Chapter 54

731 148 40
                                    

Apa kabar setelah chapter 53? 🤣🤣 Pada heboh dan sampe pecah komen perkara Ercher unboxing 🤣🤣 maklumin aja. Ercher pengen kosplay jadi anak alam. Wkwkwk

Next gak nih? Wkwkwk
Ini update rutin yak. Gak ada perkara hadiah kemerdekaan 🤣🤣 kita gak ngadain panjat pinang di Easter. Adanya panjat tiang pancung *eh

Bilang aja minta double. Tenang. Nggak akan aku kabulin. Hahahahhaha

***

Terra pikir Ercher akan membawanya kembali ke kediaman utama Sillabent, rupanya mereka malah langsung berpindah kembali ke penginapan. Ercher langsung meninggalkan Terra begitu sampai. Pria itu keluar kamar tanpa bilang apa pun. Terra yang sudah terlalu pusing dan lelah tidak banyak bertanya. Ia hanya meninggalkan tempat tidur dan ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah mandi, Terra berdiri di depan cermin yang ada di dalam ruangan sempit itu. Ada banyak bercak kebiruan di tubuhnya. Ia meringis. Ercher menandainya di banyak tempat. Kalau begini Terra harus mencegah Jeni untuk melihat tubuhnya sampai tanda-tanda ini hilang.

Namun, rasa kesal itu hanya bertahan sebentar. Kemudian Terra malah menjepit bibirnya karena menahan agar tidak tersenyum lebar. Lalu tanpa sadar berteriak keras karena senang.

Terjadi sesuatu padanya dan Ercher. Meski tidak tahu apa perasaan pria itu. Setidaknya Ercher memang tak berniat untuk menolak Terra sejak awal.

“Ya HHAHAHAHAHAH!”

Terra bisa gila karena perasaannya mengembang kesenangan. Ia dan Ercher ....

Terra segera keluar dari kamar mandi. Ia tidak mau gila lebih lama lagi mengingat apa yang terjadi semalam. Tetapi begitu keluar kamar mandi dengan wajah kesenangan yang ceria, Ercher sudah berdiri di dekat tempat tidur sambil melihat pada Terra. Tangan pria itu dengan pasti meletakan lipatan kain ke atas tempat tidur.

“Ekhem.” Terra langsung berdehem untuk menetralkan wajah dan perasaannya agar tak terlalu terlihat gembira.

“Pakaian ganti,” kata Ercher.

Ercher berjalan menghampiri Terra, kemudian berhenti sebentar untuk mencium puncak kepala Terra. “Kakak turun duluan. Beth bilang sarapannya sudah siap.”

“Beth?” Terra mengerutkan kening pada Ercher. “Siapa? Kalau kau melakukan sesuatu dengan wanita lain lagi, aku akan membunuhmu, Ercher.”

“Penerima tamu.”

“Baiklah.”

Ercher meninggalkan Terra dan masuk ke kamar mandi. Selepas menghilangnya Ercher, Terra melompat girang sekali lagi. Bersyukur Ercher adalah anaknya Keir Sillabent. Kalau tidak ... ia takkan bisa membayangkan melakukan hal seperti itu dengan Jillon atau Pheliod.

Ercher yang sudah masuk ke kamar mandi tersenyum sambil menutup wajahnya dengan tangan. Wajah dan telinganya memerah panas. Ternyata Terra sesuka itu pada Ercher. Dia sampai tertawa keras dan melompat. Apa akhirnya Ercher bisa memenuhi ucapan Raeliana tentang mulai menentukan akan hidup untuk siapa?

Tidak buruk juga menyukai wanita lain selain Raeliana.

***


“Nona, Anda dari mana saja!”

Ercher dan Terra yang baru saja sampai kamar Ercher di paviliun—melakukan teleportasi—langsung disambut hangat oleh teriakan Jeni yang memang menunggu di kamar itu.

Jeni langsung menarik tangan Terra dan memblokade Ercher dengan tubuhnya. Melirik dari balik bahu dan melihat pakaian yang Terra pakai sudah bukan pakaian kemarin.

The Baron's Heart (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang