SARANG IN PTJ UNIVERSE

13. HATE OR LOVE? (18+)

Sarang POV

Aku sudah rapi dengan baju casual ku, malam ini BNC mendadak mengajak ku ikut makan bersama, tentu saja aku semangat sekaligus ingin tau bagaimana kencan Vasco, langkah kaki ku terhenti saat melihat Hajoon bersama No eul.

"Kau? sejak kapan disini?" tanya Sarang pada Hajoon, "No eul ingin belajar tinju tentu dengan senang hati ku ajari, tapi kau mau kemana?"

Hajoon memperhatikan sarang dari atas hingga bawah, "aku mau pergi makan bersama teman-teman ku, eomma aku pergi sebentar!" teriak Sarang berlalu keluar. "Ayo kuantar, dari pada naik bus? dengan ku lebih cepat, No eul kita selesai hari ini."

No eul mengangguk semangat, "baiklah sunbae, hati-hati dengan noona." Sarang tak menolak, dan ia segera pergi bersama Hajoon menggunakan motor, "malam ini dingin, baju mu tipis begitu?" tanya Hajoon sebelum melajukan motor nya, "tak apa aku suka dinginnya malam ini, ayo berangkat."

Hajoon tak buka suara lagi dan melajukan motor nya membelah jalanan, mata nya menatap sarang dari spion, "kenapa wajah nya ceria lagi? kemarin kan berbanding terbalik, apa ini ada hubungannya dengan preman itu?" pikir Hajoon penasaran.

...

Tak butuh waktu lama, tiba lah mereka ditempat tujuan, "disini? ku kira cafe atau tempat yang... lebih bagus dari ini." Tanya Hajoon dengan yang tak bisa sembunyikan ekspresinya.

"YA! disini tempat langganan kami, terimakasih tumpangannya, kau bisa pergi~" Sarang bergegas masuk banyak anggota BNC sudah berkumpul sama dengannya semua berpakaian casual tak seperti biasanya, "nah itu dia tamu terakhir kita!" ujar bumjae melihat ku yang baru tiba.

"Maaf aku terlambat." Ujar ku, "tidak, kau tepat waktu, tunggu Vasco sebentar dia sudah mau tiba, nah itu dia teman-teman ketua kita kencan butanya berhasil!"

DEG

Mataku melihat Vasco yang baru masuk menggandeng perempuan yang ku lihat bersamanya saat itu, "teman-teman kami akan menikah!" ujar Vasco sangat bersemangat membuat yang lain tertawa.

"Tidak, pacaran dulu baru menikah Vasco~" ujar Bumjae, "Seoyeon selamat datang!" sambut yang lain, gadis itu tersenyum manis, aku tak tau harus bagaimana, ..sakit.

"Kita merayakan jadian mereka teman-teman! selamat untuk ketua kami, silahkan pesan sepuasnya." Bumjae terlihat sangat senang, Vasco dan kekasihnya jalan melewatiku yang seperti angin, semuanya terlihat bahagia, kecuali aku dan Rion.

"Sarang kenapa berdiri ayo duduk." Ujar Vasco pada ku yang berdiri sendirian karna yang lain sudah duduk dan aku pun duduk di kursi kosong, "apa ini tak berlebihan?" tanya Seoyeon pada Vasco yang tersenyum manis padanya, "tentu tidak! mereka semua akan menghormati mu benar kan teman-teman?" dan di iyakan mereka semua.

"Selamat makan, ahjumma akan sediakan makanan terbaik malam ini untuk kalian semua!" bibi pemilik restoran ini pun tak jauh berbeda, semuanya bersuka ria, mata ku memanas.

Kenapa berbeda dari perkiraan ku.. aku tak ingin disini, aku tak bisa berpura-pura bahagia disini, melihat Vasco yang memberikan perhatian penuh pada wanita yang dia pilih dan yang lebih menyakitkan adalah ratu itu bukan lah... aku.

Aku meninggalkan tempat itu tanpa di sadari siapapun, dada ku sesak, lebih parah dari kemarin. Kaki ku melangkah entah ke mana, semuanya berjalan tak pernah sesuai harapan ku, kenapa aku terlalu berharap?

Bulir bening membasahi pipi ku setelah menahannya beberapa saat, tanpa tau ada yang mengikutiku, sosok itu memberikan jaket menutupi tubuhku, tapi dinginnya malam masih terasa menusuk tulangku.

Hangat, pelukan ini sangat hangat, siapa yang memeluk ku? "menangis lah."

Aku berbalik tangis ku pecah, tak ingin lagi menahannya semakin ku tahan dada ini semakin sesak, Hajoon mengusap rambutku dengan penuh kelembutan, dia hanya mengatakan itu dan diam. Membiarkan air mata ku membasahi baju nya, pelukannya semakin erat, jika dulu Vasco yang menenangkan ku karna ulah Hajoon, tapi kini malah kebalikannya.