"Ih kasian tau temen aku!" Alea mencubit pinggang Justin. Keduanya sedang berjalan keluar menuju lapangan. Alea ingin melihat artis katanya.
"Cuma bercanda," balas Justin.
"Kalau sampe temen aku stress gara-gara tadi, kamu sama temen-temen kamu aku lapor polisi ya!"
Justin tertawa. Cowok itu mengacak-acak rambut Alea gemas. Kadang perkataan atau tingkah aneh Alea sering kali jadi hiburan bagi Justin. Padahal dulu Justin sama sekali tidak menyukai Alea. Bahkan untuk mendengar suaranya saja malas.
"Ya ampun, Alea! Kemana aja? Aku nyariin tau." Celin datang menarik lengan Alea begitu saja membuat Alea berhenti melangkah dan terkejut karna kehadiran Celin dan Yuna.
"Eh?"
"Clora mana?" tanya Yuna.
Alea mendorong tubuh Justin agar ia menjauh karna Alea tak mau Justin berada di antara teman-temannya.
"Gak tau," jawab Alea. Alea menggaruk pelipisnya. "Tadi gue sama Clora tapi dia pergi sama Leo."
Yuna berdecak. "Cari! Gue telepon HP nya gak aktif."
"Emang kenapa, sih?" Tingkah Yuna yang seperti dikejar waktu karna sedari tadi melirik jam tangannya terus membuat Alea mengira-ngira jika sepertinya temannya itu ingin pergi.
"Pulang, Alea. Kita di sini udah sampe jam delapan malem, lho." Celin menyahut.
Alea ingin lebih lama lagi di sini. Ia sudah bernegosiasi pada Celin dan Yuna agar menunda pulang namun kedua temannya itu tidak setuju lantaran sudah terlalu cape. Alea pun akhirnya mau tak mau menyetujui dan memutuskan ikut bersama, yang tadinya Celin sudah menyarankan untuk tetap berada di sini. Namun Alea juga tak mau bila tidak bersama dengan teman-temannya.
Ketiga remaja itu mencari-cari keberadaan Clora yang entah di mana. Ponsel Clora tidak aktif yang diyakini bahwa baterainya habis. Alea, Celin dan Yuna sudah mencari sampai ke sudut-sudut sekolah namun tak juga menemukan Clora. Walau begitu, Celin, Alea dan Yuna tak ingin berhenti mencari salah satu temannya tersebut.
"Astaghfirullah!"
Celin reflek menutup mulutnya terkejut. Begitu pun dengan Alea dan Yuna yang juga terkejut melihat Clora berada di koridor kelas 11 yang sangat sepi sedang berciuman dengan Leo.
Clora reflek mendorong tubuh Leo yang kini sedang memojokkannya ke dinding. Ia menatap ketiga temannya yang tiba-tiba di sini mengagetkannya.
"Ya ampun, Clo! Gue cariin tau-taunya lo malah...." Alea tak sanggup melanjutkan. Alea benar-benar tak menyangka jika temannya yang satu itu sudah berani berciuman dengan cowok. Bahkan Alea yang sudah lama berpacaran dengan Justin saja tak berani sedekat itu.
Clora menggeleng. Ia menelan air liurnya dengan raut panik. Lalu mendekat menuju ketiga temannya.
"Enggak gitu..." Clora ingin menjelaskan namun rasanya sulit karna masih diselimuti rasa kaget dan panik. Ia benar-benar terlihat seperti remaja yang melakukan mesum namun pada kenyataanya Clora tak melakukan hal tersebut dengan Leo.
"Lo semua salah paham. Gue gak ngelakuin itu kok."
Yuna menghela napas. "Pulang gak? Kita mau pulang. Gue tadi udah coba hubungin HP lo tapi gak aktif."
"Ooh... O-o-oke." Clora mengangguk.
Leo datang menghampiri. Cowok itu dengan wajah tak bersalahnya berdiri di samping Clora.
"Mau pulang? Langsung ke apartemen?" tanya Leo.
Clora mengangguk.
"Gak mau mampir ke rumah gue dulu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PROTECTOR LEO
Teen FictionClora Ellena Angellin, cewek cantik yang sudah berkali-kali diselamatkan oleh Leo, cowok pentolan anak SMA Ksatria yang menyelamatkannya ketika ia terjebak di tengah-tengah tawuran antar sekolah yang terjadi. Berkali-kali Clora bertemu dengan cowok...