she's mad

369 29 9
                                    

Steven melangkahkan kaki nya menuju lapangan yang berisikan anak-anak remaja sedang bermain bola basket dan beberapa yang lain nya duduk di pinggir sambil menenteng bucket bunga.

Hari sudah menjelang sore, Nora memberi tahu nya bahwa dia punya pertandingan hari ini saat Steven membersihkan luka nya di sekolah.

Walau tidak terlihat Nora ingin Steven hadir namun status pacar nya memberi nya tanggung jawab untuk datang ke setiap acara apapun yang dia miliki.

Steven tersenyum melihat sosok perempuan paling cantik di sana berjalan ke arah nya.

"Hi," Steven memajukan wajah nya untuk menerima kecupan dari Nora di bibir nya yang sedikit membengkak.

"Pertandingan nya akan di mulai lima menit lagi. Kau ingin menonton nya?" Tanya Nora dengan senyum di wajah nya.

Steven terlihat tidak enak hati, "Maaf, tapi aku tidak bisa berlama-lama. Aku menggunakan jam istirahat ku untuk kemari dan sebentar lagi selesai."

Nora diam sejenak lalu mengangguk samar, "Baiklah, apa itu untuk ku?"

"Ah," Steven tersentak lalu memberikan nya pada Nora yang terlihat sangat menyukai nya. "Aku ingin memberikan mu semangat untuk memenangkan nya."

Nora tersenyum geli, "Terimakasih."

Pete dan Tera menonton mereka tak jauh sambil melipat kedua tangan di depan dada. Tanpa melepaskan pandangan nya Tera mendekat ke arah Pete. "Nora tidak terlihat akan memutuskan nya."

Pete melakukan hal yang sama, "Seperti nya dia nyaman dengan perlakuan guru itu."

"Ayolah, ini cuman tantangan." Balas Tera lagi. "Semua hubungan nya yang di sebabkan tantangan paling lama bertahan tiga hari."

"Rekor terbaru, 8 jam." Timpal Pete. Tera perlahan menatap nya bingung. "Kemarin, aku yang menantang nya."

"Akram?" Tera menaikkan satu alis nya dan mendapatkan anggukan dari Pete.

Tera berdecih pelan, "Serakah."

"Kau seperti tidak tahu Nora. Dia tidak bisa melihat tantangan menganggur." Balas Pete kemudian kembali menonton kedua pasangan itu.

Steven tersenyum malu dan menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal. "Aku harus kembali. Waktu ku tak banyak."

"Kau ingin di antar? Aku bisa menyuruh Will—"

"Tidak, tidak perlu." Steven menolak, "Itu hanya memerlukan sepuluh menit untuk sampai ke Museum."

Nora mengangguk kemudian mendekat untuk mencium bibir nya kembali. Terlihat wajah  Steven sedikit memerah karena semua orang memandangi mereka.

Nora melambaikan tangan nya dan memperhatikan punggung itu mulai menjauh. Ketika itu sudah hilang di makan jarak, Nora kembali ke lapangan.

"Bunga yang cantik, Nora." Ujar Willy setelah melemparkan bola ke dalam Ring.

Pete dan Tera juga mendekat setelah menonton aksi romantis mereka di dekat lapangan.

"Sweet man do sweet thing." Timpal Tera sambil tersenyum geli.

"Kau tidak akan mengakhiri nya, Nora?"

Pertanyaan Pete membuat senyum semua orang perlahan hilang kemudian menatap Nora, menunggu jawaban yang akan di berikan.

"No, i'll keep him." Nora tersenyum. "Dia satu-satu nya hal yang tak bisa di miliki Kakak ku. Dia membuat ku jadi pemenang dalam semalam."

Ketiga nya saling tatap keheranan.

"Maksud mu Belly?" Tanya Pete.

"Menyukai Steven?" Timpal Tera.

Nora mengangguk sebagai jawaban membuat ketiga nya kembali saling tatap keheranan.

TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang