"Yah kita telat datengnya cireng mpok Een udah abis," ujar Fasha kecewa.
"Perasaan kita jalan udah cepet," Terang Raina menimpali.
"Iya, lo kalo mau terbang pake karpet aladdin sana." ucap Inggrid asal ceplos.
"Dari pada ribut begini, bangku pojok ntar ada nempatin lagi." Angela menimpali.
Suara riuh mengisi seisi kantin, begitu juga dengan kursi yang di tempati Fashakira dan ketiga temannya.
Suasana bertambah ramai dengan kedatangan most wanted SMA Bhinneka apalagi saat ini bertambah anggota baru.
Deg
Mata Fasha membola, namun ketiga temannya tidak menyadari itu mereka tengah menikmati makanan yang tersaji.
"Kak, gue selalu berdoa supaya lo di jauhin dari kehidupan gue tapi Tuhan ga ngabulin ternyata."
Dari kejauhan, seorang yang di sebut kak oleh Fasha memperhatikan gerak geriknya sedari tadi.
"Ternyata lo ada disini Ca, gue pikir udah pindah ke ujung Eropa." Tatapan itu begitu tajam namun penuh arti.
***
"Mie ayam empat, Mal. Lo pesen sendiri!" ujar Bisma pada Akmal.
"Minumnya air kobokan," sahut Akmal kesal.
"Gue kan introvert, tolong pesenin ya Akmal sayang," ujar Yoga dengan mendayu di buat-buat.
"Dih najis!" tukas Akmal bertambah kesal.
Ya, seperti itulah mereka yang notabenenya cowo gentle di SMA itu akan terlihat seperti anak-anak ketika bersama, tapi itu adalah yang membuat mereka selalu bersama.
Mereka di pertemukan pertama kali ketika MPLS berlangsung baru beberapa hari saat itu ke empatnya sedang mendapat hukuman karena ketahuan merokok di belakang sekolah.
"Maklumin ya Vin, mereka emang agak gesrek," ujar Nicko kepada Arvino.
"Lo juga termasuk kan Nic?" ucap Arvino menyakinkan di selingi senyum tipis.
"HAHAHAHA." Tawa Yoga pecah.
"Eh kalian liat pertandingan bola tadi malam ga?" Sambungnya.
Obrolan itu mengalir, sampai Akmal kembali dan tidak lama pesanan datang.
Kabar bahwa sekolah mereka kedatangan siswa baru terdengar sampai ke telinga Brianna, Jenica dan Poppy.
"Gue pasti bakal dapetin dia deh, secara emang gue kan cantik." ujar siswi bernama Brianna itu sambil memoleskan bedak di wajahnya.
"Iya pastinya, lo bakal dapetin dia, Arvino kan namanya?" Sambung Poppy.
Kedua temannya itu hanya menganggukan kepala, seraya berkata iya.
"Yaudah ayo guys, nanti keburu bel masuk." ucap Jenica.
Saat di perjalanan menuju kantin tidak sengaja mereka berpapasan dengan Fasha dan teman-temannya yang ingin kembali ke kelas.
Tatapan sinis Brianna di layangkan untuk ke empatnya.
"Mata lo gue colok juga lama-lama!" Teriak Angela dari belakang.
"Heh, lo tuh kalo ngomong jangan sembarangan! Siapa juga yang ngeliatin lo?! Pede banget." tukas Jenica.
Arvino melihat adegan itu dari kejauhan, dia sudah dapat menilai seperti apa Brianna dan temannya. Sebelumnya Nicko sudah memberitahu siapa mereka jadi Arvino tidak begitu terkejut akan hal yang baru saja terjadi. Nicko juga memberi info tentang Fashakira dan temannya itu, secara Angela adalah kekasihnya.
"Kenapa lagi sih? Udah Njel jelmaan mak lampir kaya dia ga usah di tanggepin." Kali ini Raina berucap dan mereka melanjutkan langkah masing-masing meninggalkan Brianna.
"Awas aja kalian, gue pasti bakal balas perbuatan lo!" Poppy berujar demikian.
Setelah sampai di kantin, ketiganya segera menempati kursi yang tersisa dan itu bersebelahan dengan Arvino tempati.
"Aww, kaki gue-" Brianna sengaja melakukan hal itu untuk menarik perhatian Arvino.
Arvino peduli? Bahkan melirik pun tidak sama sekali.
"Balik kelas yuk!" Ajak Bisma karena sudah melihat situasi saat ini.
Seperti anak itik yang mengikuti induknya yang lain mengikuti langkah Bisma.
"Sabar An, masih permulaan." ucap Brianna menenangkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVANESCENT
Teen FictionWaktu berjalan begitu cepat seakan ini adalah mimpi bagi Fashakira dan masa lalunya adalah hal yang harus dihindari. Dia dipertemukan kembali dengan manusia yang begitu memporak-porandakan isi hatinya. Keadaan lah yang membuat dirinya menjadikan se...