ONE SHOOT Ⅰ [ minsung ]

➹ one ⚠︎ - ੈ♡‧₊

❗⚠︎⚠︎⚠︎ ❗

Apakah kalian tau apa itu jalang? Pekerjaan yang menghasilkan banyak uang dengan waktu singkat namun memiliki resiko yang amat sangat besar. Bukan hanya sekedar memuaskan hasrat pria maupun wanita, kekerasan fisik yang diterima tidak main main.

Orang orang yang berkuasa dalam artian memiliki harta yang melimpah sering kali melakukan hal hal yang kurang pantas. Menampar, mencambuk, menendang dan masih banyak lagi kekerasan yang diperbuat oleh orang berkuasa. Sering memperlakukan manusia dengan semena mena, memperlakukan manusia seperti hewan, perbuatan yang tidak pantas namun sering terjadi di lingkungan bar.

Laki laki mungil yang menjadi korban jual beli anak menjadi salah satu dari sekian banyak korban. Dirinya dipaksa mendapatkan uang dengan cepat dan dipaksa untuk menjadi seorang jalang. Apakah dirinya merasa senang? Tantu saja tidak, hartanya memang melimpah. Tapi dilubuk paling dalam ia ingin sekali merasakan hidup layaknya orang biasa.

Impiannya hanya satu, ingin keluar dari lingkungan yang tidak pantas untuk anak seusia dia. Ia ingin bermain dengan teman sebayanya, belajar menuntut ilmu dan mendapatkan banyak teman disekolah, mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya maupun orang terdekatnya. Namun itu hanyalah mimpi belaka. Untuk keluar dari lingkungan ini bisa dibilang tidak mudah.

Boss yang kasar dan ia memiliki pelanggan yang ingin dipuaskan hasratnya. Ia membenci pekerjaan ini, namun ada secuil kenikmatan saat ia melakukan hubungan intim dengan orang lain. Lama lama pekerjaan ini menjadi candu baginya namun seseorang datang dan merubah hidupnya. Apakah hidupnya akan jauh lebih baik? Atau lebih buruk dari sebelumnya?

⚘ ˏ'୭̥*ೃ

Tringggg... Tringggg...

"Ughhhh, Shhhh"

Jam menunjuka pukul 5 pagi. Suara alarm yang membangunkan laki laki mungil yang sedang tertidur pulas di ranjang hotel dikamar 39. Ia merasa sangat pegal, tubuh yang lengket dan bekas sperma ada dimana mana membuatnya menggeram pelan. pelanggan yang ia layani semalam sangat kasar dan selalu ingin mengejar putihnya dengan sangat cepat. Tak terhitung berapa ronde yang ia lakukan semalam.

Ia menatap makanan yang ada dimeja tepi ranjang dan juga menatap uang yang jumlahnya bisa dibilang tidak sedikit. ahh ternyata pelanggannya semalam tidak seburuk itu. Namun tubuhnya sangat pegal dan merasakan nyeri pada bagian bawah.

Apakah dirinya harus membeli obat diapotek seberang hotel? Ahh sepertinya itu ide yang buruk. Karena kasir disana sudah sangat hafal apa yang akan ia beli. Dan juga ia sangat benci tatapan orang orang kepadanya. Seperti menatapnya jijik (?) Entahlah.

Tak perlu repot repot melepaskan pakaiannya, ia belum sempat mengenakan pakaiannya setelah bercinta semalam. Ia benar benar lelah dan tertidur dengan hanya menggunakan selimut hotel. Tanda yang berada di beberapa bagian tubuhnya masih tercetak jelas. Ia berjalan perlahan lahan dan memasuki kamar mandi. Menyalakan kran air dan berendam di bathup membuatnya merasa sedikit lebih lega.

Namun tubuh bagian bawahnya terasa nyeri saat pertama kali terkena air. Kaki sampai pundak ia rendamkan di bathup sambil memejamkan mata. Menambahkan lilin aroma terapi agar suasan lebih damai. Hanya saat saat seperti ini ia baru bisa bernafas lega.

Apakah kalian tau berapa jam ia merendamkan tubuhnya di dalam bathup? Hampir 2 jam ia merendamkan badannya. Itulah kebiasaan yang ia lakukan setelah melakukan kegiatan panas dengan orang lain, tentu saja karena ia merasa jijik pada tubuhnya. Itu memang kebiasaan yang buruk, namun apa buat?

Dengan perlahan ia keluar dari bathup, bibir yang tadinya berwarna pink mengkilat kini berubah menjadi warna ungu agak kepucatan. Segera ia menggambil handuk dan melilitkannya ditubuh. Sesampainya didepan almari handuk itu ia lepaskan. Rasa dingin mengelegar namun ia tak peduli akan hal itu. Dengan perlahan ia menggunakan pakaiannya dan segera merapikan tempat tidur yang berada dihotel.