07

8.5K 874 55
                                    

Jaemin menarik lengan sang suami saat pria itu dengan cepat hendak beranjak keluar membuat pria itu berbalik menatap suaminya tajam.

“Jika kau keluar dari pintu itu, pernikahan kita berakhir” Tutur Jaemin membuat Jeno tak bisa berkata-kata.

“Aku telah sampai pada batas kesabaran ku Lee Jeno. Jika kau keluar dari ruang rawatku dan menemui wanita itu...”

“...Aku akan menghubungi Jisung dan memberi tahu semuanya. Dan membuka sandiwara pernikahan kita pada media” Tambah Jaemin

“Tapi dia sendirian Jaemin. Dia dalam kondisi kritis” Sahut Jeno tak mau kalah, nada bicaranya meninggi dan lantang mengisi sepinya ruang rawat Jaemin.

“Lalu bagaimana denganku?” Tanya Jaemin.

“Apa yang begitu istimewa darinya Jeno? Lalu bagaimana denganku? Apa yang kau cari dari selingkuhanmu diluar sana? Nyatanya kau tetap pulang dan menjamah tubuhku, jika memang kau mencari kenikmatan” Racau Jaemin

“Kenimatan seperti apa lagi yang kau cari? Aku selalu memberikannya. Dan kau masih belum puas? Paras? Baiklah, aku kalah. Aku menua, Jeno. Itu adalah sesuatu yang tak bisa aku kontrol” Racau Jaemin dengan kepala tertunduk penuh penyesalan.

“Kau tidak salah Jaemin. Aku memang tidak pernah puas, meski kau sudah berusaha memberikan segalanya” Tutur Jeno lirih seolah menyampaikan penyesalan atas perbuatannya selama ini.

Jaemin tersenyum kecut, jadi alasan Jeno tidak pernah berhenti karena memang dia tidak pernah merasa puas. Maka kemana pun ia pergi, hanya akan selalu bermain-main selagi itu menyenangkan baginya.

“Kenapa kau bersikeras mempertahan wanita itu dan janinnya, sampai hampir membunuh suamimu?” Tanya Jaemin.

“Aku juga tidak menginginkan itu Jaemin. Dia mengancam akan memberitahu Jisung, itu sebabnya aku berusaha mempertahankan dia meski aku tak mau” Jeno balas meracau.

“Tetap disini. Urusan kalian sudah selesai, janin itu tidak akan bertahan” Ucap Jaemin dengan pandangan kosong.

Jeno hanya menghela nafas lalu memilih mendudukkan tubuhnya pada kursi jenguk disebelah ranjang Jaemin. Keduanya diam setelah perdebatan itu. Jaemin putuskan untuk berbaring.

‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

Jaemin mematikan tv yang menyala diruang rawatnya saat pintu terbuka menampilkan seseorang mengenakan kacamata masuk ke dalam ruangannya.

Dia membawa tubuhnya menegak menatap pria itu berdiri didepan ranjangnya dengan jemari bertaut.

“Wanita itu sudar sadar Tuan. Ruang rawatnya berada satu lorong dengan Tuan” Ucap Lino pada Jaemin membuat Jaemin mengulum seringai tipis.

“Bawa aku menemui wanita itu” Titah Jaemin membuat bola mata Lino membulat.

“Tuan...” Pekik Lino

“Ini perintah!” Ucap Jaemin mutlak membuat Lino tak lagi bisa membantah.

Pria itu berakhir meraih kursi roda diruang rawat Jaemin dan memapah tubuh sang bos untuk duduk diatas kursi roda. Setelahnya Lino membawa Jaemin menuju ruangan dimana Sulyoon dirawat.

Selama perjalanan dia hanya diam sampai akhirnya mereka tiba. Lino membuka pintu ruang rawat Sulyoon dan bola mata Jaemin langsung menangkap wanita yang terbaring lemah dibrankar mengenakan piyama rumah sakit.

Bola mata Sulyoon membola saat melihat Jaemin datang. Tubuhnya menegang dan gemetar ketakutan. Dia melihat kesekitar dan tak menemukan siapapun disana.

BE STRONG [NOMIN]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang