12. Pelanggaran

243 156 8
                                    

Happy reading!

Eternal Part of The Sky
Chapter 12 - Pelanggaran

Mungkin kau memang tangan kanan seseorang, namun bukan berarti aku harus kau larang-larang atas sesuatu yang aku inginkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mungkin kau memang tangan kanan seseorang, namun bukan berarti aku harus kau larang-larang atas sesuatu yang aku inginkan.

Kau bukan siapa-siapa dalam hidupku. Sederet nama dan tanda tangan di atas kertas sama sekali tidak menjamin kelangsungan hidup seseorang.

𓋜

Siluet dua orang tengah duduk di atas bukit pada malam hari. Dibawah taburan bintang dan bulan yang terlihat separuh. Mereka duduk berdua dengan jarak satu langkah, menatap hamparan langit dan pemandangan kelap-kelip Jakarta di bawah sana.

Sadhara berhasil, Fenelon pergi meninggalkannya usai kepanikan yang melandanya. Ini semua berkat Akasa. Entah emosi apa yang berhasil lelaki itu sampaikan pada Fenelon hingga manajernya itu pergi.

"Kamu satu-satunya laki-laki yang ngelawan Fenelon demi aku," kata Sadhara memecah keheningan.

"Nggak mungkin," elak Akasa tak percaya.

"Kenapa nggak mungkin?"

"Perempuan secantik kamu, pasti banyak yang berusaha narik perhatian Fenelon buat dapetin kamu," jawab Akasa.

Sadhara tersenyum miris, ia menolehkan kepalanya pada Akasa. "Justru itu. Laki-laki yang mau deketin aku jaga image-nya biar kelihatan baik di mata Fenelon dan keluarga aku. Mereka nggak berani ngelawan karena tau kalau mereka bakal berurusan sama papà."

Akasa ikut menoleh, "berarti, aku harus siap-siap."

"Siap-siap ke mana?"

"Bukan ke mana, tapi kenapa."

Sadhara semakin dibuat bingung, "kenapa?"

"Karena aku bakal berurusan sama papà kamu."

Mereka bertatapan selama beberapa detik, mata jernih Akasa yang mampu membuat Sadhara tenggelam di dalamnya. Ia mengapung, terombang-ambing pada lautan hitam di manik mata lelaki di hadapannya.

Akasa tersenyum, ia tidak mau berlama-lama menatap wajah cantik itu. Stay halal katanya.

"Udah malam, ayo turun."

"Fenelon pasti udah nunggu di bawah," lanjutnya.

Ia mengulurkan tangan sembari berdiri, menunggu Sadhara menerima uluran tangannya.

ETERNAL PART OF THE SKY ; Kim Sunoo [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang