Bab 32 - Penyelamatku

564 186 55
                                    

Missii.. Numpang Update..

Padahal saya lagi demam tinggi, plus flu berat, cuma demi kalian aku nyalain PC buat update.

Semoga bisa bahagia yang baca.


---------------------------------------------------------------------


Kadang aku buta, padahal faktanya kaulah yang selalu ada.

Menyerahkan ponselnya dengan tampilan salah satu website bank yang Dara pakai, Dani langsung cepat tanggap atas kepanikan yang Dara rasakan saat ini.

"Apa ini?"

"Lo ada internet banking, kan? Cepat blokir kartu lo. Karena kalau gue minta lo blokir kartu ATM dari hape, hape lo aja ilang."

Natta dan Fla yang awalnya ikut panik atas reaksi Dara, mendadak diam. Mereka menatap interaksi Dani dan Dara begitu intens, sampai-sampai mulut keduanya tidak bisa berkomentar apapun melihat kedekatan yang terjalin.

"Trus, gimana?"

Memposisikan dirinya di samping Dara, Dani langsung menunjukkan langkah-langkah untuk memblokir kartu ATM Dara yang hilang. Hingga dalam sekejab, semua yang mereka khawatirkan tadi, dapat diselesaikan dengan mudah.

"Udah? Begitu doang?" tanya Dara tidak percaya.

"Mau gimana lagi?"

Meresponnya dengan rangkulan erat di lengan Dani, Dara mengerjabkan matanya berulang kali. "Makasih Dani. Duh tenang gue. Duit enggak seberapa, dapatinnya setengah gila, eh malah hilang begitu aja. Bisa gantung diri gue kalau sampai kejadian."

Mulai menyadari tatapan Natta dan Fla terlihat penasaran dengan interaksi mereka, Dara memukul lengan Fla cukup kuat.

"Kenapa sih?"

"Lo yakin enggak ada hubungan apa-apa sama ... noh," tunjuk Fla menggunakan gerakan bibirnya.

Dani sengaja berpura-pura sibuk dengan ponselnya setelah Dara kembalikan tadi. Jarinya menekan-nekan menu yang tidak penting, sebenarnya untuk memberikan waktu kepada Fla dan Dara bergosip ria.

"Ya, enggak lah!"

"Dih, enggak ada hubungan tapi lebih-lebih kayak orang pacaran. Gue aja sama Natta enggak ada tuh kayak kalian."

"Kayak apa?" Protes Natta tidak terima.

"Ya, kayak Dani tadi. Dia langsung peka gitu kasih ponselnya ke Dara. Sementara kita bertiga cuma bisa panik. Kalau kalian enggak ada hubungan sih kebangetan!" Fla sengaja menaikkan volume suaranya, sampai Dani meliriknya. Disaat manik mata mereka bertemu, Fla memasang ekspresi menjengkelkan. Karena ia rasa, sampai mulut Fla berbusa pun, baik Dara ataupun Dani tidak akan mengakui seperti apa hubungan mereka.

"Udah, ah. Gosip terus. Gue mau balik kamar. Istirahat," ucap Dara cepat. Dengan jalan tertatih dia meninggalkan yang lain, dan terus melangkah menuju kamarnya.

"Eh, kurang ajar! Kita khawatir karena dipikir lo hilang, sekarang lo enggak tahu diri gini ya. Tahu gitu tadi gue biarin aja lo enggak bisa dihubungi!"

Membalikkan tubuhnya, memberikan tanda cinta melalui jarinya, Dara tersenyum puas disaat ekspresi Fla menunjukkan rasa tidak suka.

"Besok gue beliin kopi!" teriaknya sebelum menutup pintu kamar.

Pikir Dara, untung saja dia meletakkan kunci kamar di bagian kantung kecil dalam sisi tasnya. Sehingga pada waktu tasnya ditores dengan pisau, bagian itu tidak sedikitpun kena, hingga kuncinya masih aman hingga kini.

SPOSAMI! DANTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang