0.7

30 7 0
                                    

Di atas meja kini memperlihatkan sebuah dokumen dengan nama blackwolf, membuat raut wajah laki-laki itu mulai menunjukan kekesalannya, dia pun kemudian menyalakan sebuah intercome dan memanggil asistennya.

Betapa terkejutnya, ketika Jang-Su melihat sebuah folder yang baru saja dia lihat di laci meja Ha-Neul, kini berpindah menjadi di atas meja Tn. Lee.

Jang-Su berusaha menyembunyikan ke-terkejutannya di hadapan Tn. Lee, dan langsung melihat jika disamping tuan Lee tengah berdiri seorang wanita cantik, yang tak lain adalah istri muda nya yaitu nyonya Jin-Ae. Jang-Su pun tau, apa yang terjadi sehingga tuan nya memanggil dirinya.

"Ada apa tuan memanggil saya?" ucap Jang-Su dengan sopan, menunjukkan kesetiaannya pada Han-Wol.

"Mengapa kau bisa lengah seperti ini, hah?!" sentak Han-Wol sambil memukul mejanya.

"Ma-maaf tuan, saya tidak tahu jika nona Ha-Neul mengambil berkas tersebut," ucap Jang-Su sambil membungkuk menyesal pada sang atasan atas kelalaiannya.

Han-Wol yang memang sudah kesal karena sikap Ha-Neul pun hanya bisa menghela nafas, lalu berdiri seraya mengambil jas yang kemudian dipakaikan oleh istrinya tersebut.

"Aku akan pergi sekarang, kau tetap disini dan awasi Ha-Neul. Jangan sampai dia mengetahui tentang blackwolf. Bila perlu kau kurung saja dia di dalam kamarnya, agar dia tidak merepotkanmu." ucap Han-Wol dingin.

"Baik tuan, saya akan melakukannya sebaik mungkin."

"Besok, Seo-Jun akan datang kemari untuk mengurus urusanku disini, dan kau harus membantunya dalam segala hal."

"Baik tuan, akan saya lakukan sesuai apa yang tuan perintahkan pada saya,"

"Kalau begitu saya pergi sekarang, jaga dirimu dan pastikan Ha-Neul baik-baik saja sampai saya pulang."

Jang-Su pun hanya mengangguk dan membungkuk seraya dengan kepergiannya tuan Lee. Jang-Su yang kini duduk di kursi kerja tuannya pun hanya bisa memijat keningnya, dia tidak habis pikir jika tuannya menikahi seorang wanita yang licik dan bermuka dua seperti Baek Jin-Ae. Sikapnya benar-benar berbeda 180 derajat dengan nyonya Ji-Eun selaku istri pertama dari Tn. Lee.

Di sisi lain Ha-Neul yang kini benar-benar bingung dan khawatir hanya pasrah, jika ayahnya memanggil dirinya, dan murka padanya karena dia telah mengambil salah satu berkas tanpa sepengetahuannya.

Dia benar-benar mengira jika Jang-Su-lah yang mengambil berkas tersebut, kerena dia berhasil memergokinya ketika dia memasukan berkas itu ke dalam laci mejanya.

Bagaimana pun dia harus mengalihkan pikiran itu dan fokus pada blackwolf, siapa mereka? Mengapa mereka bekerja pada perusahaan ayahnya, dan siapa itu Collin? Ha-Neul benar-benar penasaran, terlebih pada pemimpinnya yaitu Sam, dia seperti pernah melihat wajah itu sebelumnya tapi dimana.

Akhir-akhir ini Ha-Neul memang tidak pernah masuk lagi ke sekolah karena ayahnya terus mengawasinya agar dia belajar segalanya seperti beladiri, dan menembak. Dia sempat heran mengapa ayahnya harus mengajarkannya menembak, dia benar-benar semakin curiga pekerjaan apa yang dilakukan ayahnya selain mengurus perusahaan mereka.

Toktoktokk-

Suara ketukan pintu itu berhasil membuyarkan lamunan Ha-Neul. Jang-Su selaku orang yang mengetuk pintu pun masuk ke dalam kamar Ha-Neul.

"Masuk."

"Tn. Lee sudah pergi," ucap Jang-Su.

"Lalu?"

"Lalu kau harus bersiap untuk pesta penyambutan, tuan muda Seo-Jun besok malam."

"Aku tidak mau, untuk apa aku menyambutnya, dia bahkan bukan keluargaku."

"Dia keluargamu, nona."

"Tidak! Semua orang yang ada di rumah ini adalah orang asing yang dibawa oleh ayahku, tidak satu pun dari mereka adalah keluarga."

"Tapi, mau bagaimanapun dia adalah saudara tirimu, dan dia juga lebih tua darimu mau tidak mau kau harus menurut padanya"

"Kau tau, pada ayahku saja aku tidak menurut, bagaimana bisa kau berfikir aku akan menurut padanya, sudahlah lagi pula kau juga telah mengadukan semuanya pada ayahku,"

"Apa kau berfikir jika aku yang mengambil dokumen itu dari lacimu?"

"Tentu saja, hanya kau yang mengetahuinya."

"Tidak Ha-Neul, nyonya Jin-Ae yang telah mengambil dan menyerahkannya pada Tn. Lee, aku saja terkejut melihatnya,"

Ha-Neul yang mendengar perkataan Jang-Su pun terkejut, pasalnya mengapa ibu tirinya melakukan itu? Dia kini semakin curiga pada ibu tirinya tersebut, karena mengapa harus saudara tirinya yang memimpin perusahaan? Padahal dia sendiri sanggup untuk mengurus perusahaan karena dia telah belajar semuanya dari sang ayah.

"Jangan banyak berfikir, sekarang aku akan mengantarmu untuk membeli beberapa gaun pesta untuk besok malam." ucap Jang-Su yang mengajak Ha-Neul untuk pergi membeli beberapa gaun.

"Tidak! Aku tidak mau, biar aku saja yang membelinya sendiri."

"Tapi nona-"

"Diam atau aku tidak akan pergi sama sekali." telak Ha-Neul.

Jang-Su hanya menghela nafas, bagaimanapun juga dia tidak akan bisa menang dari Ha-Neul, dia membiarkan Ha-Neul pergi sendirian, karena jika dia tidak datang di pesta itu, Seo-Jun pasti akan mengadukannya pada Tn. Lee.

.

.

.

.

tbc?
just vote and comment, thanks~

𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang