Pada tahun 2666 akhirnya muncul juga game VRMMORPG pertama di dunia bernama World Of Slashing Online. Dengan uang tabunganku, aku mampu membeli peralatan VR dan juga game itu yang untungnya berdiskon.
Sesampainya di rumah aku langsung memasang peralatan VR di kamarku dan memainkan game itu. Hal pertama yang aku lihat di dalam game itu adalah sebuah ruangan putih yang berisi berbagai senjata. Ada pedang dan perisai kecil, belati, rapier, tombak, busur panah, kapak, dan mace.
{Pilih Salah satu senjata yang ada di ruangan ini. Setelah memilih satu senjata kamu tidak akan bisa menggantinya setelah sudah mulai bermain, jadi pilihlah dengan bijak. Ketika kamu menggenggam senjatamu, sebutkan juga namamu.}
Suara dari sistem memberitahu demikian jadi aku berpikir sejenak untuk memilih senjata mana yang aku paling ingin gunakan. Kalau pedang dan perisai sepertinya sangat mainstream. Belati terlalu kecil untukku. Rapier, aku bukan Asuna. Tombak kayanya asik nih. Busur panah aku bukan elf. Kapak aku bukan dwarf. Mace? Palu kecil? Aku bukan Thor.
Setelah berpikir secara matang, ga gosong dan juga ga mentah, aku memutuskan untuk memilih tombak. Kenapa aku memilih tombak? Karena aku ngefans sama Zhao yun, salah satu general China yang kalau di game dia menggunakan tombak. Kalau di sejarah aslinya? Aku tidak pernah tau.
Aku maju untuk mengambil tombak sambil mengatakan: "Mahesh", seketika itu juga senjata lain menghilang dan aku diteleportasi keluar dari ruangan itu. Mataku tersilaukan oleh sonar matahari, aku ternyata ada di tengah perkotaan di waktu siang bolong.
Meskipun matahari menyilaukan dan sepertinya panas terik, aku tidak merasakannya dan bahkan tidak berkeringat. Aku mencoba berlari keliling kota sedikit sampai aku berada di daerah luar kota, Masih juga tidak berkeringat.
"Status, open."
Name: Mahesh
Race: Human
Age: 16
Weapon: Spear
Level: 1
Hp: 1200
Attack: 80
Defense: 70
Magic resist: 70
Agility: 60
Skill:
Spear thrust.
Title:
Beginner.Meski hanya sebentar, aku sedikit berharap memiliki status spesial atau semacamnya. Di WSO, pemain tidak bisa menggunakan magic jadi kami tidak mempunyai status mp atau magic. Namun ada status magic resist karena monster bisa menggunakan magic.
Di game World Of Slashing Online, tidak ada konsep mengambil misi atau semacamnya jadi pemain diperbolehkan melakukan hampir apa saja selama masih mengikuti peraturan game seperti tidak boleh player kill, penipuan, dan lain - lain.
Oleh karena itu, untuk permulaan aku memutuskan untuk menaikkan levelku dengan membunuh monster babi hutan berlevel rendah yang berada di dekat kota awal. Sekitar dua jam aku bermain, aku berhasil menaikkan level sampai dua puluh. Sepertinya naik level di game ini cukup sulit jika solo.
Sayangnya aku hanya boleh bermain dua jam sekian saja per harinya jadi aku harus logout sesegera mungkin. Tersirat dibenakku harapan akan tombol logout yang tidak berfungsi tapi sayangnya tombol itu berfungsi dengan semestinya, mengeluarkan aku dari dunia World Of Slashing Online.
Sesampainya di rumah, aku menghabiskan waktu makan malam bersama keluarga, mengerjakan PR, lalu tertidur lelap. Ke esokan paginya aku bangun tidur lebih awal karena aku tidak sabar untuk pergi ke sekolah dan berdiskusi dengan teman - teman aku tentang World Of Slashing Online.
"Lo pilih senjata apa?"
"Pedang dan perisai dong."
"Kalau elu apa Mahesa?"
"Gua? Gua mah tombak. Pengen jadi kayak Zhao Yun atau Lu Bu gitu."
"Waduh waduh, game jadul banget dijadiin inspirasi. Ya tapi gua milih kapak karena game lain yang gua demen."
"Guys kalian tau ga sih kemaren pas gua mau logout, gua berharap kalau tombol logoutnya ga berfungsi."
"Gua juga lagi. Tapi sayang ini bukan SA*."
"Seru juga kalau iya, siapa tau ketemu Asuna."
Begitulah percakapan kami di sekolah, terutama para cowo karena jarang murid cewe yang bermain WSO. Aku mengikuti pelajaran di sekolah dengan lancar, janjian dengan teman - teman aku untuk bertemu di WSO untuk membuat party. Di hari pertama kami tidak janjian karena ingin merasakan solo di hari pertama dan mau lomba siapa yang paling kuat di hari ke dua.
Ketika aku masuk ke dalam WSO, aku disambut oleh banyak sekali orang. Kenapa mereka berwajah murung? Mereka memandangi aku dan lalu bertanya padaku.
"Kamu, baru main hari ini?"
"Engga, ini hari ke dua aku bermain."
"Mustahil! Apa itu berarti kamu bisa logout?"
"Bisa aja... Ini aku coba."
Untuk menunjukkan aku bisa logout, aku membuka menuku dan menekan tombol logout. Setelah beberapa detik aku masuk lagi ke WSO dan orang - orang di sekitarku sangat terkejut.
"Kenapa kamu bisa logout?!"
"Maaf aku ga tau..."
"Kalau kamu bisa logout, kabarin dong supaya adminnya bisa benerin ini fungsi logout!"
Selagi para pemain protes kepadaku, ada sebuah npc besar muncul di atas langit. Npc itu mengambil wujud malaikat namun dengan setengah tubuh dan sayapnya yang gelap.
"Selamat datang di World Of Slashing Online. Apa kalian sudah mencoba untuk logout? Ya tidak bisa tapi bukan karena kesalahan admin, itu memang disengaja."
Ingin sekali aku angkat tangan dan bertanya kenapa aku sendiri yang bisa logout. Aku ga mau mengintimidasi npc itu jadi aku hanya terdiam seperti player lain.
"Jika kamu mati di sini, kamu juga akan mati di dunia nyata. Kalau alat VR kamu dilepas paksa dari dunia nyata kamu juga akan mati. Satu - satunya cara untuk keluar dari game ini adalah menamatkan game ini dengan mengalahkan boss terakhir di lantai seratus."
Para player mulai cemas, bahkan berteriak.
"Pulangkan kami!"
"Ya kami tidak ingin mati di sini!"
Npc itu sepertinya tidak menghiraukan mereka dan melanjutkan pidatonya.
"Selamat menikmati Can Raid di World Of Slashing Online."
Npc itupun menghilang dan para player mulai berkumpuk satu sama lain untuk membahas rencana mereka selanjutnya. Sedangkan aku? Aku tidak berani ikutan karena aku bisa logout, nanti kalau dibahas lagi aku bisa dalam bahaya.
Untuk meyakinkan diriku sendiri bahwa ini adalah game yang sama yang aku mainkan kemarin, aku pergi ke luar kota untuk berburu babi hutan. Dengan satu tusukan tombakku, aku mampu membunuh babi hutan itu, pasti karena levelku yang sudah mencapai dua puluh.
Aku tidak berani untuk berburu lebih jauh jadi aku kembali ke kota. Selagi berjalan keliling aku melihat sebuah equipment yang menarik. [Midnight Cloak], fungsinya untuk menutupi wajah dan bisa digunakan untuk menghindari deteksi beberapa monster. Aku memutuskan untuk membelinya dan mengenakannya, dengan begini player lain tidak akan mudah mengenali aku.
Setelah membeli jubah itu, aku melihat ada kerumunan player di dalam sebuah gedung yang terlihat seperti gedung pertemuan. Sepertinya beberapa player sedang melakukan diskusi. Aku penasaran tentang apa yang mereka bicarakan, jadi aku mendengarkan mereka.
"Aku bersumpah ada player yang bisa logout and login sesukanya! Dia pasti sekongkol dengan developer WSO!"
"Seandainya benar, kalian mau apa? Player kill dia? Ada hukuman untuk player kill. Kalau misalnya dia bersekongkol dengan developer, avatarnya hanya akan hidup kembali di town hall. Dan kalau dia tidak bersekongkol dengan developer, kamu bisa membunuh orang. Apa kamu siap untuk masuk penjara setelah keluar dari game ini?"
Yang bicara itu tidak lain tidak bukan adalah Asuna. Rambut coklatnya yang panjang dan wajahnya benar - benar mirip, bahkan pakaiannya.
"Halah, perempuan ingusan sepertimu bisa tau apa? Ketika kami menemukan player itu, kami akan menginterogasinya."
Pertemuan itupun bubar dengan Asuna yang sedang tertunduk. Ingin sekali aku bicara dengan Asuna namun sudah waktunya aku untuk pulang. Agar tidak mencurigakan ketika aku Login lagi, aku Logout di tempat yang cukup tersembunyi yaitu di belakang toko Npc.
KAMU SEDANG MEMBACA
World Of Slashing Online
FanfictionWorld Of Slashing Online, VRMMORPG pertama di dunia. Mahesa menghabiskan tabungannya untuk membeli peralatan VR dan game itu. Mahesa sedikit berharap ketika dia ingin Logout dari game itu, dia akan terjebak di dalam game, tapi... Sayangnya tombol lo...