"Selamat malam semua!!!" Teriakan Farel menggema setelah membuka pintu rumahnya sendiri, diikuti Reynard dibelakangnya.
"Pada kemana semua nih?" gumam Farel karena tak ada yang menyaut teriakannya. Reynard duduk disofa ruang tamu lalu mengambil remot tv. Menonton tv membiarkan istrinya berkeliaran mencari penghuni rumah.
Hidung Farel yang sensitif akan bau yang enak-enak menuju dapur setelah mencium aroma masakan dari arah sana.
"ASTAGFIRULLAH!!" Farel menepuk mulutnya, dia kan Kristen. Tapi segera terfokus kembali menatap sosok yang kini tengah memegang sendok sayur sambil memegang dadanya kaget. Reynard yang mendengar teriakan Farel langsung berlari kedapur, sama kagetnya melihat sosok itu.
"E-lo sia-pa?" Tanya Farel gagap. Cowok manis yang ditanya itu tersenyum lalu meletakkan sendok sayurnya.
"Em.. aku Nava," jawabnya. Farel mengernyitkan dahi begitu pula Reynard. Farel tak mengingat mempunyai sepupu cowok semanis ini.
"Ngapain disini?" tanya Farel lagi.
"Aku lagi masak," ucapnya sambil menunjukkan panci diatas kompor yang menyala.
"Ehmm.. lo mau nyuri ya?" tunjuk Farel. Ia berjalan mendekat pada Nava. Sedangkan Reynard berdiri melipat tangan di dada. Nava sontak menggeleng.
"Enggak. Aku bukan pencuri,"
"Terus siapa gerangan diri elo? Kenapa bisa ada di rumah gue. Gue nggak merasa punya sepupu kayak lo," Farel semakin mendekat dengan tatapan tajamnya.
"Em.. Akuu-,"
"Sayang," sebelum menjawab pertanyaan Farel, seseorang berceletuk memanggil cowok manis ini. Membuat seluruh pasang mata menatap ke arah si pemanggil.
"Lah. Kok pada disini?" itu Faro. Dengan baju rumahan dan rambut acak-acakan menatap adiknya beserta suami adiknya bergantian.
"Kak. Lo pulang napa nggak ngabarin ha?" sungut Farel. Hendak memeluk kakaknya itu namun segera dihentikan oleh Reynard.
"Baru aja gue nyampek. Habis bangun tidur," ucapnya sambil menguap lebar. Farel menatapnya sinis, kemudian kembali menatap cowok cantik yang sedari tadi menonton.
"Ini sapa kak?" tanya Farel menoleh pada Faro.
"Itu.. anu.."
"Anu apaan?"
"Itu pacar gue," ucap Faro membuat Farel melongo tak percaya.
"HAH??!!"
"Jan aneh-aneh deh. Masa dia pacar lo? Kok mau sih sama modelan gelandangan kayak lo?" Cibir Farel. Faro yang dikatai tidak terima.
"Elo jangan meremehkan ya!"
Faro dengan wajah bangun tidurnya mendekat pada Nava. Memeluk pinggangnya erat.
"Nava pacar gue! Iya kan sayang.. Cup," Faro dengan tidak tau diri mencium pipi Nava yang membuat pipi lelaki itu bersemu.
"Lo percaya kan Rey?" tanya Faro pada Reynard.
"Em. Masa si?" jawab Reynard sembari menggaruk lehernya yang tak gatal. Faro mencebik.
"Sayang. Mereka nggak percaya kalo kamu pacar aku," rengek Faro sambil mendusel-nduselkan kepalanya ke bahu Nava.
"Em.. emang bukan," jawaban Nava membuat Farel dan Reynard menahan tawa. Faro cemberut.
"Becanda sayang," tambah Nava sambil terkekeh.
"Iya. Kita pacaran," Farel berdecih.
"Dapat dukun dimana tuh kak? Kok bisa dapet bening kayak gini,"
"Pakek jurus jaran goyang," jawab Faro sekenanya sambil mempererat pelukannya.
"Btw, sayang, mulut kamu bau iler," ucapan Nava yang kelewat santai membuat Farel ngakak sedangkan Reynard menolehkan wajah tak bisa menahan tertawa.
"Malu nggak tuh!! Hahaha!!"
~
Suara dentingan sendok dan piring terdengan di meja makan rumah Farel. Masakan buatan Nava dinikmati oleh seluruh penghuni rumah.
"Enak masakan kak Nava," ucap Farel menyuapkan sop dalam mulutnya.
"Makasih," jawab Nava tersenyum.
"Sekolah kamu sama Reynard gimana?" tanya Nuga (papa Farel).
"Baik/baik Pa," jawab keduanya bersamaan.
"Baguslah. Papa senang dengernya. Jagain Farel ya Rey," ucap Nuga menambahi.
"Selalu pa," jawab Reynard mantap.
"Oh ya, hari ini nginap dirumah ya? Mama kangen banget sama Farel," ucap Giana (mama Farel) dengan senyum senangnya. Farel mengangguk mantap, ia juga sangat rindu dengan Mamanya.
~
Nuga tengah berada dikamar, istirahat terlebih dahulu karena kelelahan akhir-akhir ini lembur. Anggota keluarga yang lain sedang menghabiskan waktu bersama di depan tv ruang tamu. Farel tengah bermanja-manja dengan sang Mama sambil memakan camilan. Si duo kasmaran tengah bermesraan di karpet. Sedangkan Reynard duduk di single sofa sambil menonton serial di tv yang membosankan.
"Ajakin suami lo ke kamar sana Rel," ucap Faro ketika memperhatikan Reynard yang kebosanan. Farel menoleh pada Reynard.
"Masih mau sama Mama," jawabnya mempererat pelukannya pada sang Mama. Mama menggelengkan kepala.
"Sayang. Suamimu minta kelon itu," ucap Giana berbisik di telinga Farel sambil tertawa.
"Apasih ma!" cemberut Farel.
"Nih bawa Farel kekamar," suruh Mama pada Reynard sembari mendorong kecil tubuh Farel.
"Males jalan ih.." gerutunya tidak mau beranjak.
Tiba-tiba tubuh Farel terasa melayang menatap wajah dekat Reynard yang tengah menggendongnya ala pengantin baru, dihadiahi delikan tajam dari Farel.
"Apasih lo?!" ketusnya dengan pipi yang bersemu. Reynard dengan jahil berpura-pura hendak melepaskan gendongannya, membuat Farel dengan panik mengalungkan kedua lengannya pada leher Reynard.
"Aduhhh!! Mesranyaa!!" ejek Faro. Farel mengeratkan kalungannya pada leher Reynard ketika sang suami mulai melangkah.
Tubuh Farel dihempaskan di kasur lebar Farel. Mengunci pintu kemudian naik keatas kasur menindih tubuh Farel.
"Awas minggir, lo berat tau nggak," ucap Farel sembari mendorong kecil tubuh Reynard yang nyatanya tidak bergeser sedikit pun.
Tatapan mata mereka bertemu, terlarut beberapa detik, kemudian mata tajam Reynard menemukan bibir pink Farel.
"Boleh?" tanya Reynard membuat Farel gelagapan mau menjawab apa.
"Emang lo mau?" cicit Farel. Bukan jawaban melainkan sebuah lumatan yang diterima Farel. Farel kaget beberapa saat, matanya melihat mata Reynard yang terpejam menikmati ciuman sepihak itu. Dengan ikhlas kedua tangan itu mengalung pada leher Reynard. Ditariknya menekan ciuman semakin dalam. Saling menggesekkan badan menghangatkan tubuh.
"Boleh lebih?" tanya Reynard dengan nafas memburu.
"Ya,"
Setelahnya hanya kegiatan panas yang nampak diruangan itu. Dinginnya ac tak menembus lingkup birahi yang terjadi pada dua insan yang tengah mengadu kasih.
Melupakan sosok sang kakak yang menggeram marah tidak bisa tidur di kamar samping. Ingatkan dia besok pagi untuk menjambak sang adik dan suaminya itu.
💥💥💥💥💥💥
KAMU SEDANG MEMBACA
TOO (BXB)
Roman pour AdolescentsSlow Update (!)⚠️ Seorang badboy bernama Farelion Damasya dijodohkan dengan seseorang yang beku yang notabene adalah musuhnya sendiri.