MY EVELL - BAB Keempat

26 5 0
                                    

Matahari tepat berada di atas ubun kepala, Hawa terik panas juga menyelimuti tubuh. Melvina meregangkan langkah demi langkah untuk kembali ke tempat mobil nya di parkir.

Mel posisi kamu berada dimana sekarang? "Tiba tiba Melvina mendapat pesan dari Fay. "Melvina sudah mengambil ponsel dari saku nya, tapi ragu untuk membalasnya. Mel? jangan hanya di read, emang aku koran, ini penting. "Fay menegaskan.

Tidak lama kemudian saat Melvina ingin membalas pesan yang dikirimkan Fay untuknya, Melvina mendengar teriakan keras dari seorang pengunjung pasar yang berteriak. "Hentikan Dia kumohon! dia Copet!

Melvina menghadang nya kemudian menjatuhkan copet tersebut. Melvina menggunting atau menjepit kaki copet itu dengan kedua kaki nya dari arah depan. Copet itu tersungkur ke tanah, tidak bisa melakukan apa apa.

Kembalikan dompet yang kamu ambil paman. "Teriak Melvina meminta nya dengan baik. "Lepaskan aku! "Pinta copet tersebut. "Tidak paman, sebelum paman kembalikan dompet yang paman ambil beserta isinya.

Ini dompetnya! belum aku buka! sekarang lepaskan aku! "Pinta nya lagi. "Jangan dilepaskan neng, kita harus membuat si Copet jera! "Aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi! "Mohon copet tersebut.

Kalau kau bawa aku ke Kantor Polisi siapa yang akan mencari nafkah untuk keluarga ku? Aku melakukan seperti ini karena terdesak keuangan keluarga ku." Tambahnya.

Melvina menjadi sorotan karena aksi nya berhasil menghentikan si Copet. Melvina belum mendapat solusi tentang langkah terbaik untuk copet ini.

Paman aku punya permintaan, demi kebaikan paman dan semua orang tentunya di Pasar ini. "Tegas Melvina. "Jika paman mengulangi nya lagi, aku tidak segan segan membawa paman ke Kantor Polisi.

Fay menjadi cemas memikirkan Melvina, karena pesan yang terakhir yang dikirimkan tiga puluh menit yang lalu, belum kunjung dibalas sampai sekarang. Biasanya Gadis itu selalu cepat untuk membalas pesan nya.

Ada apa dengan nya? mengapa Melvina belum juga membalas pesanku? Apa sedang terjadi sesuatu kepadanya? "Ucap Fay cemas.

Fay mengalihkan pandangan nya dari ponsel menuju Jam dinding yang ada di tempat GYM. "Sudah lebih dari tiga puluh menit kamu belum juga membalas pesanku Mel. "Fay mengulangi katanya.

Fay yang tidak sabar, akhirnya bergegas pergi dari tempat GYM untuk pergi mencari Melvina, Fay juga bingung harus mencari kemana. tidak ada Informasi apapun dari Melvina terkait keberadaan nya.

Karena sibuk dengan copet barusan aku sampai lupa untuk membalas pesan Fay. "Ingat Melvina, Kemudian melanjut membalas pesan Fay. "Aku sedang mengantar Bunda ke Pasar, ada apa Fay?

Fay yang sedang ada di perjalanan tiba tiba memutuskan untuk berhenti, karena dia mendapat satu notifikasi pesan baru. setelah dilihat benar saja itu pesan dari Melvina.

Aku akan ke Pasar Kenangan sekarang, kita perlu berbicara sebentar. "Fay membalas pesan dari Melvina. "Ya benar Pasar Kenangan, ya sudah aku tunggu di parkiran mobil. "Balas Melvina. "Baik aku akan segera tiba kesana. "Fay membalas singkat.

Fay bergegas kembali menancap laju motornya ketika Melvina memberi tahu kalo dirinya ada di Pasar Kenangan saat ini.

Akhirnya kita semua bisa melesaikan pekerjaan ini. "Ungkap Donal. "Aku sekali lagi berterima kasih pada kalian semua karena telah membantuku. "Tambahku.

Ah jangan berbicara begitu, kita ini kan sahabat forever. "Ucup membalas. "Memangnya siapa yang menganggap kamu sahabat Cup? "Gurau Nandu memotong kalimat.

Donal tersenyum dan mendorong bahu Nandu dengan main main. "Baiklah, Aku akan pergi dulu untuk memesan kue dan lilin ke Toko Kue Kenangan. "Tegasku dengan terburu buru.

Kau yakin tidak mau makan semangkuk Indomie Soto yang dipadukan dengan sawi, Yang telah dibuatkan oleh Om Niko? "Rayu Nandu seraya menyodorkan semangkuk Indomie ke arahku.

Kau tahu makan menjelang sore adalah makan yang penting untuk mengganjal perut untuk menunggu makan malam. Lihat badanmu kau sudah cukup terlalu kurus, terlebih lagi semakin dibuat lungling dengan tingkah laku Evell yang belum saja berubah.

Kemudian melanjut. "Jangan sampai kau berubah menjadi tulang berulang seperti Makhluk dari Planet Namec seperti Ucup Toing yang ada disampingku ini.

Hey tutup mulutmu! kau sendiri pun sama saperti itu. "Sodor jari telunjuk Ucup tepat di perselahan bibir Nandu.

Fay pergi menyapa beberapa tukang parkir yang ternyata sudah dikenal nya. Tiba tiba Fay mendengar seseorang berseru dengan suara hampir mirip dengan tikus kejepit, Gadis yang tidak asing memanggilnya dari arah belakang dan melihat Melvina yang tiba tiba memeluknya dari belakang.

Akhirnya hari ini yang kutemui ada Fay bukan Fey, aku sudah lama menunggu pertemuan ini. "Ucap bahagia Melvina. "Hey jangan disini kalau ingin memeluk, disini ramai dilihat banyak orang. "Gurau Fay.

Kamu apa kabar? Sapa Fay sambil melepaskan pelukan Melvina. Fay menatap tubuh wanita agak gemuk itu dari ujung rambut sampai ujung kaki, lalu menyipitkan mata. "Ada sesuatu yang berubah disini, Melvi kini terlihat lebih langsing, putih, seperti Aktris Korea ya.

Tapi tetap tidak ada yang berubah juga, Hidungmu tetap pesek. "Lanjut Fay.

Melvina meringis lalu tertawa. "Kamu sepertinya dari dulu tidak pernah berubah untuk meledeku.

Tapi benar sekarang, kamu sepertinya berubah agak lebih langsing dari sebelumnya. "Kata Fay seraya menyunggingkan senyum ciri khas nya.

Astaga gumam Melvina sambil menggeleng. "Apa yang membuatmu menemuiku hari ini? "Fay tersenyum lebar. "Aku ingin menanyakan apakah benar Fey saudaraku mendekatimu?

Ya benar, Fey selalu datang untuk mencari perhatianku. "Gumam Melvina seraya menguncir rambutnya. "Tapi aku tidak merespon nya, kami hanya teman biasa.

Dengar mulai sekarang kamu harus bisa merespon nya, Kelihatan nya Fey memiliki rasa denganmu. "Ungkap Fay dengan berat hati.

Jadi kamu datang kesini menemuiku hanya karena hal itu Fay? "Fay hanya terdiam. "Jangan paksa aku memberi respon pada seseorang yang aku tidak suka. "Lanjut Melvina dengan raut mata yang berbinar.

Fay memandang Melvina dengan perasaan yang tidak tega. "Tidak perlu khawatir Fey itu sangat baik, dia juga pintar, benar benar keren.

Melvina hanya tertunduk, memainkan kunciran rambut yang dibawanya. secara spontan Fay memajukan satu langkah nya untuk memegang pundak Melvina. "Aku tidak ingin membuatnya bersedih, aku yakin kamu pasti bisa Mel. "Ungkap Fay dengan berat hati.

Raut mata Melvina mulai berkaca kaca, Gadis itu tidak bisa menahan nya. berlari menjauh meninggalkan Fay disana begitu saja. tanpa menghiraukan ucapan Fay yang terakhir.

****

MY EVELL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang