Sebuah Janji

252 15 11
                                    

Dengan lika-liku nya hubungan mereka yang... Nggak perlu di jelaskan lah ya. Beberapa pasangan yang duluan nikah dan yang lainnya ikut nyusul nikah, mereka pun akhirnya ngadain pertemuan perdana, lengkap dengan pasangannya masing-masing di sebuah cafe.

"Ini baru kita doang nih?" tanya Jeonghan sambil ngeliat sekitar. Dan nggak lama kemudian, di susul Mingyu sekeluarga dan anak pertama mereka yang masih lucu-lucunya.
"Maaf sedikit terlambat hyung. Bangunin Yuvin dulu tadi," kata Jihoon sambil mangku anaknya yang baru berusia dua tahun itu. Tapi langsung di ambil alih sama Mingyu. Katanya, Yuvin berat sama banyak gerak. Takut ngebebanin Jihoon. Soalnya Jihoon lagi ngisi anak kedua.

"Ah, nggak--" omongan Seungcheol keputus sama keramaian yang dibuat oleh seseorang. Siapa lagi kalo bukan keluarga kembarannya Jeonghan. Iya. Joshua.
"Hai semua! Nah. Juyeon. Sini. Kenalan sama temen sebaya kamu," kata Seokmin sambil ngelambain tangan Juyeon yang lagi dia gendong. Dan Juyeon cuma ngelirik sebentar, terus nggak peduli dengan keberadaan teman barunya itu :)

"Ini yang lain masih--" tanya Joshua
"EY-YO! APA KABARR??" sapa Soonyoung yang baru datang sambil tersenyum lebar. Wonwoo yang ngejar Soonyoung di belakang, cuma bisa ngehela napas capek sama tingkah enerjik suaminya itu.
"Sayang, pelan-pelan. Kamu lagi ngisi loh itu," kata Wonwoo memperingati. Dan Soonyoung hanya cengengesan.

"Ini belum terlambat kan?" tanya Seungkwan yang masuk sambil ngelirik sekitar. Dan udah lumayan rame ternyata.
"Misi. Orang ganteng mau lewat," kata Jun yang kebetulan baru dateng juga dan berdiri di belakang Seungkwan. Membuat Seungkwan memutar bola matanya malas.
"Ini yang belum dateng, tinggal Chan ya?" tanya Seungcheol sambil menatap sekitar.

"Ehehehehe," tawa seseorang. Membuat semua orang yang ada di sana pun menoleh ke sumber suara.
"Aaaaa! Baby Sann!" panggil Jeonghan kesenengan dan buru-buru ngambil alih San dari Jeff. Padahal mereka baru datang. Dan Seungcheol pun mengangguk puas. Semua teman-temannya sudah berkumpul sekarang.

"Nah. Berhubung kita udah ngumpul semua, gue mau ngebahas sesuatu sama kalian," kata Seungcheol membuka percakapan. Yang lain pun diam dan menyimak.
"Ini tentang mimpi kita yang itu ya?" tanya Joshua. Seungcheol pun mengangguk.
"Wah. Gue suka nih yang begini nih," kata Jun semangat.
"Mau di laksanain kapan?" tanya Mingyu.
"Gimana, Jeff? Kan lo yang punya lahan," kata Wonwoo.
"Semua udah beres kok. Tinggal akad sama nempatin aja," kata Jeff sambil memberi jempol. Yang lain pun mengangguk puas.

"Akhirnya keinginan kita terwujud juga. Punya rumah se-cluster sendiri," kata Seungkwan sambil menyandarkan diri ke suami nya.
"Tapi kalo gue nggak seneng, boleh nggak sih? Ketemu nya kalian lagi, kalian lagi," kata Jihoon lelah. Minghao pun mengangguk setuju.
"Dan gue nggak heran kalo temennya anak-anak nanti, cuma berputar di anak kalian juga," kata Minghao.
"Apalagi kalo misalkan nanti mereka berjodoh," kata Hansol menambahkan.

"Lucu nggak sih? Kalo jadinya nanti mereka nikah sama temen masa kecilnya?" tanya Soonyoung sambil berandai-andai.
"Stress nanti anak gue kalo jodohnya sama anak lo," sahut Seungkwan. Soonyoung pun mendelik tajam ke arah Seungkwan.
"Gue juga nggak minat jodohin anak gue sama anak lo," balas Soonyoung tajam.
"Udah. Udah. Jangan berantem. Malu di liat anak kecil," kata Joshua menenangkan.
"Lo berdua, gue bikin tetanggaan ya. Biar puas nanti berantemnya," kata Jeff usil. Terus langsung di kasih tatapan tajam sama Soonyoung dan Seungkwan.

"Oh iya. Ngomong-ngomong, lo berdua masih di Morris kan? Terus Jun juga masih di Shenzhen?" tanya Jeonghan. Chan menggeleng.
"Kita lagi ngurus berkas pindah kesini," kata Chan.
"Kalo gue masih ngurus cabang agensi disana. Hao juga kan brand bajunya disana. Terus lagi bolak-balik Paris-Shenzhen juga. Buat ikutan fashion week. Jadi belum bisa pindah kesini," kata Jun menjelaskan. Seungcheol pun berpikir.

"Selain Jun, yang lain mau di tentuin nggak, kapan bisa pindahan?" tanya Seungcheol.
"Akhir bulan ini bisa," kata Seungkwan.
"Jangan. Gue sama Soonyoung masih sibuk di label agensi," sanggah Jihoon.
"Seokmin juga lagi sibuk jobnya," kata Joshua.
"Berkas perpindahannya masih di proses. Nggak tau bisa akhir bulan ini atau nggak," kata Jeff.
"Akhir tahun? Gimana?" tanya Soonyoung.

"JANGAAANN!!" tolak mereka semua mentah-mentah.
"Akhir tahun, job perfilman lagi banyak," kata Seokmin.
"Dan aku produser film juga kalo kamu lupa," kata Wonwoo.
"Brand gue ada launching pakaian winter season," sahut Minghao. Diangguki oleh Mingyu.
"Jangan lupakan kita yang kerja di dunia hiburan juga," sahut Seungcheol. Diangguki Jun, Hansol, Seungkwan dan Jihoon.
"Restoran juga lagi rame ngeluarin produk winter season," kata Jeonghan.
"Jangan lupakan hotel juga sama," balas Joshua.
"Dan kita nggak perlu jabarin kesibukannya kita kan?" tanya Chan.

"Yaudah. Habis tahun baru kelar aja. Biasanya job udah pada kelar urusan kalo habis tahun baruan," kata Soonyoung.
"Boleh deh. Begitu lebih baik," sahut Mingyu.
"Oke nih. Berarti pas habis tahun baru nih ya?" tanya Seungcheol. Diangguki yang lainnya.
"Sip. Sampai ketemu di awal tahun," sahut Seokmin.

 Sampai ketemu di awal tahun," sahut Seokmin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
What Kind Of FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang