Panik!

1.4K 202 32
                                    

Matahari telah tenggelam dan Clea masih belum kembali.

Hal ini tentu membuat Cale menjadi sangat Khawatir dia telah memerintahkan para penjaga untuk mencari adiknya namun tidak ada satupun dari mereka yang menemukan Clea.

"Sialan! Harusnya aku mengikuti dia!" Cale berucap dengan penuh amarah sambil membanting salah satu vas bunga yang ada di penginapan.

Membuat orang-orang yang berada di sana terkejut ketika melihat ini.

"Tuan muda Sebaiknya anda tenang " Hans salah satu pelayan yang Mengikuti Cale mencoba untuk menenangkannya, meskipun dengan sedikit perasaan takut Hans tetap mencoba menenangkan tuan mudanya.

'tuan muda Cale sangat menakutkan saat marah' Batin Hans sedikit menggigil

Dan Hari Ini Desa Haris telah dihebohkan dengan menghilangnya Nona Muda Henituse.

.........

"Entah kenapa aku memiliki firasat yang tidak enak" Gumam Clea sambil menatap langit malam.

"Apa.ka.u.baik.saja?" Choi Han bertanya dengan kaku kepada Clea membuatnya sedikit tersenyum ke arah Choi Han

"Kau ternyata cepat belajar yah?" Clea memiringkan kepalanya

"Namun pengucapan mu sungguh buruk"

"Ma.af.terbi.asa.be.lum" Kali ini bukan sebuah senyuman tetapi Clea benar benar dibuat tertawa Oleh Choi Han

"Kau bahkan mengucapkannya secara terbalik. Apakah kau gugup?" Clea bertanya mendekatkan wajahnya kepada Choi Han yang sejak tadi duduk di sampingnya.

"Aku akan tidur lebih dulu, Choi Han mohon bantuannya" Clea menepuk pundak Choi Han dan beranjak untuk tidur di tempat yang sudah disiapkan oleh Choi Han.

'aku harus segera kembali sebelum Cale menjadi benar-benar marah' batinnya sebelum akhirnya tertidur.

"Aku tau dia masihlah anak kecil, tapi entah kenapa dia benar-benar sangat cantik". Choi Han menatap lekat ke arah Clea kemudian menggelengkan kepalanya.

"Ayolah dia bahkan lebih muda di banding keponakanku" gumam Choi Han.

.....

Keesokan paginya, Clea terbangun lebih awal dari biasanya.

"Choi Han apakah kau tidak tidur?" Tanya Clea mendekati Choi Han yang sejak tadi hanya duduk di depannya

"Tidak, Aku. Tidak butuh" balasnya dengan intonasi yang sedikit lebih baik dari hari sebelumnya

"Wah pengucapan mu membaik sekarang? Apakah kau berlatih semalaman Choi Han?" Clea bertanya kepadanya dan di balas anggukkan oleh Choi Han.

"Kerja bagus" Clea menepuk punggung Choi Han.

"Ayo kita harus melanjutkan perjalanan" ajak Clea kepada Choi Han.

Dan dengan mengikuti instruksi dari Juor yang terus berbicara di benak Clea.

Dia dapat menemukan jalan paling cepat menuju ke tempat kekuatan kuno itu berada.

"Batu ini tempatnya?" Gumam Clea menatap batu besar dihadapannya dengan bingung.

"Seharusnya tempat ini masih belum bisa dibuka olehmu sekarang, tapi aku akan membantu". Jour berbicara di benak Clea dengan lembut dia menumbuhkan beberapa mawar merah melalu lengan Clea yang kini mulai melingkari batu raksasa itu.

*Ruuummm

Batu itu bergetar sebelum akhirnya mulai retak dengan sendirinya.

"Kau tidak membawa kekuatan kuno temanku, tetapi Kau memiliki sesuatu yang seharusnya tidak dimiliki manusia" sebuah suara berat menyapa pendengaran Clea.

Terlahir sebagai putri keluarga HenituseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang