•꧁>20<꧂•

64 19 3
                                    

.

.

.

.

Deg

Hati Boruto mencelos seketika, ketika melihat ekspresi Adik Iparnya. Wajah Tampannya yang biasa nya jutek, kini di penuhi buliran Airmata, Boruto terkejut bukan main, sebegitu traumanya kah dia, sampai berekspresi seperti itu. Boruto pun merasa bersalah, ia pun menarik tubuh Adik kesayangannya, dan membenamkan wajah Adik Iparnya di dada bidangnya. Boruto mengelus-ngelus punggung Kawaki, dan mengelap air matanya . Untuk menenangkannya.

" gomene Kawaki...! Bila itu maumu baiklah, biar aku saja yang menemanimu lusa nanti.. akan ku coba meminta izin ke Papa , untuk meliburkan ku di hari itu.. Jadi jangan menangis lagi za...!" Gumam Boruto menenangkan Adik kesayangannya, Akhirnya cara itupun sukses membuat Kawaki sedikit tenang. Kawaki pun menganggukkan Kepalanya di balik dada bidangnya. Kawaki mengusap air matanya.

Boruto pun bernafas lega. Mengambil ponselnya , ia pun mulai mencari kontak Papanya, setelah kiranya ketemu, dia pun mulai menekan tombol berwarna hijau, mengelus surai rambut hitam kekuningan milik Kawaki, yang masih standby di ceruk lehernya, dan masih mengalungkan satu tangannya di leher nya, dan satu tangannya lagi, berada di dada kakak iparnya, Kawaki memejamkan kedua matanya, menikmati aroma tubuh Kakaknya, yang menyegarkan hatinya, sedikit gerah, Boruto membuka dua kancing kemejanya, hingga kulit seputih porselin terekspos apik, sangat menawan dan seksi, setelah membuka kedua kancing kemejanya, ia menekan tombol hijau.. panggilan video pun tersambung , di layar ponselnya terpampang apik, wajah Tampan yang sudah berkepala dua, kini menyunggingkan senyum menawannya . Menyambut anak kesayangannya.

" wah...! Akhir nya kau menghubungiku nak .. ada apa nak...!" Ucap sosok itu yang bernama Uchiha Sasuke Ayah dari Uchiha Boruto, terlihat senyum sumringah tercetak apik di wajah Tampan Ayahnya.

"Boruto mendekatkan telpon itu menyambut Papa nya, ia membalas senyum Ayahnya, dan memberi salam, setelah memberi salam , Boruto menjauhkan Ponselnya. Hingga hampir seluruh tubuh nya terlihat di layar ponselnya , membuat Sasuke sedikit mengerut, ketika melihat keadaan Anaknya yang acak-acakan. Seperti baru saja selesai melakukan adegan panas, tiba-tiba Ayahnya langsung berpikir Negatif. Berbagai pikiran langsung memenuhi otaknya, di tambah lagi di dada Anaknya , ada seseorang tengah tertidur lelap , orang itu hanya memakai singlet dan celana pendek , hingga pahanya yang berwarna putih kuning langsat, sangat mulus tanpa noda terekspos apik, membuat Sasuke langsung geram, beraninya anaknya menghianati istrinya, dan lagi kedua kancing kemeja anak nya terbuka, hingga tubuh atletis milik Anaknya terekspos, jujur saja, keadaan Anaknya sangatlah menggoda , siapapun pasti akan terjerat pesonanya. Sialan.... sejak kapan anaknya jadi begini. Tidak....! Ini tidak bisa dibiarkan... anaknya harus sadar dengan perbuatannya.. Sasuke terus memasang tampang sangar seperti, hewan buas yang sedang berburu mangsa, ketika menyadari tingkah Ayahnya yang aneh , ia pun sedikit mengernyit.

"Pa....! Apa kau mendengarkanku....!" Boruto mencoba bertanya, namun Papanya hanya diam memasang wajah poker face andalannya.

" beberapa kali kau melakukan itu Boruto-kun...!" Ucapan dingin Ayahnya, membuat Boruto bingung..

"Maksudnya apa Yah....!" Boruto benar-benar tak mengerti dengan Ayahnya yang tiba-tiba memasang aura yang menakutkan.

"Jangan berlagak bodoh kau sialan. Berapa kali kau bermain api dibelakang Istrimu..!" Ucap Ayahnya sangat dingin dan sedikit melukai hatinya.

"Heh....! Maksud Ayah apa...! ngomong seperti itu . Mana mungkin aku menghianati Istriku, apa-apaan Ayah memberi kesimpulan begitu...!" Boruto sedikit jengah dan tak terima dengan tuduhan Ayahnya , yang jelas-jelas tak pernah dilakukannya.

Want to be with You...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang