"Pelan-pelan! Istri saya lagi hamil" Yuta membentak kala ia rasa petugas ambulance tidak berhati-hati saat memindahkan Yunhe ke dalam ambulance.Petugas tersebut merasa iba, keadaan pasien terlalu buruk, luka di kepala dan pendarahan hebat yang kemungkinan besar pasien akan kehilangan bayinya.
Yuta terus menggenggam tangan Yunhe, wajah sayu yang kini dihiasi dengan bantuan oksigen dan darah segar yang tak berhenti mengalir membuat Yuta frustasi, Yuta tidak mau kehilangan Yunhe.
"Sayang bertahan, aku mohon" Yuta menangis, ia terus menggenggam tangan Yunhe. Yuta tidak berhenti merapalkan do'a, meminta kepada Tuhan agar nyawa Yunhe selamat.
🍒
Sama dengan sang kakak, Haruto dan Hitomi juga menjalani perawatan di rumah sakit yang sama bedanya Yunhe berada dalam masa kritis, berada dalam kondisi antara hidup atau mati. Sedangkan Asahi tidak berhenti menangis, dia benar-benar benci akan dirinya yang gegabah mengambil keputusan. Seharusnya ia mendengarkan saran Haruna untuk membicarakan hal ini terhadap Yuta terlebih dahulu, ini semua salahnya! Asahi bahkan tidak berani menampakkan dirinya di hadapan Haruto, Hitomi karena malu akan kebodohannya. Asahi hanya perlu membalas Sakura, setidaknya sebelum ia mati di tangan Yuta.
Yuta yang berada di depan ruang ICU terlihat amat sangat berantakan, dengan kemeja yang masih berlemuran darah ia berharap cemas agar Yunhe bisa diselamatkan.
Beberapa saat kemudian Momoka, Johnny dan orang tua Yuta juga datang, melihat keadaan Yuta saat ini membuat mereka ikut terpukul. Pasti keadaan Yunhe sangat parah, bisa dilihat dari pakaian Yuta yang berlumuran sangat banyak darah membuat semua orang yang berada disana khawatir.
"Yunhe pasti bakalan baik-baik aja kok" Momoka memberanikan diri memeluk Yuta yang terlihat sangat rapuh. Momoka paham adiknya itu sangat hancur ketika menemukan Yunhe dalam keadaan seperti ini.
Tangis Yuta semakin kencang, Momoka juga ikut menangis. Ia tidak pernah melihat Yuta seperti ini, adiknya itu adalah tipikal orang yanng cuek dan memendam. Yuta tidak ingin terlihat rapuh di mata siapapun namun kali ini ia terlihat sangat berbeda, Yuta sangat takut kehilangan.
🍒
"Sialan, kenapa mereka bisa ada disana" Sakura masih gemetar, ia tau persis suaminya seperti apa. Mungkin saja Yuta juga bisa membunuhnya jika tau Yunhe kritis karena dirinya.
Dengan segera Sakura menelpon managernya, setidaknya untuk beberapa waktu kedepan ia harus bersembunyi, ia harus mengamankan keselamatan dirinya. Yuta bisa menggila dan itu mengancam karir dan nyawa Sakura.
Ini semua karena Yunhe sialan itu! Seandainya saja dia tidak kabur mungkin semuanya akan berjalan sesuai rencananya namun semuanya runyam dan seakan sia-sia. Pengorbanan Sakura untuk Yuta menikah lagi, menahan muak melihat Yuta bermesraan dengan Yunhe benar-benar membuang-buang waktunya.
Sakura meremas rambutnya kasar, ia mengumpat. Yunhe belum mati dan kemungkinan semuanya akan hancur karena kejadian ini.
🍒
Semua orang berharap cemas, Yunhe sudah dipindahkan dari ruang ICU menuju ruang operasi. Benturan di kepala juga perutnya sangat parah membuatnya harus menjalani operasi, dan yang lebih menyakitkan lagi bahwa bayinya tidak bisa diselamatkan, berkat tendangan yang Sakura berikan beberapakali pada perut Yunhe membuat janin yang bahkan belum diketahui jenis kelaminnya itu tidak bisa diselamatkan.
Yuta mengepalkan kuat tangannya. Ia takut dan merasa marah terhadap semua orang yang andil dalam kejadian ini, bahkan dengan dirinya sendiri. Yuta bersumpah akan membalas siapapun itu, namun Yuta akan mencari tahu terlebih dahulu.
Haruna yang melihat Yuta sekarang gemetar luar biasa, selain khawatir dengan kondisi Yunhe ia juga takut jika nantinya terkena imbas pasalnya dia mengetahui rencana Asahi namun tidak memberi tahu Yuta lebih awal sehingga semua ini terjadi.
Sayuri yang sudah sedari tadi menangis mendekat kearah Yuta, Sayuri paham putranya itu sangat rapuh ia takut sang istri kenapa-napa juga sangat terpukul karena kehilangan calon bayinya.
"Yunhe pasti kuat sayang" Sayuri memberi Yuta kalimat penyemangat lainnya, mencoba meyakinkan Yuta bahwa Yunhe akan baik-baik saja. Fakta bahwa penyebab semua ini terjadi sebenarnya membuat Sayuri sangat terkejut. Bagaimana bisa Sakura berbuat hal sekeji ini? Sakura sendiri yang meminta Yuta untuk menikahi Yunhe namun mengapa Sakura juga yang membuat Yunhe menjadi kritis seperti saat ini? Sayuri masih ingat sekali beberapa jam yang lali saat masuk ke ruang rawat Hitomi, bagaimana gadis itu menangis pilu menceritakan tentang Sakura yang menyiksa kakaknya di depan matanya juga Haruto.
Setelah ini, bahkan tanpa persetujuan Yuta, Sayuri sendiri yang akan mengurus perceraian antara Yuta dan Sakura. Sayuri tidak mau anaknya berhubungan dengan wanita seperti Sakura. Sayuri tidak pernah menyangka bahwa menantunya yang begitu anggun bisa berbuat jahat seperti ini, dia membahayakan dua nyawa, bahkan satu nyawa sudah tidak terselamatkan dan satunya lagi berada antara hidup dan mati.
--
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRI KEDUA [Nakamoto Yuta]
Fiksi PenggemarMeski dimata orang lain kamu adalah yang KEDUA, namun bagiku kamu yang UTAMA. Note : TYPO BERTEBARAN, MOHON MAAF ATAS KETIDAKNYAMANANNYA.