"Baiklah, lomba akan segera dimulai. Persiapkan diri kalian, gerbang menuju tempat menguji kemampuan kalian akan segera dibuka..."
Semua murid menghadap ke pintu gerbang yang diarahkan Goddess Seohyun. Pintu gerbang yang menjadi pusat perhatian semua orang itu perlahan terbuka menampilkan sebuah pemandangan yang cukup mengerikan. Gelap dengan hawa yang mencekam yang terasa sampai ke tulang.
"Kalian akan diberikan waktu 1 Minggu untuk bisa keluar dari hutan ini. Siapa yang bisa keluar lebih dulu dari hutan ini maka dialah pemenangnya"
Goddess Seohyun menuruni mimbar lalu mempersilahkan murid-murid yang menjadi peserta lomba itu bergantian masuk ke dalam area perlombaan. Setelah semua murid telah masuk melewati gerbang, perlahan gerbang itu memudar dan lenyap dari pandangan.
"Berjuanglah kalian semua" monolog Seohyun pelan.
****
Jaemin dan Jisung mengedarkan pandangan mereka. Seperti telah diatur dengan sedemikian rupa, semua murid yang bersamaan masuk ke area perlombaan terpisah. Mereka harus melewati tantangan pertama sebelum kemudian bertemu lagi di tantangan selanjutnya.
Biasa bagi Jaemin namun tidak bagi Jisung. Jisung terus memegang lengan Jaemin dan tidak ingin melepaskan nya. Suara-suara menakutkan itu terdengar membuat siapapun bergidik saat mendengar nya.
"Apa kita memang harus terpisah-pisah seperti ini?" tanya Jisung ditengah rasa takutnya.
"Dulu tidak, tapi sekarang sepertinya dibuat baru. Menurut ku ini lebih sulit dari sebelumnya"
Jisung bergidik. Jika Jaemin sudah mengatakan ini sulit berarti ini akan benar-benar sulit. Biasanya lelaki itu selalu memandang remeh terhadap suatu hal yang menurutnya biasa tetapi setelah mendengar kalimat nya barusan, Jisung dapat merasakan bahaya yang benar-benar mengancam.
"Menunduk!"
Roh Jisung seakan tertarik keluar saat ribuan anak panah muncul dan menuju ke arah mereka. Beruntung Jaemin menarik tangannya untuk menunduk sehingga anak panah itu tidak mengenainya jika sampai anak panah itu mengenai nya Jisung pasti sudah tinggal nama.
"Ini lomba macam apa? Ikut lomba terasa seperti menghantar nyawa sendiri!"
"Diamlah dan fokus. Bicara terus bisa-bisa kau akan tersingkir di awal dan kau tidak akan memenangkan perlombaan ini. Kau hanya akan terjebak dalam tubuh perempuan itu lebih lama"
Jisung mengerucutkan bibirnya saat mendengar ucapan datar Jaemin. Ia mengikuti langkah Jaemin yang melangkah lebih dulu meninggalkan nya. Tiba-tiba langkah Jaemin terhenti membuat Jisung juga ikut berhenti. Jisung memperhatikan Jaemin yang sedang memejamkan matanya dan menarik napasnya dalam.
"Kenapa kak?" Jisung bertanya pada Jaemin, ia memperhatikan sekitarnya yang sunyi dan gelap itu namun ia tidak melihat sesuatu yang aneh.
"Kak--"
"Ikuti aba-aba ku" Jaemin menggandeng tangan Jisung erat.
"Aba-aba apa?"
"LARI!"
RAWRRR
Jisung terkejut saat tiba-tiba ada monster yang muncul dari balik semak-semak dan ingin menyerang mereka. Aksi kejar-kejaran itu tidak terelakkan lagi. Monster itu terus mengejar Jaemin dan Jisung yang terus berlari tak tentu arah.
RAWRRR
Jaemin mendorong Jisung untuk berlari ke sisi lain sedang dirinya berhenti untuk menghadapi monster itu. Sejauh apapun mereka pergi, monster itu tetap akan mengejar mereka sampai kemanapun jauhnya. Satu-satunya cara adalah dengan menghadapinya dan Jaemin mengambil resiko itu dan membiarkan Jisung untuk menyelamatkan diri nya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Historia De Amor 🔞
FanfictionPerjalanan menarik dari 4 lelaki manis yang bereinkarnasi menjadi perempuan di tempat asing. Dan mereka dapat kembali menjadi lelaki jika sudah menyelesaikan tantangan. Tetapi itu bukanlah akhir dari cerita ini melainkan kisah mereka baru saja di mu...