11 🌻

2.9K 243 9
                                    

Happy reading

.



Di hari berikutnya, Ayu datang pagi-pagi ke rumah Radit, dan seperti biasa Radit sudah berangkat ke kantor pagi-pagi juga sehingga mereka berdua tidak bertemu lagi.

"Selamat pagi bi," sapa Ayu pada Murni yang berada di dapur, ia belakang seperti kemarin hingga langsung menuju dapur.

"Selamat pagi juga nak Ayu." sapa bi Murni pada Ayu yang tersenyum manis  padanya.

"Nak Ayu sudah sarapan? Ayo sini makan sama bibi kalau belum." lanjut nya mengajak Ayu sarapan bersama, kebetulan ia juga baru hendak sarapan.

"Eh gak udah bi, Ayu udah makan kok sebelum ke sini, masih kenyang banget ini." tolak Ayu secara halus.

"Yaudah bi, Ayu langsung kerja aja ya." lanjut Ayu pamit, saat hendak pergi ia di tahan oleh bi Murni.

"Eh nak Ayu tunggu dulu, ada yang mau bibi bicarakan, ini permintaan langsung dari tuan muda."

"Ada apa bi? Ayu ada buat salah?" tanya nya sedikit khawatir, ia baru satu satu bekerja di sini masa ingin di pecat sih.

"Enggak kok, kemarin tuan muda memakan masakan nak Ayu dan tuan muda sangat menyukainya, jadi tuan muda meminta saya untuk menyampaikan kalau nak Ayu mau, tuan muda ingin nak Ayu yang memasakkan makanan untuk nya." jelas bi Murni.

Ayu langsung tersenyum lega, ia senang jika majikannya ternyata sangat menyukai masakan nya ia merasa terhormat saat di puji, tapi di sisi lain ia juga merasa tak enak pada bi Murni karena mengambil peran.

"Maaf bi, karena Ayu bantu bibi memasak waktu itu tuan muda malah meminta untuk saya yang memasakkan nya."

"Eh gak papa atuh nak Ayu, bibi malah senang kalau tuan muda suka masakan nak Ayu, nak Ayu jangan merasa bersalah seperti itu lagian pekerjaan bibi bukan hanya memasak untuk tuan muda, jadi nak Ayu mau kan?"

Ayu menatap bi Murni yang tersenyum pada nya, lalu ia pun mengangguk setuju membuat bi Murni tersebut senang.

"Baiklah, nanti bibi kasih tau makanan kesukaan tuan muda ya."

"Iya bi, kalau gitu Ayu mau langsung kerja ya." pamit Ayu pergi dari sana mengambil alat pembersih rumah dan mulai membersihkan rumah yang besar itu.

"Alhamdulillah selesai juga." ucap Ayu setelah menyelesaikan semua pekerjaan nya, ia mengusap keringat yang ada di kening nya lalu membawa alat pembersih rumah itu ke tempatnya semula.

Setelah itu ia berjalan menuju dapur untuk siap-siap memasak "Biasanya tuan muda pulang jam berapa sih bi?" tanya Ayu seraya memasang cemlek nya.

"Biasanya nya tuan muda pulang jam dua belas, kadang kalau belau tidak bisa pulang makan siang nanti akan menelpon dan menyuruh untuk di bawakan saja, tuan muda lebih suka makan makanan rumah jadi meski di kantor ia tidak makan makanan siap saji seperti yang ada di restoran." jelas bi Murni.

Ayu hanya mengangguk mengerti saja. "Oh iya bi, bagaimana kalau makan malam nya, kan Ayu punya nya setelah ini." tanya Ayu lagi.

"Bener juga, aduh itu mah bibi juga bingung gak tau bibi."

"Gimana ya bi, nanti lah kita pikirkan sekarang masak aja keburu tuan muda pulang." ucap Ayu, bi Murni

Ayu pun melanjutkan masakannya sekali kali di bantu oleh bi Murni karena merasa tak punya pekerjaan yang lain.

Hingga semua nya sudah masak dan di hidangkan di meja makan, Ayu tersenyum puas menatap nya.

Terdengar suara klakson mobil dari luar. "Sepertinya tuan muda sudah pulang nak Ayu." ucap bi Murni.

"Kamu tunggu di sini, saya akan kedepan." Ayu mengangguk patuh melihat kepergian bi Murni.

"Selamat datang tuan muda." kata bi Murni menyambut kedatangan Radit.

"Makasih bi," ucap Radit, ia memberikan tas dan melepaskan jas nya seraya berjalan menuju dapur. Entah mengapa ia jadi tak sabar untuk memakan masakan art baru nya.

Bi Murni naik ke lantai dua untuk menyimpan tas Radit, sedangkan Ayu yang masih di dapur tampak canggung saat melihat Radit.

Ayu mengingat pria itu, pria yang tak sengaja ia tumpahkan kopi pada kemeja nya dulu waktu bekerja di cafe. Ayu sedikit gugup, takut Radit masih marah padanya dan bisa ia di pecat dari sana.

Radit juga sama terkejutnya saat melihat Ayu berada di rumah nya, ternyata art barunya adalah wanita itu. Tanpa banyak bicara ia langsung duduk di kursi.

Ayu dengan kaku maju dan melayani Radit, ia mengambilkan semua jenis makanan yang sudah ia masak di atas piring Radit.

Setelah itu, ia menuangkan air pada gelas Radit dan mundur dengan perlahan mempersilahkan Radit untuk makan.

Tbc.










Jangan lupa vote dan komen guys,
See u.

Mawar Jk

Bunda Ayu [TAMAT] OPEN POTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang