20. mr. milk bread

906 133 11
                                    

chapter ini agak serius ya ges ya, prepare yourself ✊🏻

"kami turut berduka cita atas meninggalnya sang nenek. semoga keluarga yang ditinggal bisa tabah menghadapi kepergian nenek yang tiba-tiba."

kalimat itu terus menerus didengar keluarga yang ditinggal tanpa henti. dan mereka hanya bisa meng-iyakan.

~•~•~

di sisi lain..

"kisaki-san, mau kuantar pulang?" tanya kunikida pada rekan kerjanya.

(name) menoleh, "oh nggak usah, pulang sendiri saja nggak apa-apa."

kunikida agak sangsi membiarkan (name) pulang sendiri, tapi karena (name) memaksa dia pun tidak bisa berbuat apa-apa.

tak lama (name) pun berjalan pulang. ia tak sabar untuk sampai ke rumah karena ini sudah pukul setengah 10 malam, di luar pun hujan gerimis dan ia lupa bawa payung.

selain itu si kembar berjanji mau mencoba membuat onigiri seperti yang mereka pelajari ketika bertemu osamu. (name) kan jadi tak sabar untuk mencobanya.

tapi keinginan itu sepertinya tidak akan segera terpenuhi karena..

"HMMPPH!!!"

(name) meronta-ronta karena tiba-tiba dirinya disekap dari belakang oleh orang yang tidak dia ketahui.

pelaku ini cukup kuat, karena meskipun (name) meronta minta dilepaskan, dia tidak melepaskan pegangannya.

justru orang tersebut bisa melukai (name). mencengkeram wajahnya dengan kuku sampai berdarah sekaligus menjambak rambutnya.

si pelaku ini pun membawa (name) ke satu gudang kosong, tempat dimana orang suruhannya tertangkap oleh beberapa anggota timnas voli beberapa hari yang lalu.

BRAKK

tubuh lemas (name) dibanting ke meja, hingga meja tersebut ambruk. dahinya jadi berdarah karena tersayat bagian tajam dari meja.

"hahaha"

(name) mendengar si pelaku tertawa, dan langsung merinding bukan main. bukan karena tawanya yang cukup seram, tapi karena ia kenal betul dengan suara ini.

"akhirnya ketangkep juga kau, (name)"

(name) berjengit dan mencoba mundur mendekati dinding. tangannya merogoh alat pemancar sinyal bahaya yang diberikan detektif sato padanya.

"zen'in-san? doushite?" tanya (name) lirih. ibu jarinya pun menekan tombol pada alat tersebut.

"kamu nggak seharusnya memperlakukan aku kayak gini, (name)," desis naoya. "gara-gara kamu dan kakak sialanmu itu aku jadi bernafsu menghabisi semua perempuan tolol sepertimu!"

(name) menangis mendengar itu. sudah cukup banyak penderitaan yang dialami (name) karena ulahnya, dan naoya masih menyalahkan dirinya?

nggak masuk akal.

"kenapa? hiks" tanya (name) tak percaya atas ucapan naoya. "lagian kenapa kamu malah melakukan itu padaku? padahal aku sudah bilang nggak bisa kalau kita belum menikah!"

naoya mendengus, "kamu harusnya paham kalau aku udah serius, makanya aku bakal nikahin kamu saat itu. jadi ngelakuin hubungan sebelum nikah pun nggak ada bedanya kan," ia pun mendekati (name) dan memojokkannya ke dinding.

"dan lagipula, harusnya perempuan kayak kamu itu nurut sama aku! aku yang bakal jadi pemimpin kamu di hubungan kita, jadi kamu nggak berhak ngatur aku!"

PLAK!

ucapan naoya barusan diakhiri dengan tamparan keras darinya. pipi (name) pun dibuat merah jadinya.

Mamah Muda [HaikyuuxReader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang