"LUKAS LEPAS!!!!!"
Jerit ku cukup keras, sambil terus mencoba berontak dari kekangannya.
Namun ia tak juga bergeming. Perlawanan ku terasa mulai sia-sia, Saat ku sadari ia bahkan tak bergeser sedikit pun dari posisinya yang kini tengah menindih ku.
Matanya nampak menyala-nyala, menatap ke arah ku seakan tak berkedip.
"Sakit Lukas! Lepas! Sebenarnya apa sih mau mu?!"
"KAU! TENTU YANG KU INGINKAN ITU KAU RE! Jadi ku mohon berhenti melawan apalagi menolak ku!" ucapnya setengah menggeram.
Lalu tanpa ku sangka-sangka ia segera menyesap bagian leher ku dengan bibirnya.
Ia menghisapnya dengan begitu keras dan kasar.
Mata ku membulat, merasakan sensasi aneh yang terasa begitu menggelikan. Seakan ada sesuatu yang basah dan hangat tengah menyedot-nyedot bagian kulit leher ku ini.
Sial! Ini pasti akan meninggalkan tanda kemerahan pikir ku kala itu.
"LUKAS STOPPP!!!! HENTIK,- ahhnn...eungg"
Dada ku kian tercekat, saat jeritan ku berhasil di bungkam dengan bibir nya.
Ia kini memindahkan sasarannya, dari bagian leher kini menjadi ke arah bibir milik ku.
Dan tak berbeda jauh dari yang sebelumnya, kini desapannya pun mulai semakin mengeras, dengan gaya ciuman yang semakin liar dan tidak terkendali ia lumat bibir ku ini tanpa ampun.
Lidahnya mulai menerobos masuk ke dalam rongga mulut ku, mengabsen deretan gigi ku satu persatu.
Ia membelitkan lidahnya dengan lidah ku, membuat slavia kami saling bercampur satu sama lain.
Ia sungguh tak membiarkan penyatuan ini terlepas sedikit pun. Dengan menggebu-gebu ia sesap tiap jengkal bibir ku tanpa terkecuali.
Kepalanya bergerak ke kanan dan ke kiri dengan mata yang ku lihat terpejam erat.
"Hemmppp.... Hemmmppp... Engghhh...."
Hanya itu suara yang mampu keluar dari pita suara ku kala itu, berontak pun aku sudah tak mampu lagi.
Karena jangankan untuk berontak, untuk menggerakkan tubuh ini saja aku sudah tak mampu.
Tenaga ku terasa sudah hampir terkuras habis, terlebih karena aku harus menahan bobot tubuh Lukas yang kini tengah berada tepat di atas tubuh ku.
Rea POV End
🖤🖤🖤
Ketika Rea hampir kehabisan nafas, akhirnya Lukas melepaskan pangutannya dari bibir wanita itu.
Hingga bersamaan dengan itu Rea pun segera menarik nafas nya dalam-dalam, seakan mencari pasokan oksigen sebanyak-banyaknya seketelah ciuman mereka akhirnya terlepas juga.
Lukas hanya memandangi wanita itu dalam diam, bibirnya memerah sama halnya dengan bibir milik Rea yang kini nampak membengkak karena ulahnya barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pawned Wife
Roman d'amour"Kau membutuhkan uang ini bukan? Maka tanda tangani kontrak ini, dan jadilah milik ku selama 3 bulan ke depan." Rea menggigit bibirnya pelan, sambil meremas ujung gaun yang tengah dikenakannya itu dengan keras, menahan segala amarah dan rasa malu ya...