Kisah seorang pemuda bernama Park Jaechan yang harus rela dijodohkan dengan seorang pria berusia lebih tua darinya ,karena kedua orang tua Jaechan memilikki hutang yang cuku besar pada CEO ditempat ayah Jaechan bekerja..
Hari masih pagi. Jaechan yang sedikit tidak enak badan memilih untuk seharian berbaring di ranjangnya.
"Makanlah.. aku membuatkan sup dan semangkuk bubur untukmu.."
Jaechan mengabaikan tawaran Chani karena masih kesal dengan kelancangan yang telah Chani lakukan.
"Aku akan menaruhnya disini.. makanlah jika ingin sembuh.. apa kau tidak merindukan calon suami mu ?"
Setelah memberikan makanan untuk Jaechan, Chani pun keluar dari dalam kamar.
"Have a nice dream ,namdongsaeng.."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Melihat Chani sudah meninggalkan kamar ,Jaechan segera bangkit perlahan dari posisi tidurnya. Kemudian Jaechan mengambil nampan yang diletakkan oleh Chani.
Jaechan memakan habis sup dan bubur buatan Chani. Tanpa mengetahui jika Chani telah menuang obat tidur pada makanan yang saat ini Jaechan makan.
"Kenapa mataku sangat berat.. Lalu dimana ponselku.."
Jaechan menatap ke setiap sudut kamar untuk mencari keberadaan ponselnya. Namun belum lama terjaga, Jaechan terlihat kembali memejamkan sepasang maniknya perlahan.
°
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sementara di tempat lain ,Chani terlihat tengah berada di sebuah mall. Hari ini Chani memilikki janji untuk bertamu dengan Seok Woo.
"Aku ingin mengakhiri hubungan kita.." Kata Chani. "M-MWOO ?!!! Hentikan ,Park Chani.. hentikan ucapan konyolmu!" Ujar Seok Woo tak percaya. "Ani.. kali ini aku tidak bercanda.. aku ingin berpisah denganmu.."