Chapter 65

843 172 77
                                    

Guys.
Ercher tamat di chapter 66 dan Epilog. Artinya tinggal 2 kali update lagi.

Aku mau minta pendapat sih. Wkwk
Karena bentar lagi tamat si Ercher nih.
Kalian mau kita hiatus dlu dari Easter series atau gimana?

Mau pindah ke lapak Jade-Azura (Judul: Emperor Contract) atau mau nyoba icip prolog Charael? Aku mau ngasih intip ke sini kan cover Charael. Tapi file kegedean. Gk bisa 😭😭 intip di Ig aja ya guys.

Please. Aku butuh pencerahan. Soalnya lagi mumet banget gara-gara Fizzo 🥲🥲 anak kesayanganku Sarah-Krisha jadi kejebak di sana.

Yaudahlah. Nangis bareng yuk.
Aku janji kemarin ngajak kalian nangis bareng di chapter ini.
SIAPIN TISU DULU GUYS!!
YUKKSS HAPPY READING!!

***

Pengadilan bangsawan dilakukan secara tertutup. Hanya bangsawan-bangsawan penting saja yang menghadiri. Terra duduk sebagai korban dan ada Ercher yang mendampinginya. Pria itu menolak meninggalkan Terra. Atas izin Xain Kansafer dan Kaisar Iberich, akhirnya pria itu diizinkan.

Pengadilan dimulai dari Pheliod Sillabent. Hakim tertinggi Easter berdiri di mimbar sambil memegang palu. Sementara Pheliod tertunduk sambil dikawal oleh 2 kesatria. Ein dan yang lainnya hanya bisa nyaksikan dari bangku-bangku saksi sidang, bahkan Raeliana dan Mareyya hanya bisa duduk di mimbar atas untuk menyaksikan, berbaur dengan beberapa bangsawan lain termasuk Duchess Servant yang memang datang untuk menyaksikan persidangan terakhir Keir.

Duchess Servant melihat pada permaisuri yang sudah mendongak padanya. Mereka berdua hadir untuk teman baik mereka, Illiphia Sudhia Halleysman. Mereka duduk di ruang sidang untuk menyaksikan nasib akhir dari Keir. Mereka tak membenci, sama seperti Illiphia. Mereka hanya marah.

“Pheliod Sillabent, kau didakwa atas tuduhan penyerangan terhadap Nona Muda Vanilla Morene,” kata hakim. “Apa kau punya pembelaan?”

Pheliod tidak menjawab, hanya tertunduk diam. Yah, mungkin sudah berpikir bahwa percuma saja menjawab. Tidak ada lagi yang tersisa dari keluarga mereka sekarang.

“Tidak, Yang Mulia Hakim,” kata jaksa yang adalah Countess Hurtvillia. “Terdakwa tak punya alibi.”

“Dengan ini Pheliod Sillabent akan dijatuhi hukuman pengasingan seumur hidup.”

Tak!

Hakim memukul palunya pada keputusan pertama yang dijatuhkan pada anggota keluarga Sillabent.

Terra melirik Ercher. Pria itu sama sekali tidak memberikan reaksi apa pun. Wajahnya datar melihat persidangan. Apa memang Ercher tak punya perasaan apa pun pada keluarganya meski hanya pernah tinggal sebentar?

Ercher menoleh karena Terra melihat padanya, kemudian memberikan senyum tipis. Lalu mengangkat kepala pada bangku-bangku panjang yang disediakan untuk orang yang ingin melihat jalan persidangan ini—karena sidang tertutup, hanya orang tertentu yang diizinkan. Ercher menatap pada Vanilla dan Jeni yang duduk di sana bersama Viscount Bellidona dan Penell.

Vanilla kabarnya butuh pemulihan karena tulang lengan kiri bagian atasnya patah saat Pheliod memaksa menekuknya.

Setelah Pheliod digiring meninggalkan ruang sidang, barulah Jill masuk dan digiring juga oleh 2 kesatria. Pria itu tidak diikat tangannya karena sebelahnya terpotong. Jill menatap pada Ercher dan Terra dengan pandangan marah. Namun, lagi-lagi Ercher tak memberikan reaksi. Ercher tak punya perasaan sentimentil apa pun untuk Jillon.

“Jillon Sillabent, terdakwa dituduh melakukan percobaan pembunuhan terhadap Lady Terra Silka Bellidona yang menjadi tamu di wilayah Monsecc dengan memberikan racun,” kata Countess Hurtvillia.

The Baron's Heart (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang