Dua sisi koin

16 0 0
                                    

***

Dia terbangun di sebuah kamar mewah, tangannya terikat. Saat itu sore hari. Dia tidak bisa menahan tarikan tidur yang tak henti-hentinya. Tepat ketika dia akan jatuh kembali ke dalam selimut lembut, beberapa orang menyenggolnya dari tempat tidur, melepas pakaiannya, dan menenggelamkannya dalam bak air hangat.

Baru kemudian dia ingat apa yang terjadi malam sebelumnya. Dia menyelamatkan nyawa Layla, dan berkat itu, dia dikirim ke sebuah ruangan, bukan penjara. Dan dia tertidur di ranjang yang sangat lembut dan hangat. Tentu saja, dia masih di bawah pengawasan ketat. 

Dia juga meminta Ian untuk membiarkannya mandi.

"Nona Rosen, apakah Anda benar-benar seorang penyihir?"

"Tidak."

“Maaf untuk bertanya. Lady Layla kembali suatu hari dan membual tentang hal itu…”

“Anak-anak mudah ditipu.”

Bisikan melewati uap. Salah satu petugas dengan lembut mencelupkan sabun ke dalam air. Kotak merah muda yang solid secara ajaib berubah menjadi gelembung halus.

Rosen menatapnya dengan mata terbuka lebar karena terkejut, dan para pelayan tertawa terbahak-bahak, memanggilnya imut. Mereka pasti orang-orang Alex Reville. Tidak mudah bagi petugas biasa untuk tidak mengeluh tentang memandikan tahanan yang berbahaya.

'Apakah mereka yang berpangkat tinggi menyuruh orang lain mencuci tubuh mereka?'

Awalnya, dia malu karena merasa seperti bayi, tetapi ketika spons dengan gelembung sabun harum mulai memijat tubuhnya, dia tidak bisa menahannya.

Ia teringat masa kecilnya di panti asuhan. Para ibu menggosok tubuh anak-anak sampai kulit mereka memerah dengan ekspresi kesal di wajah mereka. Jika mereka bergerak sedikit saja, mereka langsung ditampar pipinya.

Mungkin karena ingatan masa kecilnya begitu kuat sehingga dia terkejut ketika orang-orang mengatakan mereka senang mandi. Baginya, mencuci adalah sesuatu yang dia paksa untuk dilakukan agar tidak sakit.

Namun, jika ini benar-benar 'mandi', bisa dimengerti bagaimana wanita bisa menghabiskan sepanjang hari di kamar mandi.

Nyaman dan hangat. Rasanya seperti seseorang sedang memanjakan, dan dia telah kembali menjadi bayi.

“Sekarang airnya sudah dingin, jadi agak suam-suam kuku, ya? Mau lebih hangat?”

"Tidak. Jangan lakukan itu.”

Dia menggelengkan kepalanya. Petugas meminta beberapa kali lagi untuk melihat apakah dia akan menjawab ya, tapi dia menolak setiap kali.

Semakin lama Anda tinggal di tempat yang hangat, semakin keras angin dingin yang Anda rasakan. Dia tidak ingin terbiasa dengan kehangatan. Itu adalah kebiasaan obsesif.

Your Eternal LiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang