Hari sudah mulai petang, Mark dan Kylie memutuskan untuk turun ke ruang makan, mereka berpikir jika Fergio tengah menunggunya untuk makan malam.
Namun, saat mereka tiba di ruang makan, ternyata Fergio belum ada di sini, hanya ada beberapa pelayan yang sudah siap melayani. Mereka pun memutuskan untuk menunggunya.
"Ini kali pertamaku makan bersama kalian seharian penuh di rumah ini," tutur Kylie.
Mark yang tengah menatap arloji-nya seketika melirik ke arah Kylie. "Benarkah?"
"Ya kalian selalu sibuk dengan pekerjaan kalian, terkadang aku baru bangun kalian sudah pergi." Kylie terkekeh.
"Kau pasti merasa kesepian." Mark bisa merasakan itu.
"Dia harus terbiasa seperti itu." Suara Fergio membuat Kylie dan Mark seketika menoleh. Pria itu berjalan ke meja makan kemudian mendaratkan bokongnya di kursi.
Segera para pelayan itu menyendokkan nasi ke piring majikannya. Setelah selesai dengan tugasnya mereka pun pergi.
"Kau tidak boleh menjadi perempuan manja yang selalu minta ditemani ke mana pun kau mau, kau mempunyai kaki sendiri bukan?" sindir Fergio seraya menyuapkan nasi yang telah dihidangkan.
Mark melirik Kylie, gadis itu memberikan senyuman tipis di bibirnya, meyakinkan jika dirinya baik-baik saja.
"Mark sendiri yang menawarkan diri untuk menemaniku berkeliling," tutur Kylie enteng lalu menyuapkan nasi ke mulutnya.
"Perempuan munafik, aku tahu kau saat ini sedang menggoda adikku, cih dasar perempuan murahan!" decih Fergio.
Perkataan pedas yang terlontar dari mulut pria itu seketika membuat Kylie terhenyak, gadis itu tidak pernah menerima hinaan seperti ini.
Kylie menelan nasi di mulutnya lalu menyimpan sendok dan garpu yang ia pegang dengan kasar, membuat suara nyaring di ruang makan itu, Mark seketika tersedak lalu meraih gelas berisi air mineral.
"Kau sudah banyak memakiku, aku terima itu karena aku sadar jika posisiku memanglah sangat rendah. Tapi jika kau mengatakan hal demikian, aku tidak terima, Tuan. Karena aku masih punya harga diri!"
Fergio terkekeh mendengar ucapan Kylie seolah mengejek kalimat terakhir yang gadis itu ucapkan.
"Jangan menertawaiku, aku tidak seperti yang kau pikirkan!" Kylie berdiri dari kursinya memandang Fergio datar.
"Kau mau pergi ke mana?"
"Lantas apa urusan anda, Tuan Osvaldo?" ketus Kylie membuat pria di sampingnya itu geram.
"Duduk dan makanlah! Atau kau tidak akan menerima makanan lagi!" tegas Fergio.
Namun, Kylie tidak mendengarkan ucapan Fergio, ia melenggang pergi meninggalkan ruang makan yang saat ini terasa seperti ruang tahanan. Tidak ada kenyamanan yang ia rasakan.
"KYLIE!" bentak Fergio, tapi Kylie sama sekali tidak berhenti dan itu membuat emosi Fergio meledak.
"Perempuan sialan!" geram Fergio, pria itu mencoba untuk mengejar Kylie.
Mark dengan sigap menahan lengan kakaknya. "Sudah, Kak. Kau benar-benar keterlaluan!"
"Keterlaluan katamu? Kau tidak lihat dia baru saja melawanku?" Fergio menepis tangan Mark.
"Dia pantas marah, Kak. Dia pergi karena kau telah merendahkannya!"
"Aku berucap fakta, dia adalah gadis murahan. Kau pikir aku tidak melihat apa yang kalian lakukan di rooftop?"
Mark berseru cepat. "Jangan mengada-ada, tidak ada hal aneh yang kita lakukan."
"Cukup, Mark. Kau harusnya sadar jika dia sedang menggodamu! Aku harus memberikan pelajaran kepadanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unhappy Queen [ 18+ END ]
Romance[Berlatar di Amerika] Pertemuan tanpa sengaja yang mengantarkan Kylie Stephanie Caldwell pada sebuah kesengsaraan. Penculikan yang terjadi, membuatnya jatuh pada sosok pria dingin yang tak mempunyai hati. Kylie memang dilepaskan. Namun, bukan berart...