The Jerk 12: Pengakuan Lisa

2K 247 19
                                    

Lisa Apartment, 11.20 siang

Jennie POV
Aku terbangun cukup siang tentunya tidak berada di dalam kamarku mengingat momen yang sangat panas semalam bahkan yang membuatku tak ingat jam berapa aku tertidur.

Badanku terasa sangat pegal dan tulang rusukku rasanya akan patah ditambah kepalaku yang masih terasa pusing karena mabuk. Padahal aku sudah meminum air lemon untuk menetralisir. Mungkin karena kelelahan juga jadi rasanya seperti ini.

Aku duduk menyender pada dashboard ranjang menutup sebagian tubuhku dengan selimut dan melihat pakaian-pakaian yang semalam berserak sudah tertata diatas sofa. Untungnya hari ini adalah hari Minggu jadi aku bisa bersantai dan tidak pergi ke kantor.

“Oh hey! Kau sudah bangun?” 

Lisa datang setelah membersihkan diri keluar dari kamar mandi. Dengan setelan santai menggunakan kaos oversize dan juga celana pendeknya ditambah rambut basah saja dia masih terlihat sangat seksi dan cukup menyegarkan jika dijadikan sebagai umpan.

“Em ya! Dan aku cukup kesiangan.” jawabku.

“Memangnya kau sudah terbiasa bangun pagi?” 

Dia kembali bertanya dengan menempatkan diri didepan cermin untuk mengeringkan rambutnya menggunakan hair dryer sedangkan aku hanya mengiyakan ucapannya ingin beranjak untuk mandi tapi dengan keadaanku yang masih telanjang akan cukup memalukan juga jika berjalan melewati Lisa begitu saja tanpa rasa gengsi.

“Lempar handukmu, Lisa. Aku ingin mandi.” 

Aku memerintahkan Lisa. Dia hanya tertawa lirih menatapku. Alih-alih menyerahkannya padaku dia justru melemparkannya ke dalam tempat baju kotor yang berada disamping lemarinya kemudian mengangkatnya untuk ia pindah ke belakang, maybe?

Sialan memang!

“Aku tidak suka berbagi milikku jadi kau ambil saja yang baru dibelakang,” 

What? Dia berkata setelah kembali dari sana? Kenapa tidak sekalian saja mengambilkannya untukku? Brengsek, wanita itu memang benar-benar tidak tahu diri.

“Sialan! Bukankah kau dari sana? Kenapa tidak mengambilkannya untukku?” kataku kesal padanya dan melemparkan satu bantal yang tak berhasil mengenainya karena dia menghindar.

Huft, aku kira setelah kita sering berhubungan seks kau sudah tidak punya rasa malu lagi padaku, Jennie-ssi.” 

Lisa membicarakan hal yang begitu memalukan membuatku teringat lagi momen semalam ketika aku memohon dan meminta ampun padanya. Terlebih sekarang dia sudah mengetahui orientasi seksualku yang cukup brutal.

Anak itu memang tidak tahu diuntung! Seharusnya dia yang melakukan hal serupa padaku tapi kenapa malah sebaliknya?

“But wait? Kenapa kau tidak menjawab pertanyaanku semalam kau malah tertidur begitu saja setelah membuatku kelelahan memuaskanmu, come on!” 

Memalukan!

Aku terkejut tatkala tiba-tiba dia mendekat padaku dengan raut wajah seperti orang gila. Aku cepat-cepat menarik selimut sebelum dia mengusikku. Dia terus menatapku menunggu sepatah jawaban dari mulutku. Ada apa dengannya hari ini?

“Aku sangat yakin jika dugaanku tidak salah, bukan begitu?” tanya Lisa menaikkan kedua alisnya.

“Kau hyper 'kan? Pasti kau suka aku memperlakukanmu seperti ini,” 

Mengingat pertanyaan dan perlakuan Lisa semalam yang cukup berbeda seperti sebelum-sebelumnya membuatku ingin segera masturbasi didepan wanita itu. Sialan, dia sangat seksi ketika aku mengingatnya.

THE JERK of HYPER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang