{39} Kemenangan berturut-turut

2.7K 186 4
                                    

Hai all🤗
Biasakan vote dulu sebelum membaca ya, Terimakasih dan selamat membaca😉
.
.
.
.
.
.
.
✨ Happy Reading ✨
.
.
.
.
.
.
.
[Telah di Revisi]

Liana benar-benar sedang dilanda kebosanan yang amat sekarang. Bagaimana ia tidak bosan? Sudah hampir 20 menit ia hanya bisa duduk diam dan sesekali berdiri jika merasa pegal karena terlalu lama duduk.

Sedangkan teman-temannya sedang sibuk membuat kue dan krim. Ada juga yang menyiapkan beberapa pernak-pernik untuk kuenya nanti. Dan Liana hanya satu-satunya yang tidak berbuat apa-apa.

"Ugh...lama banget sih...aku bosen duduk begini melulu..." Gumam nya.

Tiba-tiba Reyna menghampiri nya dan Liana berharap Reyna memberi kabar kalau kue nya sudah selesai, dan ia sudah bisa mendekor kuenya.

"Lia, kuenya udah mateng." akhirnya yang diharapkan Liana pun terjadi.

Dengan semangat Liana bangun dari kursinya. Sangking semangat nya, ia terselandung kakinya sendiri ketika ingin berjalan.

Grep

Liana sudah menutup matanya dan bersiap menyentuh kerasnya tanah. Tapi bukannya tanah, ia justru merasakan dekapan seseorang. Liana pun membuka matanya.

"Kak Regan?" Liana pun segera melepaskan dirinya dari Regan, karena takut Regan menjadi bulan-bulanan kakak-kakaknya.

Regan yang awalnya ingin memfoto Liana diam-diam langsung melempar ponselnya dan berlari ketika melihat tubuh Liana yang tidak seimbang dan hampir jatuh.

Dengan cekatan ia menangkap tubuh mungil milik Liana sehingga berada dalam dekapannya. Jantungnya berdetak sangat cepat. Rasa khawatir dan gugup bercampur menjadi satu.

"Makasih ya kak!" ucap Liana menyadarkan Regan dari lamunannya.

"I-iya. Lain kali hati-hati ya Liana. Boleh semangat, tapi di kira-kira ya, takutnya kayak tadi. Kan bahaya." ucap Regan.

Liana tersenyum "Iya kak. Makasih ya kak"

Regan mengangguk. Kemudian ia segera berlalu dari dan kembali ke kelas 12.A lagi membantu temannya.

"Lia, lo gak apa-apa kan?" Tanya semua teman sekelasnya khawatir.

"Iya aku gak apa-apa kok. Udah yuk lanjut lagi." Semuanya pun mengangguk.

Liana sudah dihadapkan dengan cupcake dan kue yang benar-benar polos. Ia pun mulai mendekor kue dan cupcake nya.

Sedangkan teman sekelasnya langsung berdiri melingkari tempat Liana mendekor, guna agar tidak di contek oleh kelas sebelah.

"Lia, lo bikin yang tingkat atau yang satuan?" Tanya Reyna

Liana terdiam sejenak melihat cupcake dan kue yang sudah setengah ia dekor "Kalo cupcake satuan aja. Kalo kue kayaknya yang tingkat ama yang satuan aku bikin. Ohiya, kuenya tadi pada bikin banyak kan? Soalnya mau ditingkat."

LIANA (Posesif & Overprotektif Brother)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang