Pagi ini aku dan akhwat" lainx menuju ke Masjid Nurul falah. Aku sngat senang krn hri ini mndptkan ilmu lg.
Setelah beberapa jam medengarkan materix akhirx telah smpailah di akhir kajian."
Aku dan kawan" bergegas plg..
Tak lama kmudian aku pun tiba di rumah...
Awalx smua baik" saja
Tiba" bpak datang dan menanyakan bahwa apa tema kajianx. Lalu aku menjekaskanx tp bapakku justru marah" dan beranggapan bahwa aku tujuanx perhi untuk merakit bom lah.. Ap lg akhir" ini telah marak berita mngenai adanya ISIS di Indonesia. Fitnahan dan kata" menyakitkan telah dilontarkan ayah. Yah.. Ini mmg kesalahanku krn aku lupa meminta izin. Krn aku pikir mama sdh mnyampaikan kepada bapak bhwa aku akan menghadiri kajian. Bapakku menganggap aku pembohong. Kuakui kesalahanku akan tetapi yg aku tdk suka krn bapak mbawa" hijabku. Ia mngatakan bahwa aku tak pantas berhijab inilah dan itulah. Pdhl aku khilaf dan aku ini hax wanita biasa jd aku jg pux kesalahan. Tapi bapak tdk mngerti dan memahami itu.
Malam itu bapak menyuruhku untuk mmbuka hijab besarku
Namun aku tak mau bagiku hijabku adalah hidupku.. Hijab adalah mahkotaku dan aku sdh istiqomah untuk tdk akn mmbuka hijabku.
Akhirx bapak pun mengadiliku.. Katax ia tdk marah jika aku ingin berubah tp bapakku tdk setuju krn aku tarbiyah, katanya krn aku pulangnya sore bahkan biasanya hingga ba'da maghrib. Bapakku bgt marah, aku smpai takut untuk menatap matax. Ia menganggap tarbiyah itu adakah sesuatu yg tdk benar.. Aku dilarang kajian dll.
Bapak menyuruhku memilih melepas jilbab besarku dan, memendekkan jilbabku, atau tetap pd pendirianku yaitu mempertahankan hijabku dan pergi dari rumah..
Sangat berat bagiku untuk memilih keduanya karena yg aku tahu aku ingin mempergauli org tuaku dgn baik, jika aku pergi aku berpikir bahwa siapa lagi yang akan merawat bapak akan tetapi aku juga sudah sangat mencintai hijabku dan aku sangat tidak ingin melepasnya, akhirnya aku pun memutuskan untuk lebih memilih hijabku karena aku berpikir bahwa insya allah beberapa hari kemudian mungkin bapak akan memaafkan aku dan kemarahannya mulai menurun .Akupun pergi dari rumah ,sangat berat rasanya ingin meninggalkan bapak. Yang ada di pikiranku saat ini adalah apakah aku sudah sangat berdosa karena aku telah membuat orang tuaku murka ?yah aku sadar apa yang aku lakukan adalah suatu kesalahan karena aku telah berbohong kepada bapak tetapi aku tidak pernah berpikir bahwa semuanya akan seperti ini jadinya. Tapi aku tetap istiqomah dengan hijab ku karena aku tahu Allah lebih mengetahui.
Malam ini aku memutuskan untuk menginap dirumah kakakku yang letak rumahnya tidak jauh dari rumahku, aku mulai mengetuk pintu rumah kakakku dan akhirnya ia pun membukakan pintu namun aku tak kuasa menahan air mataku merekapun bertanyatanya apa yang terjadi padaku,, aku mulai menjelaskannya satu persatu akan tetapi di luar dugaan aku berpikir bahwa kakakku mungkin akan merespon ku dan mendukungku akan tetapi apa yang terjadi ia justru memarahiku mereka mengganggap bahwa aku adalah anak yang durhaka mereka mengatakan bahwa aku aku ini sangat bodoh aku ini sangat ekstrim.
Ya hatiku sangat hancur aku sangat bingung aku kecewa pokoknya aku benar benar putus asa namun aku sadar dan aku percaya bahwa saat ini Allah bersamaku dan insya Allah mungkin ini adalah ujian dari Allah, yang bisa kuperbuat hanyalah menangis dan beristighfar serta, aku menanamkan didalam hatiku bahwa jika allah mengujiku itu artinya Allah masih menyayangiku, di sisi lain aku memang sangat sedih tapi aku juga bahagia dan aku juga senang krn aku merasa bahwa Allah benar- benar menyayangiku, ini adalah salah satu pembelajaran dan juga pengalaman untukku insya Allah semua akan indah pada waktunya.
Keesokan harinya kakakku menyuruhku untuk pulang akan tetapi aku tidak mau karena aku tahu bapak pasti tidak akan mau jika aku tetap mempertahankan hijab besarku ternyata bukan hanya bapak yang marah kakakku juga dia mengganggap bahwa hijab besar itu tidaklah penting, ia memarahiku ia mencaci maki ku bahkan dia memfitnahku bahwa aku berubah seperti ini karena aku pacaran dengan remaja masjid astagfirullah padahal sedikitpun aku tidak pernah berniat untuk berubah hanya karena seseorang dan juga faktanya aku tidak pacaran dengan kak Ali sedikitpun aku tidak pernah punya niat berubah karena hamba Allah tapi aku benar benar berubah karena Allah aku hanya ingin memperbaiki diriku aku hanya ingin menjadi muslimah yang sebenarnya dan aku ingin benar benar menjadi seorang wanita yang sholehah. Aku tetap sabar mendengar caci makian dan kakakku namun disisi lain aku juga tetap menjelaskan padanya tetapi tetap saja aku tidak mengerti dia memaksaku untuk pulang ke rumah dan melepaskan hijab besarku setelah kupertimbangkan dan aku pikirkan secara matang- matang aku memilih untuk mengikuti keinginan bapak dulu karena aku berpikir bahwa untuk apa kita memiliki otak kalau tidak digunakan dengan baik, untuk apa kita punya akal tetapi tidak diakali, oleh karena itu aku pulang ke rumah awalnya aku sangat takut dan ragu ragu tapi ternyata bapak tidak sedikitpun memarahiku dia juga tidak mengajakku berbicara aku langsung saja masuk ke kamar, kerjaanku hanyalah istighfar, menangis, berdoa dan curhat kepada Allah hanya itu yang aku bisa kulakukan. Semua telah bercampur menjadi satu, aku sangat mencintai bapakku aku juga sangat mencintai hijabku karena mempergauli orang tua dengan baik itu adalah kewajibanku dan memakai hijab juga adalah kewajibanku dan semua itu adalah perintah Allah, setelah beberapa waktu aku berbaring dan merasakan jalan keluarnya akhirnya aku pun mendapatkan jalan keluarnya untuk beberapa hari ini aku akan menggunakan sweater atau jaket pada saat aku ke sekolah agar bapak tidak melihat bahwa aku menggunakan hijab besar karena kebiasaan sehari- hari adalah aku di antar oleh bapak ke sekolah jadi dari rumah ke sekolah aku akan menggunakan twitter dan ketika aku telah sampai di pekarangan sekolah maka aku akan melepaskan sweater begitu pula ketika aku pulang ke rumah maka, ketika aku telah berada jarak beberapa meter dari rumah maka aku akan menggunakan kembali yah memang semuanya terkesan sangat rempong tapi apalah daya hanya ini yang bisa aku lakukan dan insya allah aku yakin allah akan membalasnya.
Namun ujian itu kembali aku rasakan mulai hari itu bapak melarangku tarbiyah, dan kajian. Bapakku mengangggap bahwa tarbiyah dan kajian itu tidak perlu kita cukup membaca buku dan berpegang teguh kepada al qur'an dan sunnah apa yang dikatakan bapak itu adalah benar namun bukan kah dengan majelis tarbiyah dan kajian kita bisa mengkaji al-Qur'an dan sunnah lebih banyak dan kita bisa mendapatkan penjelasan yang lebih jelas mungkin karena bapak mengganggap bahwa ilmu itu tidaklah begitu penting tetapi yang sangat penting itu adalah ibadah bapakku adalah seorang yang ahli ibadah dia sangat rajin sholat bahkan dia tidak punya alasan untuk melaksanakan qiyamullail dan juga shalat dhuha dan shalat sunnah lainnya, akan tetapi karena bapak mengganggap bahwa beribadah itu lebih penting daripada berilmu, apalagi aku ini adalah seorang anak wanita tidak sedikitpun terlintas di pikiranku untuk bertemu dengan para ikhwah ikhwah lagipula ikhwah tersebut pun adalah para ikhwah yang berilmu.
Sudahlah mau diapakan lagi ini sudah terjadi dan aku juga tahu bahwa aku tidak punya maksud lain karena mungkin maksud bapak karena aku adalah anak wanita dan aku benar benar harus menjaga diri. Krn mmg di nasjid tersebut ad baxk ikhwah dan kk Ali jg ad disana tp slma tarbiyah sedikitpun tak perh mata ini pux niat utk menengok kearah mrk.
Tapi kakakku tahu kalau aku msh berhijab besar ia lalu mengambil hijabku dan menyembunyikanx. Astagfirullah... Aku sangat sedih... Tiap hri aku menabung utk membeli hijab. Uang tabunganku hbs hax krn membeli hijab yg tiap kali aku beli disembunyikan lg. Bgt smpai seterusx.
Namun aku tetap bersabar dan aku tetap memegang teguh firman Allah "Innallaha maa ashobirin"
( Sesungguhx Allah bersama org" yg sabar)
Walaupun cacian aku terima.. Tapi aku tetap bekerja keras mempertahankan hijabku dan jg berilmu. Walaupun aku tdk tarbiyah tp aku tetap membaca bku, bertax pd sahabatku Aisyah dll. Juga berusaha bgaimana carax agar bs mmbntuk kajian Jum'at di sekolah. Walaupun sulit, penuh dgn ujian tp aku tetap yakin insyaa Allah smua akn indah pd wktx.
Smua kmbli baik" sja, bapak jg sdh tdk marah, tp kerenponga tetap aku lakukan yakni ke sekolah pkai sweater klau bpk sdh pergi ku buka sekweaterku. Jika plg skh dan sdh mendekat dri rmh maka kupasang lg sweaterku. Sangat sulit :( tp nikmat.
Semakin mingkat iman kita maka semakin berat pula ujianx. Peristiwa itu bkn mmbuatku mmbnci Allah tp mmbuat rasa cintaku smkin besar bagix. Justru aku beranggapan lbh baik aku berada di posisi ini diuji begini yg penting cintaku pdx smkin mningkat dan aku slalu mningatx dan lbh merasa dkt dgnx dripd aku bahagia namun aku justru melupakan dan menjauhix :(
Beriman itu bkn hax dilontarkan mlalui mulut sj melainkan dri hti dan perbuatan.Serta siap menerima ujian dri Allah Swt.
Seperti firman Allah pada surah Al- Ankabut ayat 2
أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?"
Sbar.. Sabar.. Jujur saja dahuu aku adlh org yg tdk sabaran, aki slalu menyalahkan Allah, namun sejak peristiwa ini aku mulai bs mengontrol kesabaranku dan mnyadari btp Allah sngt mnyayangiku.
Ujian.... Oh... Ujian sakit memng mnguras air mata tapi kau terasa bgt nikmat.
Krn aku yakin jika aku mengingat dan mensyukuri nikmat Allah maka ia pun akan mengingatku.
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. "
(Qs. AL - Baqarah :152)
Walaupun uang harus habis, walaupun jerawt hrs tumbuh krn baxk pikiran, walaupun mata hrs bengkak kn air maa, walau hrs dibenci oleh org tua, saudara dan prasangka" yg buruk yg ditujukan pdaku namun aku tdk takut krn Allah tlh mrncanakan yg terbaik. Insyaa Allah ini baik. Aamiin.وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar."
( Qs. Al- Baqarah : 155 )أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ
Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
(Qs. Al baqarah : 157 )
Masyaa Allah..
Jika ukhty ada yang mengalami peristiwa yang sama dengan Ana
"La tahzan innallaha maa ana"
Sabar yah.. Allah tdk akn mnguji kita melebihi batas kemampuan kita.
Hamaasaah...يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
(Qs. Al- Baqarah : 153 )
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijabku mahkotaku
SpiritualKisah ini menceritakan seorang Gadis yang sangat mencintai hijabnya. Tetapi hingga suatu ketika ia diberi ujian dri Allah Swt. Ad banyak penolakan oleh orang tua, dan saudara karena ia memutuskan untuk memakai hijab syar'i yang sangat panjang. Hingg...