[9] What's this?

8.5K 505 18
                                    

안녕 / 你好 ✋🏻
Annyeong / Ni hao ✋🏻

Bisa kasih vote-nya dulu??
Thank you 😘

●●━●Happy Reading●━●●

Jam sudah menunjukkan pukul 10:45, dan mansion keluarga Kennedy sudah sangat hening seolah tak berpenghuni, padahal ada cukup banyak Maid dan Bodyguard di sana. Keadaan seperti ini membuat Jisung merasa sangat kesepian. Biasanya, ia akan bermain bersama teman-temannya dan ke kantin bersama jika bel istirahat sudah berbunyi. Semua hanya kenangan indah, Jisung tak yakin akan bisa melakukan hal itu lagi

Jika boleh jujur, Jisung rindu sekolah

Namun, sekarang Keadaannya sudah berbeda, dia bukan hanya anak seseorang, melainkan juga istri seseorang. Parahnya, suaminya adalah seseorang yang sangat ditakuti. Huh… apa kesalahan Jisung di masa lalu hingga kini takdirnya menjadi begitu mengenaskan

Tok… Tok… Tok…

Jisung menoleh ke arah pintu. Tiba-tiba saja rasa takut muncul pada diri Jisung. Dia belum terlalu lama tinggal di mansion ini, bahkan ia tinggal baru 2 atau 3 hari. Bagaimana jika orang yang ada di luar sana berniat buruk padanya? Sepertinya itu sedikit berlebihan

"S-SIAPA?!!* teriak Jisung

Tidak ada jawaban

Oh, Jisung lupa. Kamar ini dirancang kedap suara

Akhirnya, dengan susah payah, Jisung berdiri dari sofa dan berjalan menuju pintu kamar, menekan kode yang telah diberikan oleh Mark padanya jika ia ingin keluar kamar. Kenapa tidak menggunakan suara seperti Kennedy Bersaudara saja? Suara Jisung belum ditambahkan ke settings, karena itu harus manual

Cklek

Pintu terbuka. Tepat di depan kamarnya, Jisung melihat seorang wanita paruh baya yang sedang menunduk dengan sebuah troli dibelakangnya. Dia sepertinya orang baik, tidak ada niatan berbuat hal buruk padanya

"Eum… ada apa?" tanya Jisung ragu

Wanita itu tetap menunduk, "Nyonya, Tuan Luke baru saja mengirimkan semua ini untuk anda, dan itu atas perintah Tuan Kennedy," ucapnya

Nyonya? Hei, dia laki-laki!

"Kalau boleh tau, apa itu?"

"Saya kurang tau, Nyonya," balas wanita itu

"Baiklah. Masukan saja ke kamar," ucap Jisung lalu menyingkir dari ambang pintu agar wanita dan troli tu bisa masuk ke dalam kamarnya

Wanita itu menurut, ia masuk ke dalam kamar itu dan meletakan seluruh barang-barang itu di meja dekat sofa. Setelah semuanya selesai, wanita itu lagi dan lagi membungkuk pada Jisung

"Sudah, Nyonya. Saya izin keluar," ucap wanita itu kemudian berlalu pergi dari kamar juga lantai itu

"Kenapa dia selalu memanggilku 'nyonya'? Sudah jelas aku ini laki-laki, aneh sekali," monolog Jisung sembari menutup pintu kamarnya

Insieme | All x JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang