2 minggu setelah aksi Ayumi terjun bebas dari lantai 2,sekejap kepopuleran Yuta menurun drastis karena dituduh-tuduh menjadi tersangka atas kematian Ayumi.
Disekolah pun banyak yang mengunjing Yuta dan ada juga yang perihatin atas kejadian yang menimpa kekasihnya,Ayumi.
tak hanya itu,Yuta juga merasa sangat tertekan dan hampir depresi sebab hari-harinya selalu dihantui dengan celaan orang-orang dan rasa bersalah.
Sampailah sesuatu terjadi,saat ingin pulang dari kawasan sekolah Yuta merasa saat ini sangat kosong seperti ada sesuatu yang hilang.karena terlalu lelah,Yuta menghiraukan perasaan itu dan melenggang pergi meninggalkan kawasan sekolah dengan sepeda motornya.
Diperjalanan pikiran Yuta sangat kosong,yang ia pikirkan hanyalah bagaimana cara ia pulang kerumah tanpa memakan waktu lama.
Akan tetapi semakin Yuta melajukan kendaraannya,entah mengapa rasanya motornya melambat, padahal ia sudah melajukan kendaraannya dengan kecepatan penuh.
Lalu ia sadar bahwa tidak ada satu orang pun yang berlalu lalang dijalanan ini.
Yuta melirik seluruh penjuru jalanan gelisah."Tumben,sepi"
Waktu terus berjalan begitu cepat,biasanya Yuta sampai ke rumah hanya memakan waktu 15 menit saja,namun kali ini Yuta sudah meluangkan waktu 30 menit bahkan hingga sekarang Yuta tidak melihat perkarangan rumahnya.
Akhirnya,Yuta menemukan sebuah simbol lalu lintas yang menunjukkan arah lurus.Yuta sedikit legah karena menemukan petunjuk yang diyakininya dapat menuntunnya untuk keluar dari keanehan ini.
Namun, keanehan terjadi lagi.Yuta menemukan simbol lalu lintas itu lagi secara berulang kali.Mustahil jika simbol itu ada disetiap jalanan.
Perasaan heran mengelilingi Yuta saat ini ditambah lagi dengan suasana yang mencekam disekelilingnya,Yuta benar-benar lelah untuk saat ini,"Aneh,bukankah jalanan ini sudah ku lewati berkali kali?"Yuta hanya bisa pasrah dengan keadaan ini,namun dengan tekadnya ia tetap mengikuti arahan simbol itu.
Sampailah ia menemukan sebuah gang kecil di sebelah kanannya.Yuta merasa legah karena usaha tidak selalu mengkhianati hasil.Seperti yang Yuta rasakan sekarang.Tanpa pikir panjang lagi Yuta memasuki gang kecil itu berharap mendapatkan titik terang agar dia bisa keluar dari jalanan aneh ini.
Namun sialnya semakin jauh Yuta malah semakin terjerumus ke tengah hutan belantara dan tidak menemukan apa pun untuk meminta bantuan terlebih lagi Yuta sudah tidak menemukan jalan aspal yang sebelumnya Yuta lewati.
Melihat bensinnya yang hampir habis,Yuta pun memutuskan untuk turun dari motornya dan mengamati sekelilingnya,tiba pada akhirnya Yuta menemukan sebuah gubuk kecil yang mungkin hanya dapat ditempati oleh satu orang.
Awalnya Yuta ragu lantaran mana mungkin di hutan yang lebat ini ada satu orang yang berani tinggal disana.
Lama sekali Yuta menatap gubuk yang hanya berbentuk sebidang persegi itu,"Bagaimana bisa ada orang tinggal disini,padahal,tempat ini cukup bahaya"pikir Yuta.
Dengan nyali yang besar,Yuta memberanikan diri mengetuk pintu tersebut dan bertanya,"apakah ada orang di dalam."
Tidak mendapatkan jawaban dari pemilik rumah,Yuta kembali mengetuk pintu gubuk tadi.
"Yuta...!"
Bukan suara dari sang pemilik rumah yang terdengar melainkan suara seorang wanita bergaun putih dibalik pohon sembari menyebutkan nama Yuta.
Yuta yang mendengar itu hanya terdiam kaku suara gadis itu terasa serak.Dan suara itu,suara itu sangat familiar untuk Yuta seperti...,Ayumi.
"Yuta!!"sebut gadis itu lagi.Tetapu menggunakan suara lembut dan cerita, suaranya yang lembut berhasil membuat Yuta Dejavu karena suara itu persis seperti milik Ayumi.
"A...YUMI?"ucap Yuta ragu, entahlah saat ini Yuta tidak bisa berkata kata lagi.
Tak membutuhkan waktu lama sosok gadis yang diduga Ayumi itu kini menghilang dari balik pohon,dan tiba-tiba seseorang menepuk pundak Yuta dan membuat Yuta cukup dikejutkan akan hal itu.
"Fuck!!"umpat Yuta sembari menoleh ke sang empu yang dengan beraninya membuat dirinya kaget di malam yang mencekam ini.
"Waduh kaget saya"ucap seorang lelaki baruh baya yang agak tua.
"Loh,saya juga kaget.Loh!"seru Yuta.
"Haduh,kamu ngapain disini,bahaya!"peringat mbah itu dengan logat Jawa-nya.
"Enggak,sepertinya saya tersesat disini.Tadi mau pulang tapi malah kesasar"jelas Yuta.
"Oh iya,saya mau nanya kek,kalau boleh tau ini rumah siapa ya?soalnya tadi saya ketuk pintunya gak ada yang jawab.Dan nama kakek siapa?"bohong Yuta padahal jelas-jelas yang menjawab seorang perempuan, biarpun yang menjawab bukan dari rumah.
"Panggil saja mbah,oh,itu rumah saya,hehe!"
"Pantesan"
"Kamu tadi kesasar ya?"tanya mbah itu.
"Iya,bisa bantu saya mbah?"jawab Yuta.
"Monggo mas,masuk dulu.pasti lelah dari tadi saya liatin kamu seperti orang bingung"tawarnya dengan ramah.
Dengan berat hati,Yuta pun mengangguk sebagai jawaban,"tapi sebelumnya saya ingin bertanya lagi,ini saya lagi dimana ya,sebab dari tadi saya muter-muter disini terus."
Mbah itu hanya tersenyum ,dan menghela nafas.
"Nanti saya jelaskan."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Selang Waktu
Fantasy"Ya!kemarilah!ucap Yuta merentangkan tangan ke arah Ayumi yang hampir sampai ke arah Yuta. "Gadis baik"ucap Yuta sambil mengusap rambut hitam milik Ayumi. "Yuta.." "Ada apa?" "Apa kau mencintaiku?"tanya Ayumi. "...Tidak" "Begitu ya" Di cap sebagai p...