tujuh belas-17

900 97 32
                                    

hai?
lama tak jumpa🥺🤍

-----


"jadi abang bener temennya jeno?" tanya sunghoon setelah ia menanyakan tentang sungchan yang asli pada abangnya itu.

sungchan mengangguk sambil mengulas senyum, lalu merangkul sang adik yang masih terlihat bingung.

"abang gak ada niat aneh kok, cuma pengen liat kamu dari dekat, hoon" jelas sungchan.

sunghoon pun membalas senyuman itu, "iya.. gue cuma heran aja waktu jeno bilang dia punya temen kuliah namanya juga sungchan, sedangkan sungchan yang gue tau kan masih sekolah"

maklum sih jeno gak tau siapa sungchan padahal mereka temen kuliah, soalnya kan mereka ketemu pas masih kecil banget.

drrt drrt..

ponsel di saku celana sunghoon bergetar, ia meraihnya dan seketika mendengus kasar saat melihat nama kontak si pemanggil.

sunghoon menolak panggilan tersebut.

"kenapa gak diangkat?" tanya sungchan bingung.

sunghoon menggeleng sambil meletakkan ponselnya ke atas meja ruang tamu, fyi mereka lagi di apartemen sungchan.

"itu jay, 'kan?" tebak sungchan.

"gak, itu kurir paket yang suka gangguin gue" jawab sunghoon.

sungchan terkekeh gemas ditambah melihat wajah sunghoon tampak kesal.

"abang gak tau masalah kamu sama jay itu apa, tapi abang cuma mau bilang kemarin anaknya uring-uringan banget nungguin telfonnya dijawab sama kamu"

mendengar itu sunghoon pun menatap sungchan, "tau darimana?"

"kemarin kita latihan futsal, hoon"

"oh, pantesan" sunghoon baru tau.

"dijawab dulu gih, kasian juga dianya nungguin kamu" kata sungchan.

sunghoon menggeleng cepat, "gue lagi kesel sama dia, bang"

"yaudah tapi jangan lama-lama, kasian pacar kamu dianggurin"

"hm"

💌


jay menghela nafas untuk kesekian kalinya di siang hari pada hari minggu ini, membuat jisung yang lagi main hape di sebelahnya pun menoleh.

"lama-lama udara di sini tercemar karena nafas bau lo, setan!" ucap jisung menyindir.

jay tak peduli, ia tetap termenung sambil menatap ponselnya yang menampilkan roomchat dengan sunghoon.

dia udah nge-spam chat, bahkan nelfonin berkali-kali tapi tetap gak dijawab sama sunghoon.

"samperin lah sono ke rumah sunghoon" kata jisung, iba juga ngeliat jay yang kayak gak ada semangat hidup itu.

namun jay masih diam.

kali ini malah jisung yang menghela nafas melihat sahabatnya itu, "ini nih kalau si bulol galaunya kebangetan"

jisung berdiri dari sofa empuk tersebut, mendekati jay dan duduk di tepi ranjang di sebelah jay.

"bro, daripada sedih mending kita jajan cilok di depan sd sono"

jay menoleh pada jisung, memberinya tatapan datar sambil meletakkan ponsel di sampingnya.

"gue lagi gak mood becanda, kalau mau lo pergi aja sendiri"

pacaran [jayhoon/nomin/markhyuck // enhypen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang