Chapter 32

3.3K 387 480
                                    

⚠︎𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆⚠︎
➪Typo adalah seni, semakin banyak typo maka semakin banyak seni
➪ Tak bermaksud menyinggung siapapun
➪Maaf apabila terdapat penulisan kata yang salah

||𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐||
(つ≧▽≦)つ
▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭

||𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐||(つ≧▽≦)つ▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Chapter 32 : Kerjasama]

· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

Pada jaman dahulu kala hiduplah dua suku/bangsa manusia setengah ikan yang hidup berdampingan. Bangsa ini disebut bangsa duyung dan siren.

Mereka hidup berdampingan di lautan lepas, namun bedanya siren menjaga dasar laut sementara duyung menjaga pesisir laut.

Yuirus adalah bangsa siren (laki-laki) sementara Xivia adalah bangsa duyung (perempuan). Mereka berdua adalah teman yang sangat akrab, mereka sudah mengenal satu sama lain sejak kecil.
Mereka juga sering bermain setiap ada waktu dan ini berlangsung hingga mereka beranjak dewasa.

Saat usia mereka menginjak 18 tahun, Xivia dijodohkan dengan bangsa duyung lainnya. Sedangkan Yuirus harus mencari pasangan sendiri untuk melanjutkan garis keturunan keluarganya.

Seperti cerita pasaran lainnya, mereka ternyata memiliki perasaan tersendiri terhadap satu sama lain. Pada suatu malam, Yuirus mengajak Xivia pergi ke daratan untuk melihat bintang.

Disana Yuirus mengungkapkan perasaannya terhadap Xivia begitupun sebaliknya. Mereka menerima perasaan itu satu sama lain namun mereka menyembunyikan hubungan itu.

2 tahun mereka merahasiakannya, Yuirus yang tak tahan pun mengakui perasaannya terhadap Xivia kepada kedua orang tuanya sekaligus meminta restu. Namun bukannya direstui dia malah dimarahi habis-habisan.

Orang tuanya meminta Yuirus untuk mengakhiri hubungan gelap itu karena jika sampai saja ketahuan oleh duyung atau siren lainnya itu akan menimbulkan konflik besar.

Namun enggan dengan permintaan kedua orang tuannya, Yuirus malah melarikan diri dari rumah. Dia pergi ke kapal terbengkalai yang biasa menjadi tempat dirinya dan Xivia bersama.

Dengan kebetulannya Xivia juga mendatangi tempat itu, ia pun menceritakan kejadian tadi dan siapa sangka kalau Xivia juga mengalami hal yang sama.

Pada dasarnya bangsa duyung dan siren itu memang jauh berbeda, mulai dari cara diciptakannya dan kepercayaannya.
Bangsa duyung yang tercipta dari air mata Dewi kehidupan dan selalu memuja Dewi kayangan, sementara bangsa siren yang tercipta dari keringat dewa kematian lebih memilih memuja dewa kematian.

Jika kedua bangsa ini bersatu (memiliki keturunan) maka akan tercipta spesies baru yang mungkin saja bisa membuat dunia tak stabil karena kekuatan dewa dan dewi yang bertentangan menjadi satu.

Sihir Sang Pangeran S2-CH【𝐄𝐍𝐃】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang