Haechan pikir dia tidak akan bertahan lebih dari satu bulan di EPHS tapi buktinya dia melewati satu bulan pertamanya tanpa dikeluarkan dari sekolah meski ancaman dikeluarkan itu berkali-kali dia dapatkan, belum lagi anak-anak dari kelas elit yang mulai mengganggunya karena merasa 'terancam' dengan kehadirannya yang Haechan sendiri tidak tahu bagian mana dari dirinya yang dirasa mengancam anak-anak orang kaya itu. Intinya, meski hari-harinya di EPHS memang berat dan penuh cobaan, Haechan rasa ini tidak sebanding dengan pengalaman 6 bulan tanpa listrik dan air sewaktu di kampung dulu. Sampai Haechan dan keluarganya harus tidur dalam kegelapan dan kelaparan karena masalah itu mereka tidak punya pemasukan. Krisis keuangan terbesar bagi Haechan dan keluarganya.
Melewati sebulan di EPHS pun akhirnya Haechan punya kesempatan juga untuk menikmati akhir pekannya di rumah. Haechan tidak menyangka akhirnya hari yang dia tunggu-tunggu ini datang juga karena semenjak mereka pindah hingga detik ini Haechan belum sama sekali melihat rumah barunya. Penasaran setengah mati dengan tempat tinggal barunya tapi Haechan juga tidak dapat menutupi rasa rindunya pada keluarganya terlebih adik bodohnya. Maka dari itu begitu kelasnya berakhir, Haechan buru-buru kembali ke asrama dan mulai membereskan barang-barang yang akan dia bawa pulang.
Masih membereskan pakaian kotor yang akan dia bawa ke ruang laundry nanti, Jungwoo masuk kamar masih lengkap dengan seragamnya.
"Oh Haechan-aa, bersiap untuk pulang?"
"Iyaa! Bagaimana denganmu? Tidak pulang?"
"Ku rasa aku tidak bisa pulang lagi akhir pekan ini. Banyak yang harus ku kerjakan. Kau tahu kan fesitval sekolah akan diadakan setelah ujian tengah semester berakhir jadi banyak PR yang harus ku selesaikan sebelum ujian tengah semester dimulai. Aku tidak ingin menunda-nunda pekerjaan sampai akhirnya harus mengebut di saat-saat terakhir. Selagi aku punya waktu luang..."
"Kau tidak rindu keluargamu, Jungwoo?"
"Aku bisa menghubungi mereka kapan pun aku mau. Teknologi." Balas Jungwoo sambil menunjukkan smartphone miliknya. Ah iya benar. Haechan tidak punya ponsel seperti yang dimiliki oleh anak-anak di EPHS.
"Baiklah... aku harus pergi sekarang sebelum ketinggalan kereta untuk pulang hehe"
"Selamat menikmati akhir pekan dengan keluargamu, Haechan-aa... sampai jumpa hari minggu!!"
"Iyaa... jangan terlalu giat belajar, Jungwoo... kau harus bisa bersenang-senang juga selama waktu liburmu. Istirahat sedikit. Aku pulang ya!"
Saat Haechan membuka pintunya, dua orang teman kayanya muncul mengejutkan dirinya. Chenle dan Renjun yang sudah dengan pakaian casual mereka. Pakaian casual untuk kelas bangsawan tentu saja berbeda dengan pakaian casual yang dia pakai karena dibilang casual pun, aura mahal dari penampilan kedua temannya itu masih menguar dengan kuatnya.
"Sudah mau pulang, Haechan?"
"O-oh... kalian kenapa masih di sini? Ku pikir kalian sudah pulang daritadi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ineffable • NoHyuck •
FanfictionBeasiswa penuh yang Lee Haechan dapat memang terlihat menjanjikan, masa depan yang cerah rasanya sudah di depan mata, akan tetapi memang tidak ada ya gratis di dunia ini. Ancaman dikeluarkan dari sekolah pun menanti jika gadis itu tidak bisa lulus d...