Perubahan Yang Terlalu Drastis

3.6K 750 34
                                    

"Nyonya masih belum keluar sejak kemarin sore?"

Alister sebenarnya tidak begitu peduli. Saat Suri menghampirinya begitu dia kembali dari perusahaan, mengabari tentang Chloe yang belum keluar dari kamar sejak kemarin.

"Iya, Tuan." Suri menjawab sopan. "Saya nggak tahu kenapa, saya udah coba ketuk pintu, Nyonya bilang dia baik-baik aja. Tapi sampai sekarang Nyonya masih nggak keluar."

"Biarin aja. Mungkin dia hanya mau membuat masalah yang lain." Alister melirik Suri dengan ekspresi acuh tak acuh. "Toh, kalo dia lapar. Nanti dia turun sendiri."

Ucapan Alister terhenti. Dia melihat ke arah tangga, sosok wanita yang sedang melangkah menuruni anak tangga itu menghentikan langkahnya. Jarak mereka hanya beberapa meter. Alister melonggarkan dasinya, matanya menyipit.

Chloe sedikit ragu. Membutuhkan satu hari baginya untuk kembali menata hati. Menyadarkan dia kalau memang sudah terlahir kembali ke masa lalu. Sampai akhirnya dia merasakan kerusuhan di perutnya, Chloe ingat kalau sejak kemarin dia memang belum makan.

Saat dia turun, dia tanpa sengaja mendengarkan kalimat sinis suaminya sendiri. Dia ... malu.

Sementara itu, Alister tidak menunjukkan ekspresi bersalah apa pun karena sudah berkata kasar tentang istrinya sendiri. Dia justru menegur Chloe, "Kamu jangan selalu membuat masalah untuk orang-orang. Enggak semua orang bersedia mengikuti alur kemauan kamu, Chloe."

Chloe tersenyum kikuk, dia mengangguk lemah, "Iya. Maaf."

Alister yang tadinya masih akan memarahinya mengerutkan kening. Chloe biasanya sangat galak dan keras kepala. Hobinya adalah playing victim dan menyulitkan semua orang di sekitarnya. Jarang sekali melihat dia begitu patuh seperti sekarang.

Apa yang sedang dia rencanakan?

Alister sedikit waspada.

Chloe turun sampai ke lantai dasar, dia tersenyum malu, "Aku pergi ke dapur dulu. Mau makan."

Walau Chloe masih merasa tidak layak dan tidak pantas tinggal di rumah Alister, dia masih membutuhkan makan dan minum. Bukannya Chloe tidak berpikir untuk langsung pergi, tapi ... Chloe memang tidak bisa pergi sama sekali.

Chloe sudah melakukan kesalahan besar dalam hidupnya, dia tidak ingin gegabah. Saat ini, dia hampir tidak punya apa pun di sakunya. Di luar sana, ada terlalu banyak orang yang membencinya.

Selama mereka tahu kalau Chloe meninggalkan perlindungan Alister dan menjadi gelandangan ... Chloe hanya sudah seperti domba kecil yang menunggu di sembelih oleh musuh-musuhnya.

Chloe tahu dia juga tidak pantas.

Di kehidupan sebelumnya, orang-orang yang membencinya bukan hanya mengotori tubuhnya, tapi juga membunuh putrinya ... Maeve di depan matanya sendiri.

Walau hal itu tidak terjadi di kehidupan ini, Chloe masih merasa kotor. Dia benar-benar tidak pantas untuk Alister.

Tapi ...,

Chloe menatap suaminya dengan tatapan takut.

Sekarang Maeve belum hadir bukan? Chloe masih belum memeriksanya, tapi kalau sampai Maeve benar-benar belum hadir di rahimnya ... dia masih menginginkannya.

Chloe masih berharap diberi kesempatan untuk mengandung putrinya.

"A-Alister ..." panggil Chloe serak. Alister mengangkat sebelah alisnya. Perubahan sikap Chloe terlalu drastis, tapi Alister tidak tenang sama sekali. Dia justru curiga kalau Chloe sedang menyiapkan rencana aneh lainnya. "Aku ..." Chloe menelan ludah. Dia ingin bertanya, apa dia bersedia memiliki anak lain darinya.

I Don't Wanna Love You AnymoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang