13

4.4K 334 32
                                    

Laki-laki. Bayi laki-laki yang tampan. Jaemin berhasil melahirkan bayi laki-laki yang sehat dan tampan tanpa kekurangan apapun.

Tadi pun Haechan bisa mendengar tangisan bayi itu dengan sangat keras.

"Haechanie hyung, kau kenapa?" tanya Jaemin dengan menyentuh tangan Haechan. Sejak tadi lelaki cantik itu memanggil nama Hyung nya, tapi tidak ada tanggapan.

Haechan tersenyum tipis kepada adiknya "Ada apa? Ada yang kau butuhkan?" tanyanya lembut.

"Tidak ingin menggendong keponakan mu?" tanya Jaemin dengan wajahnya yang terlihat sangat bahagia.

Setelah keluar dari ruang operasi, Jaemin berpesan pada dokter dan perawat agar tidak mengganggu mereka berdua. Jaemin masih mau di temani Haechan, selain itu, Jaemin ingin menunjukkan pada putranya jika Haechan sangat berharga dibandingkan suaminya sendiri.

Haechan tersenyum, lalu mengambil alih bayi yang berada dalam pelukan Jaemin dengan hati-hati. Haechan menatap wajah bayi yang tertidur itu, terlihat tenang, damai, dan tanpa dosa.

Haechan menyatukan dahi mereka, matanya terpejam seiring dengan air matanya yang jatuh kembali,

'Jaga eomma ya nak, gantikan posisi ku. Kau harus jadi kebanggaan eomma'

'Maaf tidak bisa menemani kalian lagi. Kau dan eomma mu harus bahagia'

Yang terakhir Haechan mengecup pipi kemerahan bayi dalam gendongannya sebelum menyerahkannya kembali pada sang adik.

Jaemin menerima bayinya, ia tersenyum hangat ketika mendapati sang kakak menangis saat menggendong anaknya. Sesayang itu Haechan kepada mereka - setidaknya itulah yang ada di pikiran Jaemin saat ini.

Haechan beralih pada Jaemin, dan menatap adiknya dengan penuh cinta "Tetap bahagia ya Jaemin"

Pesan terakhir Haechan untuk sang adik. Dia tidak mungkin mengatakan nya secara langsung jika dia akan pergi. Karena Jaemin pasti juga akan menahan nya.

"Terimakasih, hyung" balas Jaemin.

"Bisa tolong panggilkan, Mark hyung?" pinta Jaemin.

Sebagai jawaban Haechan mengangguk pelan dengan senyum tipis yang menyertainya. Lalu berlalu meninggalkan Jaemin seorang diri di dalam ruangan.

Haechan keluar, ia mengatur wajahnya sedemikian rupa agar tidak merusak kebahagiaan orang-orang diluar sana yang tengah berbahagia karena kelahiran putra Jaemin.

Begitu berhadapan dengan keluarga nya, Haechan tersenyum lebar, belum sempat menyampaikan pesan adiknya Haechan lebih dulu menangkap keberadaan seseorang yang sudah lama tidak dia lihat.

"Jeno? Kau pulang? Sejak kapan?" Haechan bertanya antusias sekalipun hanya pura-pura. Tidak lupa juga Haechan memeluk bungsu keluarga Lee tersebut, adik kandung dari Mark sekaligus temannya ketika berada di bangku kuliah.

Jeno tersenyum dan balas memeluk Haechan tanpa menjawab sapaan temannya itu.

Jeno tau semuanya. Apa yang sedang menimpa Haechan dan hyungnya, Jeno tau semuanya. Karena ketika Haechan dan Jaemin berada di ruang operasi, Mark menceritakan semuanya pada sang Mommy yang otomatis dia juga mendengar nya. Namun untuk saat ini Jeno lebih memilih untuk diam.

"Haechanie, bubu masuk ya" Taeyong berujar sembari menarik tangan dari besannya, eomma Haechan, Seo Young Heum.

"Eomma tidak sabar melihat cucu tampan eomma" kata Young Heum dengan sangat ceria.

"Tapi Jaemin ingin bertemu dengan Mark hyung" kata Haechan setelah melepas pelukannya dengan Jeno.

"Mark kau nanti saja ya, bubu mau melihat cucu bubu" ini Taeyong yang bicara, guna memberi waktu bagi Mark dan Haechan untuk bicara.

The Wedding Ring's || Markhyuck || [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang