"apa sebenarnya artinya aku untukmu?" tanya pemuda manis bergigi kelinci yang membuatnya terlihat sangat imut itu kini tampak kasian dengan meringkuk disudut ruangan suara isakan terdengar membuatnya begitu mengiris hati.
"kenapa kau berubah saat dia kembali kehidupmu? apa salahku? aku sudah melakukan apapun yang aku bisa agar aku mencintaiku tapi setelah 6 tahun ini posisinya masih sangat kuat dihatinya ini menyakitkan yibo ini menyakitkan." monolog pemuda bergigi kelinci itu.
tiba-tiba pintu terbuka seorang pemuda putih tegap dengan poporsi wajah yang indah hingga dia keliatan begitu tampan walau tanpa ekspresi sekalipun. pemuda kelinci itu mendongak menatap pemuda yang terus melangkah mendekat kearahnya.
"yibo?" panggil pemuda kelinci kepada pemuda yang kini berlutut didepannya meraih pipinya untuk menghapus air mata yang sendari tadi membanjiri wajahnya.
"zhan ge kenapa menangis?" tanya yibo kepada pemuda bergigi kelinci itu dengan tanpa ekspresi juga dingin membuat tatapan menyakitkan semakin terpancar dari mata si kelinci.
"apa hubungan kita yibo?" tanyanya dengan suara bergetar.
"bukannya kita hanya patner sex? apa lagi?"
bagai disambar petir air mata yang sendari tadi berjatuhan kini semakin deras.
jadi selama 6 tahun ini dia hanya mengangapku patner sex?
fakta yang benar-benar menyakitkan, benar-benar menghancurkan sebuah hati yang sangat tulus itu seakan mendadak membeku, dia hanya menunduk tak percaya dengan sebuah fakta yang keluar dari mulut orang yang sangat dia cintai selama 6 tahun terakhir.
"aku kira kau dan aku kekasih."
"bukan kau hanya mengantikannya disisiku selama dia tidak ada."
"sekarang dia sudah kembali jadi aku sudah tidak dipelukan lagi bukan?"
"kau tenang aja rumah ini menjadi milikmu, aku udah membelikan rumah untuk sean."
melihat yibo bangkit berdiri membuat zhan menatapnya dengan begitu dalam seakan ini terakhir kali dia menatapnya.
"aku akan ketempat sean dia baru kembali kesini butuh aku untuk menemaninya."
yibo pergi meninggalkan xiao zhan yang terus menatapnya tanpa sepatah katamu hanya memandangi sebuah punggung yang perlahan menghilang dari pandangannya.
"aku pergi wang yibo semoga kau bahagia dengannya."
bangkit mengemasi beberapa pakaian yang dia perlukan mengambil kunci mobil dan meninggalkan semuah note untuk yibo jika dia mencarinya.
membelah malam yang dingin diiringi rintikan air hujan yang jatuh dari langit seakan mengerti bagaimana sakit dan terlukannya seseorang yang kini sedang memegang setirnya menyusuri jalan yang sudah mulai sepi karna mungkin jam yang sudah menujuk jam 1 dini hari orang-orang pada sedang mengistirahatkan badannya yang akan dia gunakan lagi keesokan untuk mencari uang.
"hiks hiks sakit sekali rasanya" isakan yang masih terus terdengar itu menyayat hati siapapun yang melihatnya, tangan yang satu sudah memegangi dadanya mencengkram erat seakan hati yang telah hancur itu akan menghilang, sedangkan yang satunya mencengkram erat setir kemudi seakan menyalurkan rasa sakit yang tak tertahankan yang dia rasakan, air mata yang tak kunjung mengering membuat orang yang melihatnya mendekap seorang pemuda manis yang ampak rapuh itu kedalam pelukan hangat.
sebuah truk bermoncong kuning yang melaju berlawanan arah melaju kencang tak terkendali membuat xiao zhan membanting setir untuk menghindari truk itu tetapi truk itu berhasil menghantam mobil bagian samping kanan yang membuatnya langsung terbang terbalik menghantam aspal cairan merah merembes dari dalam mobil sebuah tangan lemas terkulai tak berdaya, posisi duduk yang terbalik membuat kelapa yang harusnya bersih kini lengket dengan cairan merah melumuri wajahnya jejak air mata yang sendari tadi menghiasi wajah itu ekspresi sendu masih menghiasinya hingga sebuah nama terucap "yibo" sebelum dia benar-benar kehilangan kesadarannya diiringi suara sirene polisi juga ambulan yang perlahan hilang dari pendengarannya.
.
.
.
.
.
5 year ago
wang yibo sedang melamun disemuah kamar yang tampak bersih namun juga dingin dia meraba mencengkram sprei sambil meneteskan air mata, ya dia menangis sambil meringkuk bersaha mencari kehangatan yang dulu pernah dia dapatkan.
"5 tahun zhan ge sudah 5 tahun setelah kau pergi aku masih tak percaya kau meningglakanku dengan cara seperti itu, bahkan aku tak bisa melihatmu untuk terakhir kalinya menatapmu dan menciummu, bahkan aku belum sempat untuk meminta maaf akan perkataanku dihari itu maafkan aku ge aku baru sadar bahwa aku mencintaimu saat aku kehilanganmu dari sisiku." monolok yibo seakan kejadian 5 tahun terulang lagi melihat seseorang menangis meringkuk hanya saja kini tak ada seseorangpun yang datang untuk sekedar mengucapkan cacian.
"zhan zhan maafkan aku bisakah kau kembali aku minta maaf aku menyesal aku sungguh mencintaimu."
tangisan wang yibo terdengar menyayat hati memeluk sebuah guci jenazah dengan sebuah foto pemuda cantik menghadap kamera tersenyum manis, mata jernih yang membuat siapapun nyaman menatapnya.
pelukan yang terasa dingin itu seakan menyiksa dengan kejamnya, malam kecelakaan itu terjadi saat xiao zhan dilarikan kerumah sakit dengan kondisi kritis dan membutuhkan penangan cepat yibo sedang bersama teman-temannya juga kekasih masa kecilnya hingga telfon dari rumah sakit tak terangkat memebuat yibo bahkan tidak tau hingga zhan tenggelam dalam tidur panjangnya enggan membuka mata walau dokter terus berusaha memompa jantungnya yang sudah berhenti berdetak.
yibo tau jika zhan mengalami kecelakaan ketika pagi hari ada petugas kepolisian yang menelfon kembali nomer yibo memberitahu yang sebenarnya terjadi awalnya yibo tidak mempercayainya tetapi setelah datang kerumah sakit melihat langsung xiao zhan memejamkan matanya erat membuat yibo lemas memanggil manggil nama xiao zhan juga meminta maaf atas segalanya tetapi itu percuma dia sudah pergi, pergi dan tak akan kembali lagi.
selamat tinggal yibo, aku slalu mencintaimu dulu hingga kini walau mungkin kau tak mencintaiku akan tetapi cintaku tulus apa adanya, aku pergi bo selamat tingga and love you - xiao zhan
and.