01

47.2K 2.2K 141
                                    

.
.
.
.
.

Matahari sudah mulai naik ke atas, terlihat pemuda bernama na jaemin itu masih bergulung dalam selimutnya dengan nyenyak

Brakkk

"Apa kau tak tau ini jam berapa?!" Yuta datang membuka pintu kamar jaemin kasar

Jaemin terkejut mendengarnya kemudian bangun

"Bangun dan siapkan makanan kami!" Lanjutnya kemudian meninggalkan kamar jaemin

Jaemin bangun dan berlari kearah dapur, dia telat pikirnya

Dia memasak dan menyajikannya di meja makan

Terlihat ayah, ibu dan saudara saudara sudah menunggu disana

"Kamu bereskan semua pekerjaan rumah, lalu berangkat ke sekolah" ucap winwin tanpa menatap jaemin

Jaemin terdiam sebentar "bunda, boleh tidak jika nana mengerjakan nya setelah pulang sekolah" ucapnya pelan

"Tidak" jawab winwin singkat

Jaemin mengangguk dan kembali ke dapur, untuk membereskan kekacauan di dalam dapur

.
.
.
.
.

Jaemin berlari dengan sekuat tenaga berharap pagar sekolah masih terbuka, namun kenyataannya nya dia terlambat

.
.
.
.

"Adek kamu kenapa njun?" Tanya Jeno saat melihat jaemin sedang hormat bendera di tengah lapangan

Renjun menaikkan bahunya "telat paling" ucapnya

"Udah deh jen ngapain ngurusin dia, dia ke kantin aja yokk" ucap renjun mengandeng tangan Jeno

.
.
.
.

"Nana, kamu kenapa bisa dihukum kayak gini sih?" Tanya haechan datang membawa air mineral untuk jaemin

Jaemin pun meminumnya sampai tandas "telat bangun tadi" jawabnya

Haechan menatap jaemin "lo pasti disuruh beresin rumah dulu kan?" Tanya nya

Jaemin terdiam dia tak menjawab

"Na, udah gue bilang mending Lo pergi aja dari rumah itu, itutu kayak neraka tau gak lo" ucapnya lagi

Jaemin tersenyum "mereka keluarga aku Chan, gak mungkin lah aku ninggalin mereka" balasnya

Haechan hanya memutar bola matanya malas setiap mendengar alasan bahwa mereka adalah keluarga nya jaemin

"Udah ahh udah istirahat juga, ayo ke kantin" ucapnya menarik tangan jaemin, Jaemin hanya mengikuti haechan

.
.
.
.

"Mau pesen apa na?" Tanya haechan pada jaemin

"Air mineral aja" jawabnya

Haechan paham temannya ini pasti tidak mempunyai uang jajan

"Oke samain kayak gue aja" ucapnya kemudian

Jaemin menggeleng melihat tingkah haechan walaupun jaemin tak memesan makanan pasti haechan akan memesan dua menu yang sama dengan nya

.
.
.
.

"Hari ini pulang sama kak Mark lagi?" Tanya jaemin saat mereka berjalan keluar gerbang sekolah

Haechan mengangguk, "Daddy bilang kak Mark yang jemput gue" ucapnya

Jaemin tersenyum "kayaknya kak Mark sayang banget sama Lo Chan" ucapnya

Haechan terkekeh "ya gitudeh" balasnya

"Chan gue duluan ya bis nya udah datang" ucapnya lalu pergi dengan melambaikan tangan pada haechan

Haechan pun membalas lambaian tangan tersebut

.
.
.
.
.

Ceklek

"Jaemin kerjain tugas gue" ucap renjun masuk ke kamar jaemin

Jaemin menoleh kemudian menggeleng "aku gak bisa kak, aku gak ngerti materi anak kelas 12" ucapnya pada renjun

"Ya ko pelajari lah, nih gue mau jalan sama Jeno, dengar jaemin awas aja kalo nilai gue rendah, gue aduin ayah Lo" ucapnya kemudian meninggalkan jaemin di kamar

Jaemin menghelakan nafasnya pelan kemudian mengambil buku renjun dan mempelajari materinya

.
.
.

Jaemin selesai mengerjakan tugas renjun dia berharap semua yang di kerjakan ya benar, agar ayahnya tidak memarahinya

Jaemin turun ke bawah untuk menyiapkan makan malam, sudah jadi rutinitasnya melakukan semua pekerjaan ini sedari kecil

.
.
.

"Habis dari mana tadi njun?" Tanya yuta saat di meja makan

"Jalan sama jeno yah" ucapnya menyuapkan nasi ke mulutnya

"Jeno gak macam macam ke kamu kan? Bilang ayah kalo anaknya macam macamin kamu" lanjutnya lagi

Renjun tersenyum dan menggeleng "jeno baik kok yah" ucapnya

"Wahh kak renjun sama kak Jeno langgeng ya, taro jadi mau cari pacar" ucap anak bungsu keluarga Nakamoto

Yuta hanya menggeleng gelengkan kepalanya

"Semua tugas rumah udah beres Jaemin" ucap winwin pada jaemin

Jaemin yang tadinya menunduk pun mengangkat kepalanya "sudah Bun, tinggal ini saja nanti" ucapnya pelan

Yuta melihat jaemin "bagaimana sekolah mu jaemin, kau tidak membuat masalah kan!" Ucapnya

Jaemin menggeleng "baik baik saja yah" jawabnya

"Tadi pagi jaemin dihukum" ucap renjun dengan santai

"Dia telat datang ke sekolah" lanjutnya lagi

Yuta pun langsung melihat ke arah jaemin yang menunduk

"Jika kau masih ingin bersekolah, bersekolah lah dengan baik jangan membuat ku malu" ucap yuta dengan suara meninggi

Jaemin kaget mendengar suara ayahnya "i-iya ayah" ucapnya pelan

.
.
.
.

Jaemin mencuci semua piring yang mereka gunakan untuk makan malam tadi kemudian dia menoleh ke ruang tengah, terlihat keluarganya yang bercanda disana

Jaemin tersenyum melihat itu, kemudian fokus kembali pada piring piring kotornya

.
.
.
.

Jaemin masuk ke dalam kamarnya dia melihat buku renjun disana, jaemin pun mengambil buku itu dan mengembalikannya bukunya

Tok tok tok

"Kak renjun" panggilnya dari luar

Tak ada suara dari dalam jaemin pun membuka pintu itu dan masuk ke dalam

Dapat jaemin lihat kamar renjun yang tertata rapi

Jaemin meletakkan buku itu di meja renjun dan berjalan ke meja satunya lagi

Jaemin tersenyum melihat foto itu "kak Jeno tampan" ucapnya mengelus bingkai foto itu

Jaemin sangat menyukai Jeno, dulu saat dia masih menjadi siswa baru, dia selalu mengejar Jeno kemanapun Jeno pergi, namun setelah mengetahui bahwa Jeno adalah kekasih renjun, jaemin pun mundur merelakan Jeno dan renjun bersama

"Sedang apa kau dikamarku" ucap renjun yang baru saja keluar dari kamar mandi

Jaemin kaget meletakkan foto itu kembali kemudian berbalik

Dapat dia lihat kakak nya itu baru selesai mandi

"H-hanya mengembalikan buku kakak, Nana sudah mengerjakan semuanya" ucapnya

Renjun mengagguk "keluar dari kamarku" ucapnya datar

Jaemin pun segera keluar dan menutup pintu kamarnya

TBC

Tetap Na Jaena- NOMIN [END] [DIBUKUKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang