°
°Malam ini hujan turun deras membasahi jalanan di kota Seoul. Banyak orang memilih untuk berdiam diri di rumah, namun ada pula orang yang terlanjur melakukan perjalanan sehingga memilih untuk berteduh di cafe. Tak terkecuali Suzy yang lebih memilih lembur mengerjakan tugas kantornya.
Setelah kematian kedua orang tuanya, Suzy yang merupakan satu-satunya keturunan Bae yang tersisa mengurus perusahaan Bae dan juga seluruh properti peninggalan keluarganya. Orang tuanya memang berkata bahwa sudah tidak peduli dan mengusirnya, namun siapa yang menyangka bahwa Suzy sama sekali tak pernah di buang dan namanya tercatat sebagai ahli waris keluarga Bae.
"Permisi.. Nona.. Apa anda mau memesan sesuatu? Anda belum makan sejak sore tadi."
"Aku belum lapar."
"Kau belum pulang?", tanya Suzy
"Saya tak bisa meninggalkan anda sendiri disini nona.."
"Gwenchana Mina-ssi.. Kau pulanglah.."
"Tapi nona.."
"Pulanglah.."
"Baiklah nona..", ucap Mina dengan sedikit terpaksa melangkah pergi menjauh dari meja Suzy
"Sebentar. Apa ada yang menjemputmu? Atau apa kau membawa kendaraan?", tanya Suzy
"Mina-ssi?"
"Ne? Ahh saya di jemput nona.."
"Apa orang itu bisa dipercaya?"
"Ttt--tentu bisa nona.."
"Baiklah, kau berhati-hatilah. Hujan cukup deras dan ini sudah malam. Kabari aku jika kau sudah sampai ke rumah dengan selamat."
"Baik nona, terimakasih.. Saya permisi dulu.."
Setelah itu Mina kembali melanjutkan langkahnya dan menghilang dibalik pintu.
Selang beberapa menit pintu kembali dibuka menampakkan sosok pria yang saat ini berjalan ke arahnya.
"Ayo pulang."
"Hhh pekerjaanku masih banyak. Apa Mina meneleponmu?"
"Tidak. Aku kemari karena kau tak pulang, padahal ini sudah larut."
"Aku mengambil lembur."
"Kalau begitu kau harus makan terlebih dahulu. Kau ini punya maag, tak baik menunda-nunda makan."
"Aku tak menerima bantahan, ayo makan dan lanjutkan lagi ini semua nanti."
Suzy menurut dan mengikuti sang pria ke sofa di ruangannya. Dengan telaten pria itu membuka makanan yang dibawanya, menyiapkan untuk Suzy, lalu saat hendak menyuapinya, Suzy menolak untuk di suapi.
"Kau sudah makan?"
Sang pria hanya membalas dengan deheman pelan sembari membuka ponselnya.
Beberapa menit kemudian, Suzy selesai dengan makanannya.
"Sudah bertemu hyung?", tanya sang pria membuka percakapan
KAMU SEDANG MEMBACA
Falsity [COMPLETE]
FanfictionSatu tahun menikah membuat Suzy bahagia namun ia merasa tak pernah benar-benar dicintai oleh suaminya. Ya, suaminya memang baik dan perhatian padanya, namun entah mengapa ia tak pernah merasakan cinta dari sang suami. Tatapan yang selalu Suzy lihat...