09

40 6 0
                                    

Hai 👋
Hello 👋👋
Annyeong Yeorobuuunnn👋👋👋🤗

Aku kembali lagi hehehe
Sebelum baca jangan lupa klik bintangnya ⭐ dulu ya

Bantu Tandain Typo Okee
Happy Reading 🤗
Don't forget to vote and coment 🥰






Mahes yang menerima laporan dari anggotanya bahwa ada keributan, langsung bergegas pergi mencarinya. Sebelumnya dia sudah memastikan jika Alea sudah benar-benar pulih.

"Gana lo susulin Afsa gih, bantu obatin dia, mereka jadi urusan gue," lanjut Mahes

"Oke gue serahin ke lo ya, thanks bro," ujar Ganaka ke Mahes.

Ganaka pergi meninggalkan area toliet bergegas mencari Afsa ke kelasnya.

Setelah sampai di kelas, Gana langsung menghampiri Afsa yang sedang duduk bersama Alea,
Alea yang tersadar dengan kehadiran Gana langsung menghujaninya pertanyaan.

"Lo gimana si, kok Afsa bisa kaya gini, semua gara-gara lo ya Gana!" marah Alea pada Gana.

"Masa cuma nggak pakai dasi aja hukumannya banyak banget,".
"Awas ya kalo Afsa gue sampai sakit" cerosos Alea.

Afsa sudah tidak heran lagi jika Alea bisa berubah menjadi anak yang begitu cerewet jika terjadi sesuatu pada orang terdekatnya.

"Hmmm," bukanya menjawab Gana hanya bergumam.

"Gimana? sakit nggak?" tanya Gana ke Afsa

"Ya lo pikir, ditampar sampai berdarah itu sakit nggak,"  Alea maung mode on.

"Gue nanya Afsa bukan lo, jadi diem dulu," sahut Gana yang dibalas cebikan oleh Alea.
"Nggak kok, biasa aja," jawab Afsa
"Sini gue obatin, nggak usah nolak," kata Gana menarik Afsa mendekat.

"Alea aja deh," tolak Afsa.
Namun Gana tak menggubrisnya, dia sudah terduduk di samping Afsa siap mengolesi salep pereda nyeri.
Karena jaraknya yang terlalu dekat, Afsa bisa melihat wajah Gana dengan sangat jelas. Wajah tampannya terlihat semakin tampan dari jarak dekat.
Untuk kesekian kalinya Afsa terpesona dengan ketampanan Gana, tapi itu tidak bertahan lama saat dia merasakan perih diujung bibirnya.

"Ssshhh," ringis Afsa.
"Ehh sorry-sorry gue bakal lebih pelan lagi," ucap Gana merasa bersalah.

"Sumpah demi apa ini beneran Gana, kenapa dia bisa kaya gini.
Padahal biasanya baru ngelirik aja udah ditatap sinis banget, kenapa tiba-tiba bisa soft kaya gini," batin Afsa menolak percaya bahwa yang didepannya ini adalah Gana.

Tersadar dari lamunannya, Afsa langsung berdiri dan menggandeng tangan Alea.
"Gu-gue izin ke UKS ya, biar Alea yang lanjut ngobatin gue," ucap Afsa setengah berlari menarik tangan Alea.

"Huuh bisa kena serangan jantung mendadak nih gue kalo kaya gini, gue masih pengin hidup, bener-bener nggak aman untuk kesehatan jantung gue ini, huuaaaa..." Ucap Afsa dalam hati seraya menarik Alea ke UKS.

Alea yang ditarik hanya bisa pasrah mengikuti Afsa.

Sementara itu di toilet Mahes menatap datar Rena dan teman-temannya.

"Kalo bisa, gue pengen banget ngeluarin kalian dari sekolah ini. Tapi sayangnya gue nggak bisa," ujar Mahes.

"Betul sekali Mahesa yang gantengnya kaya bule China, tapi lebih gantengan Gana si," ujar Rena sombong.
"Sampai kapanpun lo nggak bisa ngeluarin gue, meskipun gue bikin banyak ulah," lanjutnya.

Love StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang