chapter 8.

5.1K 501 27
                                    







Setelah kejadian beberapa hari lalu, mendapat pengakuan yang anehnya dapat ia percaya dengan mudah memang sungguh tidak bisa dimasuk akal. Pikirannya selalu tidak tenang dan kenapa hal tersebut harus menimpanya.

Ck kalau dipikir-pikir malang sekali hidupnya.

"Setelah ini apalagi yang akan menimpaku? Ish mau pulangg capeee"

Gerutunya sendiri dikantor. Kebetulan Rain mendapat shift malam jadi rekan-rekan kerjanya sudah pulang dari sore tadi.

"Coffee?" 

"Nope, eh? Sejak kapan kesini?"

Haga mengendikkan bahunya santai.

"Just an insting. Drink it, you look very tired"

Ujarnya sembari mengusap pelan pipi pria didepannya dengan sangat lembut.

Sejak hari pengakuan dari keduanya mereka semakin dekat. Dibilang pacaran tidak tapi bisa juga iya. Memang tidak ada yang mengajak duluan tapi mengingat bahkan mereka sudah pernah berhubungan satu sama lain mungkin itu sudah cukup.

Padahal jujur saja Rain sedikit mulai menyukai orang yang mengaku keturunan iblis ini dan ia sedikit juga tidak keberatan akan bayi yang dikandungnya. Karena pada awalnya ia pikir ini anak hasil dari om-om yang bertemu dengannya dijalan. Memikirkannya saja sudah membuat dirinya bergidik ngeri.

"I need a hug"

"Come to me"

Dengan langkah gontai nya tubuh kecilnya masuk ke dekapan Haga. Rasanya kalau sudah berpelukan seperti ini sangat nyaman dan hangat. Merasa enggan untuk melepaskan. 


"Haga… I think…"

sedikit menjeda omongannya karena merasa mungkin terlalu cepat?

Haga berusaha melepaskan pelukannya namun ditahan oleh Rain

"Noo jangan dilepas…"

"Then tell me, apa yang kamu pikirin"

"I think i love you? Uh apa terlalu cepat? Um i-mean"

"Me too, rain. Don't feel confused with your feelings because i feel it too"

Ujarnya cepat guna memotong perkataan Rain selanjutnya.

"T-tapi aku hanya wadah? Aku tau suatu saat kau pasti meninggalkan ku setelah anak ini lahir ke dunia"

Rain melepaskan pelukannya.

Dipegangnya erat kedua bahu milik sang empu.

"I will fight. Aku janji Rain aku bakal selalu sama kamu bahkan sampai anak ini lahir, anak kita…"

"Percaya sama aku, aku bakal selalu jaga dan lindungi kamu jadi mulai sekarang jangan sungkan buat bicara semua pikiran janggal mu. Oke?"

Rain mengangguk kecil.

"Liat aku"


Cup!

Hayden mengecup bibir manis Rain dengan singkat. Mengingat dirinya masih dikantor ia tidak boleh melakukan hal yang bisa menimbulkan kecurigaan .

"IH HAGA KITA MASIH DIKANTOR!!"

Yang kena omel malah tertawa kecil

"Aku jadi tau satu fakta lagi tentang kamu"

"Apa?"

"You're so cute when you angry"

"Stop teasing meee!!!" 

"Hahaha udah mending beres-beres sekarang kita pulang. Besok kamu libur kan, ayo kita jalan-jalan ke pantai"

"Pantai? Mauuu oke aku beresin meja dulu yaa"




================================


Adikmu pergi lagi?

Iya ayah, bertemu dengan Rain

Dia tidak membuat perasaan kan? Ingat manusia tidak bisa berhubungan dengan iblis! Dia itu hanya wadah dan pelayan untuk keluarga kita. Tolong kau awasi terus adikmu itu.

Baik ayah.. 

ujar sang kakak dengan nada cemas kepada sang adik.

Aku harus menjaga Haga dan mencari cari cara agar ayah tidak curiga tentang hubungan mereka.


















Update tipis lagi soalnya authornim lagi sibuk magang nich  :))

Jangan lupa berikan kritik dan sarannya di kolom komentar dan klik vote bintangnya sebagai bentuk apresiasi untuk buku ini
See you in the next chap👋👋

demon baby - hyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang