Sudah menjadi rutinitas bagi Jaemin untuk keluar dari rumah besarnya pada malam hari tanpa pengetahuan orang-orang sekitarnya. Dengan menggunakan baju berwarna hitam di lengkapi masker yang menutupi wajahnya, pemuda itu melangkah secepat mungkin keluar dari rumah besarnya.
Jam telah menunjukkan pukul 00:00. Detektif muda itu melajukan mobil sport hitamnya dengan kecepatan sedang di jalan raya, pemuda itu mengerang kasar.
"Brengsek!!" Ucapnya seraya memukul setir mobil mewahnya.
Misi ini di lakukan olehnya bukan untuk yang pertama kali, telah banyak misi yang telah ia pecahkan. Kecuali, orang yang membunuh sang kakak yang masih menjadi misteri. Bukti-bukti pembunuhan itu sangat sedikit sehingga sangat sulit bagi Jaemin untuk memecahkan kasus yang telah bertahun-tahun menghantui hidupnya. Kasus ini bahkan telah di tutup oleh polisi karena bukti yang kurang jelas.
"Detektif Na, aku menemukan beberapa kejanggalan di kejadian beberapa tahun lalu." Ucap seseorang dari seberang telepon.
"Apa yang kau temukan?" Pertanyaan tegas itu di lontarkan oleh Jaemin kepada bawahannya.
"Ada beberapa dokumen yang saya dapatkan di tempat kejadian."
"Tunggu saya di tempat itu." Setelahnya, Jaemin mematikan telepon secara sepihak.
Dan di sinilah Jaemin sekarang, pemuda itu berada di tempat terakhir di temukannya bukti tersebut. Detektif Na mencari beberapa benda yang bisa menjadi bukti kejahatan itu. Jika kasus pembunuhan itu biasa saja, tubuh Jaehyun seharusnya tidak memiliki luka yang tidak biasa.
Di jantung pemuda itu di dapatkan 2 peluru yang bersarang, serta tulang pergelangan kaki yang patah dan di tubuhnya terdapat banyak memar dengan darah yang mengalir dari mulut dan dari lubang telinga Jaehyun. Jaemin menghela nafasnya kala melihat dokumen-dokumen yang di berikan oleh bawahannya yang tidak mendukung bukti sama sekali. Jaemin lalu mengambil dokumen tersebut lalu menyimpannya untuk pencarian bukti selanjutnya.
"Berapa banyak saya harus membayar mu agar kau bisa bekerja dengan lebih baik!?" Teriak Jaemin frustasi dengan tatapan tajamnya yang menusuk para bawahannya.
"Maafkan kami detektif Na, kasus ini terlalu rumit. Bahkan sudah beberapa anggota yang mengundurkan diri karena kasus rumit ini." Imbuh salah satu dari mereka yang ber-name tag Kang Minhee.
"Katakan berapa aku harus membayar mu detektif Kang?" Minhee hanya menggelengkan kepalanya. Jujur saja, detektif Kang ingin mengundurkan diri dari kasus ini. Mengingat Jaemin adalah sahabatnya, ia akan terus membantu detektif Na untuk menemukannya.
"Tuan Na, sepertinya ada yang mengintai kita." Ucap detektif muda berparas cantik yang tiba-tiba masuk melalui pintu belakang gudang tempat anak gang motor selalu berkumpul itu.
"Saya telah memasang berbagai teknologi yang memungkinkan mereka tidak akan menemukan tempat ini." Imbuh detektif Kang.
"Baiklah. Jika seperti itu saya akan melanjutkan pencarian. Permisi detektif Kang dan detektif Na." Mereka berdua hanya mengangguk lalu melihat punggung wanita muda kian menjauh.
"Aku berharap kau berpikir apa yang sedang aku pikirkan detektif Na."
"Aku tau jalan pikiranmu." Jaemin tersenyum setelahnya lalu mereka berdua berpencar untuk mencari bukti-bukti yang sangat minim.
Kedua detektif itu mencari berbagai cara agar kasus ini bisa terselesaikan dengan mudah, Jaemin mencoba memasuki ruangan dengan pintu yang tidak terlalu besar, tempat itu adalah toilet tempat di temukannya jasad saudara laki-lakinya. Kurangnya akses CCTV membuat kasus ini semakin rumit, ruangan yang sempit tanpa celah itu tidak mungkin menjadi tempat di bunuhnya Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGEN RAHASIA || NA JAEMIN[✓]
Teen Fiction"Hanya sebatas pekerjaan yang mungkin membuatmu tertarik menjadi pelaku selanjutnya." Na Jaemin. Star/finish: 13 Agustus 2022 #1-rasabenci:16-08-22