5

842 140 11
                                    

"Anyeonghaseo yeorobun~ sebelumnya aku ingin mengucapkan maaf kepada publik. Mungkin apa yang akan kukatakan ini akan menyebabkan media semakin ricuh. Tolong dengarkan aku. Bayi Lisa noona adalah darah dagingku. Ya. Hanya itu yang ingin kukatakan. Selebihnya mohon maaf. Khamsahamnida~"

Tes...

Tak terasa air mata mulai menetes dari pelupuk matanya. Otaknya tiba-tiba membeku. Menampilkan layar abu-abu yang seolah memperlihatkan hubungan mereka dahulu. Mark. Laki-laki itu mencintainya. Dia selalu menjaganya dan memberi apa yang Lisa minta. Mark pria yang manis dan romantis. Lisa sungguh mencintainya. Namun... malam itu tidak akan pernah bisa Lisa lupakan. Sakitnya masih terasa. Mark menyetubuhinya dengan kasar. Mengambil keperawanannya dan mengatainya jalang kecil yang selingkuh.

Tunggu. Lisa baru ingat sesuatu. Pasti ayahnya sudah tau mengenai hal ini. Astaga... bagaimana ini? Pasti ayahnya akan menghabisi Mark.

****

"Sialan kau! Dasar bajingan! Bagaimana bisa kau melakukan hal itu pada sahabatku?!?"

BUGH!!

BUGH!!

Hantaman demi hantaman terus Bambam layangkan pada pria didepannya. Pria itu hanya diam, membiarkan perut dan wajahnya mendapat pukulan keras. Tidak ada perlawanan sama sekali. Seolah-olah rasa sakit yang tengah dia dapat bukan sesuatu hal yang parah. Padahal sudah tak terhitung berapa kali Bambam melayangkan pukulan keras. Kini wajah itu sudah penuh dengan lebam dan darah mengucur di sudut bibir, hidung, bahkan pelipis mata. Sampai akhirnya tubuh itu perlahan kehilangan keseimbangan dan merosot jatuh ke lantai.

"KAU!!! KENAPA KAU DIAM SAJA? TAK INGIN MEMBALAS EH? CIH! BENAR-BENAR TIDAK MENGGAMBARKAN JATI DIRIMU SAMA SEKALI. APA KAU BISU HINGGA TIDAK DAPAT MENGELUARKAN SEPATAH KATA PUN SIALAN?!?"

"Dimana Lisa?"

Bambam menghentikan pukulannya. Benar-benar tak habis pikir dengan pertanyaan yang dilontarkan barusan. Apa pria ini sudah gila?

"Apa kau paham situasi yang sedang terjadi sekarang Mark?" tanya Bambam dengan wajah yang mengetat dan emosi di ubun-ubun.

"Dimana Lisa?" tanya Mark sekali lagi mengabaikan ucapan Bambam.

"Sialan kau!"

BUGHHH!!!

****

"Apa kau sudah gila? Kau ingin membunuhnya?" tanya ayah Lisa setelah melihat tubuh Mark yang babak belur dan terkapar dilantai dengan mata terpejam.

Bambam menaikkan sebelah alisnya. "Bukankah ini yang paman mau? Aku telah melaksanakan tugas dari paman. Menghabisinya bahkan kalau bisa sampai dia mati."

Marco, ayah Lisa, memijat pelipisnya. "Aku tidak pernah menyuruhmu untuk menghabisi nyawa seseorang Bambam. Hanya memberi pelajaran dan biarkan dia mati karena rasa penyesalannya."

"Hanya itu paman? Dia menghamili putrimu tapi kau memaafkan dia secepat itu?" tanya Bambam tak percaya.

"Tentu saja tidak sampai situ. Rasa sakit yang disebabkan oleh penyesalan lebih menyiksa daripada hanya sekedar pukulan semata. Membuatnya mati terlalu cepat tidak akan setimpal dengan penderitaan yang dialami putriku," jelas ayah Lisa.

Mendengar itu Bambam terdiam. Benar juga apa yang dikatakan paman Marco.

****

"Apa dia benar-benar nekat menemui Lisa? Aish... dasar bodoh! Pasti dia akan dihabisi oleh ayahnya. Yak! Bagaimana ini? Bahkan sampai sekarang kita belum juga mendengar kabar darinya. Apa dia akan kembali dengan selama hyung? Bagaimana kalau dia mati?" tanya Haechan beruntun pada Yuta yang tengah melamun dengan pikirannya yang kacau balau. Benar-benar diluar nalar. Siapapun tolong beritahu Yuta bahwa ini mimpi!

"Bukankah bagus kalau dia mati? Pria bodoh itu... aku benar-benar tidak menyangka dia akan melakukan hal seperti itu," jawab Yuta pada akhirnya.

Otak Yuta sudah tidak bisa berpikir secara jernih. Mark benar-benar membuatnya kecewa kali ini. Sangat disayangkan dia adalah leader grub yang ternyata tidak bisa memberikan contoh yang baik pada anggota lainnya. Yuta sangat kecewa. Baik pada Mark maupun sahabat karibnya, Jaehyun. Ada apa dengan otak mereka? Apa seseorang meracuni atau mengguna-guna mereka?

Mereka sudah gila!

####

Baby ( Mark × Lisa ) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang