Matahari terbit pagi ini, Langit pun berubah menjadi kejinggaan dan kadang bercampur dengan warna merah muda, mungkin juga kuning, ini hanya menurutku saja.
Aku terbangun dari Spring Beed bercover Manchester United, Lalu melirik layar ponsel yang tergeletak disebelah guling bermerk canon berwarna merah yang menjadi temanku selama beberapa tahun. "Evell? Ada apa gadis itu menelfon di malam yang larut? Apa Evell tersasar di suatu tempat seperti Hutan Blantara? "Lirihku lalu membalas. "Ada apa denganmu? Maaf aku sudah tidur semalam.
Mobil yang dikendarai Evell mogok pagi ini. Evell sedang memutuskan, Apa yang sebaiknya dilakukan nya pagi ini. Meminta Mang Ujang menjemput nya, Atau meminta Donal datang menjemputnya. "Ish! Mobilnya mogok! Kenapa kamu engga ingatkan Aku semalam untuk mengisi bensin nya sih Mel! "Gumam Evellyn yang seperempat mencapai emosinya.
Melvina yang sedang asik memutar playlist favorit nya, Membuka earphone lalu menatap ke arah Evell dengan pura pura tidak mengingatnya. "Memangnya kamu mengatakan untuk mengisi bensin terlebih dahulu ya sebelum pulang? "Entah Aku juga lupa ish! "Respon Evell dengan cepat.
"Mau ku antarkan pulang? "Ucap Melvina menenangkan suasana.
Kini Donal yang sedang cemas, memikirkan panggilan masuk dari Evell yang tidak terangkat di malam yang larut itu. gundah gulana, rasa panik yang bersamaan telah menguasai tubuhnya. "Sebaiknya Aku bersiap terlebih dahulu, Jika suatu saat Evell benar benar mengabariku meminta bantuanku.
Tampil dengan jaket semi parka berwana hitam, Ditambahkan beberapa aksesoris lain nya seperti gelang koka dan jam tangan casual quartz, tidak lupa menggenakan Sepatu snekers, Aku siap menunggu kabar dari Evellyn.
Benar saja Evellyn mengabariku. "Kamu bisa datang kesini? Mobilku mogok pagi ini. "Suara Evellyn terdengar lirih dan menggemaskan.
Aku langsung melompat dari spring beed, melemparkan guling kesayanganku yang menjadi temanku selama beberapa tahun, Tepat ke arah wajah Ucup dan Nandu yang sedang tertidur pulas di Karpet lantai. "Goool! Ronaldo! "Teriak Ucup dengan keras sekali lagi di mimpinya.
Dimana Aku harus menjemputmu? Bisa kamu kirimkan share lokasi nya? "Balasku menggunakan voice note kepada Evellyn. "Kamu jemput disini ya. "Evelly membalasnya dengan cepat. "Lalu melanjut. "Aku akan segera kesana.
Tidak terlalu lama, dengan kecepatan Mesin Satria F Old Cbu Thailand kini Donal sudah berdiri di depan pagar wpc berwarna cokelat rumah Melvina. Membunyikan bel lalu menunggu dengan sabar seraya memainkan Ponsel. "Aku sudah di depan ya. "Lalu mengabari Evellyn melalui chat.
"Mel cepat ish! Aku harus memoleskan lipstik yang mana? "Desak Evellyn. "Oh jadi ini alasan sahabatku? tidak mau kuantarkan pulang? Apa kamu sengaja membuat mobilmu mogok ya? "Senyum Melvina.
Evellyn menatap Melvina dengan tatapan aneh, dengan mata melotot, alis yang sedikit terangkat, belum lagi tangan yang menunjuk ke arah Melvina. "Bagaimana mungkin? Aku memogokan mobilku sendiri? yang sedang Aku kendarai ish! "Sudah sana, dia telah menunggumu didepan. "Melvina mendorong punggung Evellyn untuk segera menemui nya.
Evellyn telah berdiri dibelakang pagar wpc berwarna kecokelatan, lalu menggeser pintu pagar wpc yang berwarna kecokelatan dari kanan ke kiri dengan perlahan, lalu bertemu dengan Donal yang sedang menunggu nya diatas Motor. "Maaf ya kamu pasti sudah lama menunggu disini bukan?
Seperti biasanya, Evellyn mau menggenakan busana apapun, Style apapun, mau dibuat buat apapun penampilan nya, Ia tetap terlihat menggemaskan. "Aku ingin memuji mu, Seperti biasa kamu terlihat sangat menggemaskan.
Banyak hal yang mengganjal dalam hati Evellyn, Ia terlalu banyak punya salah terhadap nya, Setelah apa yang dilakukan nya selama ini. "Evellyn hanya menunduk, tidak bisa menjawab. "Ada apa? Apa aku salah ucap? Aku minta maaf Vell. "Pinta maafku terhadap Evellyn.
"Tidak perlu minta maaf, Seharusnya Aku yang minta maaf padamu. Setelah apa yang kulakukan padamu selama ini. "Gumam Evellyn dengan penuh rasa sesal.
Donal hanya tersenyum dan mengangguk, Melihat lalu mendengarkan apa yang diucapkan oleh Evellyn. "Hey sudah, kalau kamu sedih seperti ini, lebih baik Aku pulang saja. "Seraya menyela motornya.
Dengan kecepatan tangan bagai flash, Evellyn kemudian mematikan mesin motornya, lalu mengambil kunci motor tersebut. "No, Aku sangat butuh bantuan kamu pagi ini. "Baiklah jika sang Ratu yang minta pagi ini, Cepat naiklah dan kembalikan kunciku. Agar motor ini bisa menyala kembali. "Pintaku
Evellyn mengayukan tangan dengan lembut. "Aku kembalikan, sekarang kamu antarkan Aku pulang. "Donal menerima kunci dari Evellyn lalu membantah. "Tidak, terlalu cepat untuk itu. Aku ingin ajak kamu terlebih dahulu ke Wahana Bermain Kenangan Place.
Evellyn sedang memikirkan ajakanku, jari telunjuk nya kini diarahkan menuju bibir di sisi paling bawah. Sementara kedua kelopak matanya menatap ke arah langit. "Hmm sudah lama juga sih, Aku tidak ke Wahana Bermain. Terakhir Aku kesana beberapa tahun yang lalu bersama mama.
Donal dengan cepat menggenggam tangan Evellyn, untuk segera naik ke motor. "Sudah cepat, di Wahana Bermain itu ada Biang gula, Oh tidak maksudku Bianglala kesukaanmu. Aku yakin kamu akan suka.
Evellyn mengerjap. Seolah olah dari kalimat yang di ujarkan Donal, Ia adalah tanggung jawab nya di pagi itu. "Okie, kali ini Aku menerima ajakanmu. Jangan lupa antarkan Aku pulang nanti tepat waktu.
Sebelum pergi, Donal menoleh ke belakang. Menatap Evellyn selama hitungan menit seraya menggenggam helm yang akan dikenakan Evellyn. "Untuk keamanan sebaiknya kamu kenakan helm yang Aku bawa ya? Meskipun jaraknya hanya hitungan kilometer, Aku tidak ingin kamu kenapa kenapa.
Evellyn tiba tiba melayangkan tangan nya, lalu memasukan tangan nya kedalam saku jaket semi parka yang sedang Aku kenakan. "Jangan buat Aku kecewa ya? Aku sudah menuruti ajakanmu.
Donal mengangguk. "Aku pastikan, hari ini Aku akan membuatmu senang. "Evellyn tertawa. "Kamu sangat percaya diri ya. "Kamu benar, jika tidak untuk apa Aku memperjuangkanmu hingga detik ini. "Desah Donal.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
MY EVELL
RomanceDesember beberapa tahun yang lalu adalah alasan yang mungkin aku benar benar menutup rapat sebuah peti yang didalamnya terdapat berbagai kisah kenangan tentangmu. Mungkin kalau di artikan kedalam bentuk Ice cream, terdapat banyak sekali varian nya...