Ekstrapart II

1 1 0
                                    

"Setiap ujian pasti berat dan susah

Namun percayalah dengan bekal ikhtiar dan do'a

Kita pasti bisa melewatinya "

-Muhammad Abizar Zidan Muzakki


"Dibalik sakitnya sebuah kejujuran

Pasti akan ada kejutan kebahagiaan"

-Ashfahani Haniva Az-Zahra


***




Setibanya Zidan dan Zahra di taman samping pondok,netra Zahra menangkap seorang gadis yang sedang terlihat sangat sedih di bangku taman.

"Hiks... kenapa hidup gue jadi kayak gini Ya Tuhan hiks..."terdengar isakan seorang gadis yang merigkuk di atas bangku taman. "Suaranya kayak familiar banget"batin Zahra.

"Kenapa Ra?,kok diam, ayo katanya mau ngomongin isi surat dari Al."ucap Zidan melihat Zahra menghentikan langkahnya.

"Sebentar gus,ane mau menghampiri orang yang meringkuk dikursi sebelah sana."ucap Zahra melangkah ke gadis itu.Zidan mengikutinya dari belakang.

"Aminta?lo kenapa?"tanya Zahra saat sampai dihadapan orang yang meringkuk tadi,Aminta.

"Za-hra?Huaa hiks... Ra gue di usir sama nyokap karena gue mau bantu saudara gue yang lagi kena musibah.Hiks tapi nyokap nggak ngebolehin gue, soalnya saudara gue itu seorang mualaf Ra,hiks..."jelas Aminta dengan berderai air mata.

"Astaghfirrullah lo yang sabra ya,Ta.niat lo baik mau nolongin sesama,nggak papa dijauhin dan dibenci sama nyokap lo,tapi lo jangan bersikap sama seperti beliau.Sudah jangan nangis lagi cantik nya ilang nanti,jadi sekarang lo tinggal dimana Ta?,"tanya Zahra.

"Gue juga nggak tahu Ra,semenjak diusir sama nyokap gue langsung kesini."lirih Amanta dengan tatapan kosong.

"Lo tinggal sama gue aja Ta.Laa Tahzan Innallaha Ma'anna."tawar Zahra.

"Makasih loh Ra,emang kamu paling best deh."ucap Aminta menyetujui "Ehm Ra,tuntun gue bersyahadat boleh?"lanjut Aminta.

Mendengar ucapan Aminta membuat sangat kagum dengannya.Dan Zahra baru menyadari kalau Zidan dari tadi memperhatikan mereka berdua.

"Gus,boleh tuntun Aminta bersyahadat?"pinta Zahra kepada Zidan.Zidan hanya membalas dengan senyum tipis.

"Ashadu'ala Illahaillah..."ucap Zidan mulai menuntun Aminta membaca syahadat.

"As-hadu'a-la Il-lahai-llah..."ucap Aminta mengikuti ucapan Zidan

"Waashadu'ana Muhammaddarosulullah..."lanjut Zidan

"Wa-ashadu'a-na Muhammaddaro-sulu-llah..."ucap Aminta berhasil menyelesaikan syahadat dengan baik.

"Alhamdulillah..."ucap Zidan dan Zahra.

"Terimakasih ya Ra dan ehmm" "Zidan"Zahra melanjutkan ucapan Aminta.

"Eh iya Zidan,bantu aku menjadi seorang muslim sejati ya Ra."ucap Aminta.

"in syaa Allah Ta,semangat ya..."balas Zahra.

***

Setelah menitipkan Aminta kepada Satria yang kebutulan berada didepan gerbang pondok pun Sekarang Zidan dan Zahra kembali ketujuan awal.

Mujahidah Rindu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang