[8] A long day 🔞

12.1K 548 31
                                    

안녕 / 你好 ✋🏻
Annyeong / Ni hao ✋🏻

Bisa kasih vote-nya dulu??
Thank you 😘



Mengandung unsur dewasa walau gak terlalu banyak, dipersilahkan untuk anak dibawah umur skip part ini. Tapi, kalo ngeyel ya dosa tanggung sendiri, dosa Hubby udah banyak soalnya

🔞🔞

●●━●Happy Reading●━●●

Setelah acara pernikahan yang mengharukan itu. Kini, Jisung sudah kembali berada di kamar utama di mansion keluarga Kennedy. Jisung hanya duduk di sofa panjang yang ada di kamar itu, ia masih memikirkan tentang keluarganya. Apakah mereka akan tetap dapat bernafas setelah hari ini? Atau malah ini adalah hari terakhir mereka? Entahlah, Jisung juga tidak tau

Rasa kasihan dan iba selalu muncul yang membuat Jisung malah menangis tanpa sebab. Tapi, ucapan Jeno di dalam mobil tadi membuat Jisung tersadar walau hanya sebentar. Jisung merada iba kepada mereka karena mereka tetaplah ia anggap bagian keluarganya. Namun, apakah mereka menganggap ia bagian dari keluarga mereka juga?

Kenapa semuanya harus menjadi seperti ini?

Grep

Jisung terkejut kala seseorang tiba-tiba memeluk tubuhnya, wajah orang itu diletakan di bahunya. Jisung cepat-cepat mengangkat tangannya untuk menghapus jejak air matanya, tetapi tindakannya itu kalah cepat dengan orang yang memeluknya

"Why are you crying, Dear?"

Itu adalah suara… Renjun

"Papa…?"

Renjun tersenyum hangat, "Dia pantas mendapat hukuman dari kami, Dear. Lagi pun, cepat ataupun lambat Ayahmu itu akan tetap meninggal bukan? No need to cry," ucapnya kemudian menelusupkan wajahnya di ceruk leher sang istri

Paduan dari aroma mint dan citrus yang terdapat pada tubuh Jisung itu membuat Renjun menjadi candu. Mungkin yang menjadi candunya selama ini adalah minuman beralkohol, vape, dan membunuh seseorang. Tapi, kini candunya telah bertambah, aroma yang melekat pada tubuh Jisung juga akan menjadi candu untuknya

"Renjun…"

"Hm?"

"Bisakah kalian jangan membunuh keluargaku?"

Permintaan yang terlontar dari belah bibir Jisung itu membuat Renjun langsung mengangkat wajah tampannya. Ia menatap tajam nan datar pemuda manis di hadapannya. Jisung yang di tatap begitu oleh Renjun mengalihkan pandangannya, ia tidak berani jika harus bersitatap dengan suaminya itu

Tangan Renjun mengusap pipi halus Jisung dengan sensual membuat Pemuda itu memejamkan mata, "Dear, lupakanlah mereka. Tidak perlu memikirkan mereka lagi, anggaplah mereka tak pernah hadir di dalam hidupmu," bisiknya seduktif

Renjun menjilat telinga Jisung membuat pemuda itu bergerak tak nyaman dalam pelukan Renjun. Ya, Pria tampan itu sudah kembali memeluk tubuh Jisung

"T-tapi mereka k-keluargaku," balas Jisung

Insieme | All x JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang