Brak! Brak!
"Ugh!" seorang laki-laki dengan wajah babak belur di dorong hingga menghantam dinding.
"Masih berani loe balik ke sekolah ini, anjeng?!" umpat salah seorang laki-laki lainnya.
Di depannya terdapat gerombolan laki-laki lain yang memakai seragam sekolah sama dengan laki-laki itu, salah seorang yang memiliki badan gempal mendekati laki-laki itu dan menarik kerah baju laki-laki tak berdaya itu.
"Liat wajah songong loe bikin gua kesel tau ga?!" laki-laki gempal itu meninju pipi laki-laki itu dengan keras.
"Udah seneng gua loe nggak masuk beberapa Minggu."
"Dikira udah kabur pindah sekolah, ternyata balik lagi."
"Benar-benar nggak ada kapoknya ni bocah." laki-laki gempal itu kembali menendangnya tepat di perut, seketika laki-laki itu jatuh ke samping sambil memegang perutnya yang kesakitan luar biasa.
"Akh...!" rintihnya sambil terus memegang perutnya.
"Ini peringatan terakhir buat loe, Aaron! Kalau sampe loe caper lagi ke guru-guru, mampus yang ada leo!" laki-laki gempal tadi menunjuk ke arah laki-laki itu yang masih tersungkur di atas tanah.
Sepertinya laki-laki itu adalah salah satu murid peliharaan guru yang suka membocorkan beberapa rahasia murid pada para guru yang setidaknya harus diketahui, karena sikapnya juga, dia dibenci oleh para murid karena sifatnya yang suka meminta perlindungan kepada guru-guru.
"Cuy, cabut!" gerombolan itu pergi meninggalkan laki-laki itu yang masih mengerang kesakitan.
###
"Anak-anak hari ini kita kedatangan murid baru, namanya Angga Saputra. Dia punya sedikit kekurangan, jadi..." seorang guru wanita memperkenalkan seorang murid laki-laki baru kepada murid-muridnya, namun ucapannya terhenti sejenak karena melihat ekspresi murid laki-laki baru itu yang amat datar seolah tak memiliki jiwa. "Jadi, kalian tolong bersikap baik padanya ya."
Semua murid bahkan terlihat risih dan ada juga yang kesal dengan ekspresi murid baru itu yang terkesan sombong.
"Kamu bisa—" guru tadi baru saja ingin menepuk bahu murid baru itu, namun murid itu sudah lebih dulu berjalan menuju kursi kosong paling depan dan duduk dengan tenang.
"Aaa... Baiklah anak-anak, kita mulai... pelajarannya."
###
"Make away loser!" sindir seorang gadis cantik yang berjalan beriringan dengan beberapa gadis lainnya.
Mereka adalah geng gadis sekolah yang terkenal populer karena anggotanya berisi gadis-gadis cantik sekolah, salah satu diantara mereka sedang menjilat ice cream yang baru saja dia beli di kantin sekolah. Jika dilihat dari barisan mereka, gadis itu berada di posisi yang paling depan dan artinya gadis itu adalah pemimpin di geng tersebut.
"Wups!" gadis itu menabrak seorang gadis yang memiliki gaya rambut kepang dua, layaknya gadis kampung culun yang selalu menundukkan kepalanya.
"My God! What are you doing?!" gadis dari geng cantik itu merasa kesal karena sepatu dan bajunya telah kotor dengan noda ice cream.
"The hell?!"
"Don't just standing there like a stone?! Go apologize to her!"
Seorang gadis lainnya langsung menampar pipi gadis culun itu hingga hampir tersungkur ke belakang.
"Ma-maaf Kartika." ucapan gadis itu langsung di balas dengan jambakan rambut oleh si pemimpin geng itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUN AWAY : Teenagers
ActionApa yang akan kau lakukan, jika kau menjadi anak angkat dari pemimpin organisasi kriminal? Senang? Takut? Atau biasa saja? Tentunya hidupmu akan dipenuhi barang-barang mewah, namun hidupmu akan penuh dengan sandiwara agar identitasmu tidak diketahui...