"mau bilang capek, tapi orang tua lebih capek."
Hari demi hari di lalui dengan penuh hati, banyak persoalan-persoalan yang datang dan pergi silih berganti, masalah selalu menerpa setiap hari tiada henti, kadang lelah selalu menghantui namun diri ini harus tetap berdiri.
Lagi-lagi korban nya adalah otak dan hati, otak selalu berfikir keras tentang apa yang harus di lakukan, dan hati selalu harus menguatkan keyakinan.
Hati dan otak kembali berbincang, memikirkan dan membicarakan apa yang harus di lakukan? Semua nya nampak tidak meyakinkan, impian harus terkubur dalam-dalam karna keadaan.
*Mimpi yang tinggi harus di iringi dengan keyakinan yang tinggi*
Entah ucapan dari otak atau hati perkataan tersebut,namun saya akui itu memang benar, mimpi yang tinggi harus di iringi dengan keyakinan yang tinggi.
Saya pernah yakin seyakin-yakinnya dengan keputusan yang saya ambil untuk mengejar mimpi saya, namun keyakinan yang tadinya yakin harus kembali patah karna keadaan keluarga yang tidak memungkinkan.
Hati saya sudh berkata " yaa ayo kita melangkah, kalau mau menggapai mimpi, kita harus lanjut kan pendidikan sampai perguruan tinggi"
Namun lagi-lagi fikiran mengganggu,
"Bagaimana dengan keluarga? sedangkan kamu adalah anak pertama"."Akankah kamu tega membiarkan orang tua mu bekerja keras membiayai sekolah mu dan adik mu?".
Capek sebenernya,,,
Bingung dengan diri sendiri harus berbuat apa, jikalau menyerah, bagaimana dengan mimpi besar itu? Sedangkan mimpi besar harus di iringi dengan perjuangan yang besar.Kalau terus memaksakan untuk terus melangkah, kasian keluarga yang ikut serta berjuang dan ikut menanggung lelah ,
Bukan saya tidak mau membatu, sebenarnya saya mau membantu tapi saya anak perempuan, langkah saya selalu ada yang menahan, entah itu kurang keberanian, atau keluarga yang tidak mengizinkan.Kadang berfikir andai saya punya keberanian yang tinggi mungkin saya akan pergi kemana pun yang bisa mengubah keadaan saya dan keluarga menjadi baik, saya akan berjuang apapun itu konsekuensinya yang penting saya dapat mengubah keadaan saya dengan keluarga saya, namun sayangnya saya tidak memiliki keberanian setinggi itu, langkah saya terlalu kecil untuk perjalanan sejauh itu, dan terlalu lemah untuk bisa seperti itu.
Satu-satunya yang saya punya adalah keyakinan kepada tuhan, bahwa tuhan pasti punya rencana yang indah, bahwa tuhan tidak akan membiarkan saya kesusahan.
Apapun yang terjadi di masa depan, semuanya sudah saya pasrahkan, mau lanjut pendidikan atau tidak yang penting saya tidak salah jalan, dan selalu di jalan yang di ridhoi tuhan.
...
Curahan otak dan Hati di bab ini malah curhat ya?
Bingung soalnya mau nulis apa wkwk><
Semoga kalian sukaaa
Gimana nih di bab ini?
Ada yang pernah mengalami fase seperti bab diatas?
Kalo pernah boleh cerita di komen^^Minta kritik dan saran nya juga yaww
Jangan lupa baca Al-Qur'an karna sebaik baiknya bacaan adalah bacaan Al-Qur'an.
Sehat selalu kalian~
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Hati Dan Otak
PoetryBismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum.... Perkenalkan ini novel pertama yg saya publish, sebenernya saya ga pede dengan novel ini,namun dengan bismillah akhirnya saya mencoba untuk mempublishkan nya Novel ini bukan cerita, namun ada beberapa sesa...