29. CCTV

248 28 13
                                    

Setelah menghubungi Haruto, akhirnya Asahi dan Haruto kembali ke rumah itu. Meski Haruto mengalami sedikit trauma namun ia harus ikut andil dalam misi balas dendam ini! Sakura harus hancur setelah semua yang ia lakukan pada kakaknya! Sakura tidak boleh hidup dengan tenang setelah semua kekacauan yang ia buat!

Asahi meringis  sementara Haruto memilih untuk tidak melihat kembali adegan keji Sakura lewat CCTV itu. Setelah beberapa saat akhirnya mereka mengantongi video kejahatan Sakura, selain itu Asahi juga masih menyimpan rekaman suara Sakura yang memang sudah berencana membunuh Yunhe.

"Tapi lo yakin mau publish ini tanpa tanya kak Yuta dulu?"  Haruto bertanya, ia takut mereka salah mengambil langkah seperti sebelumnya.

Asahi diam menatap flashdisk yang ia genggam, dimana terdapat bukti kejahatan Sakura disana.

"Demi kebaikan kita semua, gue gak mau kita salah langkah lagi" Haruto kembali berucap. Asahi menghela nafas lalu memutar balik mobil yang ia kemudi yang tadinya mengarah ke kantor media menjadi ke kantor Yuta. Betul kata Haruto, mereka harus memberitahu Yuta terlebih dahulu. Terlepas dari Sakura yang karirnya akan hancur, berita ini juga pasti menyeret Yuta dan Yunhe jadi mereka harus bersepakat dulu.

🍒

Yuta menerima flashdisk yang diberikan Asahi, sebenarnya ia enggan namun harus melihat kekejian Sakura terhadap Yunhe, semuanya harus benar-benar jelas agar mereka tidak menerima serangan balik dari Sakura (lagi).

Yuta mengepalkan tangannya menahan amarah, rahangnya mengeras, sangat terlihat bahwa saat ini ia bisa meledak berkat apa yang ia lihat sekarang. Yuta sama sekali tidak menyangka baghwa Sakura bisa sangat sejahat ini pada Yunhe bahkan dengan tega membunuh anak yang sempat ia harapkan lahir kedunia. Yuta menutup laptopnya kasar, dia sudah tidak tahan lagi kala melihat Sakura menendang perut Yunhe secara membabi buta sedangkan Yunhe sendiri sudah tergeletak tidak berdaya.

"Lo juga harus denger ini kak" Asahi menyodorkan handphonenya, Yuta mendengarkan percakapan Sakura dengan seseorang yang entah siapa. Emosi Yuta semakin memuncak ternyata Sakura sudah merencenakan akan membunuh Yunhe setelah anak mereka lahir namun pada akhirnya Sakura bertindak lebih cepat.

"Masalah ini, gue sama Haruto aja yang tanganin. kita bakal laporin ini dan minta media buat nerbitin artikel supaya Sakura hancur" Jelas Asahi

"Lo hanya perlu buat bawa Yunhe menjauh dari publik untuk sementara waktu sampai masalahnya mereda, sebisa mungkin jangan biarin Yunhe buka sosial media bahkan nonton TV demi kebaikan kita semua, gue cuman takut Yunhe jadi trauma dan maksain diri buat nginget segalanya" Asahi kembali menjelaskan. Yuta menghela napas mencoba menenangkan diri, benar kata Asahi mereka sama sekali tidak boleh gegabah, biarkan Asahi dan Haruto yang mengurus segalanya. Ia hanya perlu melindungi Yunhe.

Yuta menepuk pundak Asahi dan Haruto bersamaan, ia bergegas pergi meninggalkan kantornya. Yuta harus membawa Yunhe jauh dari hingar bingar dunia saat ini sampai segalanya mereda.

🍒

Sudut bibir Yuta terangkat kala memasuki rumah dan melihat Yunhe sedang sibuk di dapur entah membuat apa tapi wajahnya terlihat sangat serius. Rasa geramnya sedikit mereda melihat Yunhe baik-baik saja meski belum sepenuhnya pulih.

"Udah pulang?" Yunhe yang menyadari keberadaan Yuta bertanya sekilas tanpa menatap sang suami. ia fokus membuat pancake untuk nanti Yuta nikmati saat pulang kerja namun nyatanya Yuta pulang lebih awal.

"Lagi ngapain?" Yuta mendekat, mencium pipi sang istri sekilas lalu memeluknya dari belakang membuat Yunhe tentu saja merasa terganggu karena Yuta tidak hanya sekedar memeluk, yuta terus menciumi pipi dan lehernya secara bergantian.

"Aku lagi bikin pancake buat kamu, jangan diganggu" Yunhe berbalik, memegang pipi Yuta membuat Yuta mencaji sedikit terlihat cemong karena terigu yang menempel ditangan Yunhe kini juga berada di pipi Yuta.

"prepare sayang, kita hari ini mau ke suatu tempat" Yuta

"Kemana?" tanya Yunhe

"honeymoon?" Yuta menyatukan kening mereka berdua

Yunhe tersenyum, Yuta selalu romantis dan lembut kepadanya. apakah dulu juga demikian? apakah memang Yuta begitu menyayangi dirinya? entahlah tapi Yunhe benar-benar bersyukur memiliki suami seperti Yuta.

"Aku mau punya bayi perempuan yang mirip kamu" bisik Yuta lalu mencuri satu kecupan di bibir Yunhe membuat sang empu semakin mengembangkan senyumannya.

Namun seketika Yunhe menjadi kelabkana kala air mata Yuta mengalir, mungkinkah Yuta mengingat anak mereka yang tidak sempat lahir ke dunia?

"Jangan nangis" Yunhe menyeka air mata Yuta

"Maafin aku, kali ini aku janji akan jaga kalian dengan baik" ucap Yuta sendu

Yunhe membawa Yuta kedalam pelukannya, menepuk-nepuk pundak sang suami meski sedikit sulit karena perbedaan tinggi mereka yang cukup jauh.

Nyaman, Yuta merasakan kehangatan dan cinta juga kasih sayang yang besar dari Yunhe. semoga semuanya berjalan dengan baik, dendamnya terbalsakan dan kehidupan mereka bahagia.

NB

Heloooooo, maaf aku baru muncul lagi setelah beberapa bulan hehehe

aku beneran lagi luar biasa mumet sampe lupa dan gasempet nulis :') maaf banget yaa huhuu

Btw Yuta keren banget udah debut aktor, bangga banget akuu sama dia kalian juga pasti donggg

Comeback 2 Baddies juga Yuta luar biasa keren, dan November ini Yuta bakal ke Indonesia, duh sedih banget gabisa ketemu Yuta T.T

Sebenarnya aku juga ada niatan buat berhenti :')

Sebenarnya aku juga ada niatan buat berhenti :')

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


ISTRI KEDUA [Nakamoto Yuta]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang