"Aku tak tahu sekarang engkau berada dimana
Yang pasti aku sangat ingin bertemu dan menyampaikan terimakasih untuk semuanya"
-sang perindu Angan
***
Pukul 22.00
Seorang gadis menggeliat tak nyaman dalam posisi terlentangnya,dia Zahra.
"Astaghfirrullah kok daritadi ndak bisa tidur piye to iki?" ucap Zahra medudukan dirinya di kusi meja belajar nya. Tak sengaja tangannya meraih sebuah notebook berwarna putih yang biasa menjadi tempat curhatan dirinya. "Hanya buku ini yang menjadi saksi perjuangan hidupku setelah Allah." monolog Zahra menatap lekat buku itu."Sekarang engkau sebenarnya berada dimana?,coba saja jika nggak ada kamu mungkin aku sekarang tidak seberani saat ini."ucap Zahra ketika tak sengaja mebuka lembar pertama pada notebook putih itu.
Membaca curhatan hatinya itu membuat Zahra teringat kembali akan sosok yang dirindukannya,penolong masa-masa sulit nya dulu.
Flashback on
4 tahun yang lalu
"Eh Syifa jangan mau temenan sama anak sok alim itu deh nanti lo diceramahin mulu loh,"ujar seorang siswi SMP yang berambut sebahu.
"Iya tuh,nanti hidup lo diatur-atur mulu sama dia.Emang lo mau hah?!" cecar siswi yang memakai bando pink.
"Astaghfirrullah ndak Syifa ndak,kamu jangan percaya sama omongan mereka.Aku nggak begitu kok." Ucap seorang gadis yang berpakaian syar'i,gadis yang dikatai itu.
"Tapi sayang nya gue percaya sama ucapakan mereka gimana dong Hani?maaf ya bye,jangan cari gue lagi karena gue ogah temenan sama orang kayak lo. So?,kita bukan sahabat lagi."ucap gadis yang bernama Syifa.
"Tapi Syif,aku nggak punya temen lagi selain kamu disini,"mohon gadis yang bernama Hani,ya dia Ashfahani Haniva Az-Zahra.
"Udah sok alim,pengemis juga ternyata cih!"ucap gadis berambut sebahu seraya meludahi wajah Zahra.
PLAK!!!
"Si****,k-ak Abizar"ucap gadis yang hendak menampak pipi mulus Zahra namun pipi seorang kakak kelaslah yang ia tampar.
"Ya Allah,kak Abizar,"ucap Zahra menganga tak percaya.
"Kenapa?kok berhenti?ayok tampar lagi,ini yang sebelah kiri nya belum loh,"ujar orang yang bernama Abizar.
"Kok diem aja?kenapa?takut,cih masa sang ratu bully takut sama orang yang sok alim seperti saya,"sentak Abizar.
"Takut?hahaha mana ada kata takut dalam kamus gue.Minggir lo nggak usah ikut campur urusan kita." Sahut gadis berbando.
"Gak ada sopan-sopannya sama kakak kelas,lo udah mendzolimi seorang muslim itu artinya lo juga udah menghina seluruh umat muslim.so?ini juga urusan gue."ucap Abizar mulai tersulut emosi.
"Istighfar kak,api jangan dibalas dengan api."ucap Zahra.
"Astaghfirrullahal'adzim... sekarang kalian pergi ke kelas kalau tidak mau dikeluarkan dari sekolah ini."perintah Abizar,ponakan sang kepala sekolah.
"Dan untuk kamu,kalau di dzolimi kayak tadi lagi harus segera bertindak janagn diam saja karena hal ini sudah menyangkut Aqidah."ucap Abizar kepada Hani alias Zahra."I-iya kak,terimakasih atas bantuannya."ucap Zahra "Hm,sama-sama.Oh iya ini buat kamu,supaya kamu tidak takut lagi sama orang-orang yang ingin berbuat jahat ke kamu,karea Allah akan selalu ada untuk hambanya.Kalau begitu saya permisi,Assalammu'alaikum."ucap Abizar setelah memberikan benda itu ia langsung pergi,membuat Zahra hanya menjawab salamnya saja tanpa mengucapkan terimakasih.
Flashback off
HUfff akhirnya bisa update juga dari sekian purnama wkwkwk.
thanks buat nunggu up:)
TBC!
KAMU SEDANG MEMBACA
Mujahidah Rindu
Teen FictionIni tentang Ashfahani Haniva Az-Zahra,seorang perindu yang berusaha melampiaskan rindunya kepada seseorang .Dan kisah perjuangan Zahra untuk menegakkan agama Allah dengan melewati jalan yang berliku.Penasaran dengan perjuangan Zahra?Yuk baca:). "Aku...