Bagian Empat

4K 361 50
                                    

"Jadi Kamu yang mau meras saya itu?!"

Jevan di buat kaget mendengar ucapan Perempuan di depannya ini. Apa-apaan dia?!

"Siapa yang mau meras Kamu?!"

"Ya Kamu lah! Masa biaya spion penyok Saya harus ganti rugi sampe 20jt? Itu penipuan namanya!"

Jevan langsung berdecih mendengarnya Ia lalu mengeluarkan ponsel dan memperlihatkan foto badan mobilnya yang baret akibat perbuatan perempuan yang bernama Ansella ini.

"Kamu liat? Ini bukan cuman spion penyok! Badan mobil Saya yang sebelah kiri juga baret. Dan gak tanggung-tanggung baretnya sepanjang ini. Kamu tau berapa biaya catnya? Itu sudah cukup Saya sesuaikan dengan kantong Kamu ya. Jadi jangan sembarangan. Kamu mau ganti rugi sekarang atau Kita bawa aja ini--"

"Saya bakalan ganti! Uh.. Tapi.. Tapi kasih waktu.. Saya gak punya uang cash sebanyak itu sekarang.."

Jevan menghela nafas mendengar ucapan Ansella. Perempuan itu memasang ekspresi panik.

"Yaudah Kamu punya berapa?"Tanya Jevan.

"Tiga juta"

"Tiga juta? Ah shit. Ngapain sok sok an minta mau ganti rugi kalau begitu! Udahlah. Kamu ngabisin waktu Saya!"Jevan kemudian berdiri dan hendak pergi tapi tangannya di tahan membuatnya mau tak mau berbalik.

"Pliss.. Saya bayarnya cicil aja. Enam kali bayar, mau?"Tawar Ansella dengan ekspresi memelas di depannya.

Jevan tak memberikan respon. Enam kali bayar katanya!?

"Okey okey.. Gimana kalau empat? Lima?"Perempuan itu kembali memberikan penawaran. Dan Jevan membuang nafas mendengar tawarannya.

"Lepasin tangan Saya. Ketemu Kamu cuman buang-buang waktu"Ujar Jevan dan Ansella seketika langsung melepaskan genggaman tangannya dan samar-sama Jevan bisa mendengar ucapan Ansella.

"Setan"

"Saya gak budeg ya. Kamu kalau ngatain Saya setan lebih baik Kita selesain ini--"

"Iya iyaa maaf.. Tolong kasih Saya keringanan dong😟"

Jevan mengalihkan pandangan saat Perempuan di depannya ini memberikan ekspresi memelas ke arahnya.

"Yaudah. Empat kali bayar kalau begitu. Lima juta"Ujarnya dan wajah Perempuan itu langsung berubah menjadi ekspresi senang.

"Thank You!~😄"

"Hm. Saya pergi kalau gitu"Jevan memperbaiki jasnya yang kusut sebelum akhirnya berjalan keluar dari restoran lebih dulu dan masuk ke mobilnya untuk segera kembali ke kantor.

*****

Sepeninggal Jevan ada Ansella yang langsung menghubungi Renatta untuk meminjam uang. Perempuan itu sedang benar-benar bokek sekarang. Biasanya nanti awal bulan orang tuanya akan mengirimkan uang. Dan itu artinya masih satu minggu lagi. Ansella tidak mungkin menunggu selama itu.

"Ayo dong Renatta sayang.. Angkat telfonnyaaa.. Pliss"Ansella mengigit kukunya cemas. Bagaimana ini Renatta belum juga mengangkat panggilannya sama sekali.

"Aish sialan. Kemana sih nih anak. Apa Gue susulin ke tempatnya aja apa yak?"

"Iya deh! Demi duit!"

Ansella bangkit lalu mengambil tasnya dan berjalan tapi baru beberapa langkah Ansella sudah mendapat panggilan dari pegawai restoran.

"Oh God. Gimana bisa Gue lupa bayar😖"

Ansella kembali dan menyelesaikan pembayarannya untuk segelas kopi cappuchino tadi.

Karmasutra••Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang